Prolog

381 37 66
                                    

Assalamualaikum.
Apa kabar readers semua. Ini adalah cerita baru saya. Jadi jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan waktu mohon dimaafkan🙏

Sebelum membaca cerita saya yang garing atau gaje ini, alangkah baiknya kita baca basmallah.

Bismillahirrahmanirrahim...

Happy reading!

⭐⭐⭐

Seorang gadis berumur 20 tahun sedang berlarian dilorong kampus tempat dia kuliah. Namanya adalah Attalea Arasya Veronika Lovandra. Gadis yang kerap dipanggil Ara ini berusaha untuk sampai dikelasnya agar dia tidak terlambat untuk mengikuti pelajaran yang paling tidak ia sukai.

Bukan karena pelajarannya yang susah atau lainnya, tetapi yang jadi masalahnya ia tidak menyukai dosen yang mengajar pelajaran itu dikarenakan dia seorang dosen yang dingin dan galak.

Nama dosen itu adalah Muhammad Raffasha Arendra , seorang dosen tampan berumur 24 tahun memiliki sifat yang galak, tegas, dingin, dan juga pelit terhadap nilai, sehingga hal itu membuat mahasiswa dan mahasiswi yang diajarnya takut untuk menentang keputusan yang diberikan dosen tersebut kecuali Ara yang selalu berani untuk menentang apa yang diperintahkan oleh Raffa, sehingga dia punya nama sendiri untuk dosennya itu yaith 'PAK ESGAL' (PAK ES GALAK)

Tapi sayang, sepertinya tuhan tidak berpihak kepadanya. Dosen yang dipanggilnya Pak Esgal itu sudah berdiri tepat dipintu masuk kelas sambil melayangkan matanya yang tajam kearah Ara seperti mata burung elang.

"Mau kemana kamu?" kata Pak Raffa dengan tampang datarnya

"Bapak bicara sama saya?" tanya Ara polos

"Gak, dinding dibelakang kamu. Ya kamu, emang siapa lagi." kata Pak Raffa yang mulai kesal

"Hhehe....kirain beneran sama dinding. Saya mau masuk kelas Pak, hari ini kan ada quis dari bapak" kata Ara

"Tau kamu ada quis dari saya, tapi kenapa kamu terlambat?" tanya Pak Raffa

"Saya tadi ketinggalan bus lho Pak, terpaksa saya lari-larian kesini," kata Ara

"Banyak alasan kamu. Kamu terlambat jadi harus dihukum," kata Pak Raffa dengan muka datarnyaa

"Lah, kok dihukum sih Pak. Biasanya kalo sama dosen lain, terlambat 3 kali baru dapat hukuman. Ini saya baru terlambat 1 kali itupun 3 menit masa dapat hukuman sih." Ara tidak menerima dirinya dapat hukuman.

"Tapi itu bukan saya, siapa yang terlambat datang dimatkul saya walaupun 3 menit itu sama saja, TERLAMBAT," kata Pak Raffa sambil menahan emosinya.

"Ya sudah terserah bapak, setidaknya biarin saya ngerjain quis, Pak," ucap Ara memelas

"Kamu boleh mengerjakan quis dari saya, tapi menyusul. Sebelum itu kamu harus terima hukuman atas keterlambatan kamu hari ini," jelas Pak Raffa

"Lah kok gitu sih, Pak?" kata Ara yang sedikit tidak terima dengan yang dikatakan Pak Raffa

"Memangnya kenapa, kamu keberatan? Kalau begitu nilai quis kamu 0." Menatap Ara dengan mata tajamnya.

Ara tidak mau jika nilai quisnya itu 0.
"Isss...yaudah deh pak saya nurut. Sekarang hukuman saya apa Pak? Jangan bilang bapak nyuruh saya bersihin WC atau lari keliling lapangan basket SMA sebelah," ucap Ara yang sedikit curiga sambil menyipitkan matanya kerarah dosennya itu

"Jika kamu mau, saya persilahkan saja. Tapi sebenarnya bukan itu hukuman kamu" sahut Pak Raffa santai

"Lah kalau bukan itu, trus apa?" tanya Ara yang mulai kebingungan.

RAFFATTA  (On Going)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα