2

98.1K 83 0
                                    

Di dalam kamar hawa dingin puncak tetap terasa.

Aku menutup pintu dan langsung menguncinya, kupandangi dia yang sedang menaruh minumannya ke meja seolah lebih sayang botol minumannya itu daripada aku.

Bimo melirikku yang menatapnya tajam sambil bersender di pintu, kemudian menghampiriku dan mengurung badanku dengan kedua tangannya dari depan.

Dia mengangkat daguku kemudian menatap mataku, wajah kami dekat sekali dan nafas kami saling terasa berhembus.

" Hayo, kamu kenapa tadi marah sama aku?.. " tanyanya dengan lembut kemudian memegangi pinggang langsingku.

Aku diam terus menatapnya, berdua-duaan bersama laki-laki dalam sebuah kamar dan tahu bahwa aku akan tidur dengannya membuatku amat terangsang!

Sambil menunggu jawabanku Bimo mulai mencium-cium leherku dan makin memepetkan tubuhku ke pintu yang kusandari.

" Kamu tuh kebangetan! Main pergi gitu aja tadi sore.. " kataku mulai lunak.

" Kan aku udah jelasin tadi sayang, aku keluar beli makan buat kamu, itu sebentar doang terus kamunya juga main pulang aja.. " Bimo kembali menjelaskan alasannya.

" Ya betelah, bangun-bangun udah ditinggal gitu!.. " rajukku memanyunkan bibir.

" Hmmm iya deh, maaf ya, lain kali aku nunggu kamu bangun dulu baru deh beli makannya..."

" Udah sange banget ya?.. " tanyanya lagi sambil mengelus pinggiran bibirku.

Tak kujawab, kulingkarkan tanganku ke bahunya dan segera kucium bibirnya mesra.

Sambil bersandar di pintu kami saling bercumbu, ciuman bibir kami yang tadinya lembut berangsur-angsur mengganas, tangannya juga sudah berada di bongkahan pantat montokku meremas-remasnya.

Makin panas segera mulai kulucuti kaos oblong dan juga celana jeansnya!

Bimo juga membalas dengan membuka kancing kemeja dan rokku, hingga saat ini kami hanya sama-sama tinggal memakai dalaman saja.

Bimo telah bertelanjang dada dengan Boxer nya, sementara aku hanya berbalut BH merah bersama celana dalam dengan warna senada.

" Kamu hot banget sayang.. " katanya memandangi tubuh bule setengah telanjangku lalu kembali memelukku.

Dia mengecup leherku, menjilatinya hingga ke bagian bahuku yang membuat aku hanya bisa pasrah memejamkan mata dimanjakan olehnya.

" Uhh Bim, kocokin mem aku sayang.. " pintaku dengan nada manja.

Dia tak menjawab, terus saja dia mengecup-ngecup leher dan bagian atas dadaku yang membulat tersanggah Bra.

" Toket kamu bulet banget deh Ver.. Putih bener lagi.. " ujarnya menyela sendiri kegiatannya.

Aku menarik dagunya dan kembali mencium bibirnya, sementara tanganku kuusap-usap ke tonjolan di cawatnya yang ternyata kontolnya telah tegang!

" Kon kamu udah tegang aja sayang.. " komentarku disela ciuman bibirku padanya.

" Iyalah Ver.. Cowok mana yang gak ng ceng liat badan super seksi kamu pake BH ama celana dalem doang gini.. " balas dia yang membuatku tersenyum.

.
.
.

full part di keryakarsa link di bio!
judul sengaja disingkat untuk menghidari ban!

Model Part 1 : M1
Model Part 2 : M2 dst.


ModelWhere stories live. Discover now