36. Pacaran Setelah Menikah

3.3K 287 38
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻

Hai hai bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja yaaa...

Jangan lupa untuk vote dan komen☺️

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Maaf kalau banyak typo hehe... Maklum nulisnya buru-buru... Kejar target takut nggak bisa up hari ini hehe😁

Happy reading guys💕💕💕

♡ ♡ ♡

Ditengah keheningan, bunyi detik jam menjadi satu-satunya suara yang terdengar dalam ruangan yang terlihat temaram. Di sana, di atas sebuah pembaringan, sepasang manusia tampak terpejam dalam satu selimut yang sama. Berbagi kehangatan dalam pelukan satu sama lain. Hingga pada detik kesekian, salah satu diantara keduanya mulai terusik. Sepasang kelopak mata mulai mengerjap sebelum kemudian terbuka menampakan netra kecoklatan yang indah.

Dada bidang yang tertutup kaos putih menjadi pemandangan pertama saat mata itu terbuka. Sang empu terdiam untuk beberapa saat. Lalu tak lama ia mengangkat kepalanya menatap sebuah wajah yang terlihat masih tertidur dengan begitu pulas sambil memeluk tubuhnya erat.

Beberapa saat terdiam, entah dorongan dari mana. Tangan lentiknya mulai bergerak mendekati wajah itu. Hingga saat sedikit lagi tangan itu berhasil menyentuh wajah di depannya. Tangan itu terhenti, merasa ragu dengan apa yang hendak dirinya lakukan.

Pandangannya menatap lekat pada wajah yang terpahat indah ciptaan yang Maha Kuasa. Terlarut hingga tanpa sadar tangan yang masih mengambang di depan wajah itu kini benar-benar mendarat di atas kulit wajah yang terasa lembut.

Jemari lentik itu bergerak seringan bulu menelusuri satu alis sang suami yang tercetak pas. Tidak tebal namun juga tak tipis. Lalu jemarinya mulai bergerak turun menyusuri hidung mancung bagai perosotan itu. Ia lantas terkekeh saat merasa lucu dengan analoginya sendiri. Terlepas dari itu, tangannya kembali bergerak. Turun menuju satu benda kenyal yang sering kali membuatnya tak bisa berkutik ketika benda itu menyentuh wajahnya. Ia terdiam saat tiba-tiba ingatan tentang kelakuan benda itu mendesak dalam kepalanya. Seketika ia menelan ludahnya susah payah sebelum memutuskan untuk menjauhkan tangannya dari sana.

Namun belum sampai lima centi tangannya menjauh, tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang hingga membuatnya terkejut. Ia menatap kaget pada wajah sang suami saat kedua kelopak mata lelaki itu mulai terbuka menatapnya hangat. Hingga akhirnya sebuah senyuman terukir indah pada bibir yang beberapa saat lalu jemarinya sentuh.

"Kenapa berhenti hm?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur. Sungguh mendengar suara itu membuatnya meremang.

"Mas kira kamu akan berlama-lama menyentuh wajah ini, Ay," tambahnya sambil tersenyum jahil.

Nayara sontak memalingkan wajahnya saat itu. Ia malu setelah kepergok mengagumi wajah suaminya. Nayara benar-benar merasa malu hingga rasanya ingin menghilang saja dari hadapan Fadhil.

Melihat tingkah Nayara pun pipi perempuan itu yang mulai merona kembali, Fadhil tak bisa menahan tawa kecilnya. Sungguh, tak pernah ia bayangkan bisa memiliki istri yang semenggemaskan ini.

Lantunan Surah Asy-SyamsOù les histoires vivent. Découvrez maintenant