24. tidur bedua?

19K 1.1K 148
                                    

NIH BUAT YANG TEROR AKU MALAM2 DI INSTAGRAM😭

Capek bangat liat komentar kalian di chap kemarin😭yang di sakiti siapa yang ngamuk siapa😭😂

🚐🚐🚐🚐🚐

Di sepanjang kajian tadi Iqbal begitu menyimak isi materi yang di sampaikan oleh ustadz di atas sana, tertera judul kajiannya adalah 'tanggung jawab seorang suami kepada istri'.

Terkadang Iqbal merasa tertampar dengan perkataan ustadz di atas sana, dirinya malah merasa bersalah kepada karina karna pernah berbuat kasar pada perempuan itu.

Bayangan bayangan saat dirinya menghina karina, membentak nya, bahkan sampai menampar istrinya sendiri, rasa bersalah pun kini mulai menghantui Iqbal.

Apakah selama ini dia sudah keterlaluan terhadap istrinya?

Padahal jika di pikir pikir karina  tidak bersalah sama sekali, ini hanya sebuah insiden yang tidak sengaja mereka lakukan berdua. Lalu kenapa dirinya malah menyalahkan karina? Bodoh!

Selepas kajian tadi Iqbal langsung menuju parkiran, terlihat sudah ada tiga perempuan yang menunggu di samping mobilnya. Tapi, tunggu kemana karina?

Kenapa akhir akhir ini dirinya seolah tidak mau jauh dari karina? Apa itu...? Tidak! Sekarang dia belum cinta dengan karina bukan kha hatinya akan jatuh kepada Aisyah?

Melihat Iqbal yang mulai mendekat, Aisyah seketika di landa keringat dingin. Kenapa semakin hari rasa suka terhadap Iqbal itu malah semakin bertambah dua kali lipat?

Bahkan jantungnya tidak bisa di kondisikan jika berada di dekat Iqbal.

"Karina mana?" tanya Iqbal setelah sampai

Iqbal mencari cari keberadaan karina di sekitarannya namun, tidak ada tanda tanda keberadaan istrinya itu.

"Katanya tadi ke toilet tapi, sampai sekarang belum muncul muncul tadz" jawab Naqiyyah

Mendadak Iqbal menjadi khawatir. "Udah lama ke toilet nya?"

"Em, lumayan sih tadz. Pas acara kajian nya mulai tadi, karina udah pergi" ucap Naqiyyah

Raut wajah Iqbal seketika bingung, karina pergi saat acara kajian berlangsung dan belum kembali sampai sekarang? Selama itu pergi ke toilet? Merasa ada yang tidak beres ia membuka ponselnya mencari kontak sang istri.

Benar saja ada sebuah pesan singkat yang di kirimkan oleh karina kepadanya.

"Maaf kak, aku pulang duluan kepala aku pusing"

Perasaan Iqbal kembali menjadi risau, kepala perempuan itu sakit lagi? Apakah istrinya sudah sampai di rumah? Kenapa dirinya mala kesetanan karna khawatir terhadap karina sekarang?

Dia sakit lagi?

"Ayo pulang" ajak Iqbal pada Aisyah dan kedua teman nya, saat ini Iqbal ingin cepat cepat pulang dan memeriksa keadaan karina

"Karina? Kita tinggalin tadz?" tanya Rianti

"Dia udah pulang duluan katanya kepalanya sakit, ayo naik mobil"

"Ohh iya, kamu bisa di belakang sama temen kamu nggak syah? Karina kan udah nggak ada pasti tempat di belakang udah muat tiga orang" tutur Iqbal lembut agar Aisyah tidak tersindir dengan permintaannya

Meskipun Aisyah merasa sedikit kecewa tapi dia tetap berusaha menerima permintaan Iqbal.

"Iya nggak papa kok tadz, aku di belakang aja sama temen yang lain" jawab Aisyah sedikit terpaksa

"Yaudah kalian masuk"

Mobil pun berjalan dengan kecepatan sedang menuju ke kawasan pesantren, di sepanjang jalan Aisyah hanya menatap nanar pandangan di luar jendela hingga, matanya tidak sengaja menatap orang yang sangat ia kenali.

Sesama Santri LH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang