40. Dia kembali

23.9K 1.6K 173
                                    

26 Mei 2021

Tidak ada hal yang mustahil di dunia ini. Semuanya telah tersusun rapi di skenario semesta.

_-_-_

"Semua brosur nya udah saya sebar bos. Bu bos pasti selamat kok. Saya yakin" ucap Rian menyemangati. Entah sejak kapan pria itu muncul di hadapan Alvin.

Alvin mengangguk sambil menutup mata dan bersender di tembok. Pikirannya terlalu kacau saat ini.

"Bos udah sarapan?".

Boro-boro sarapan. Alvin dari pagi belum meminum apapun. "Belum. Tanggung kalo makan, udah mau jam makan siang".

"Kalo kamu mau makan, makan aja sendiri. Ga usah ngajak saya".

Bukan Rian namanya kalo gak savage ya. "Emang saya ngajak bos buat sarapan? Saya cuma tanya kok bos. Basa-basi aja biar gak garing".

Masih memejamkan mata, Alvin tampak menggeram kesal. "Sialan" gumamnya.

"Hehehe kesel ya bos? Mau marah ya? Dih gitu aja baperan" Ledek Rian.

Pria itu sengaja menjahili bos nya agar dia tidak terlalu stres memikirkan kondisi istrinya.

"Pergi dari hadapan saya sekarang. Atau batal naik gaji!".

Bukannya pergi, Rian malah duduk di samping Alvin yang masih memejamkan mata. "Daripada bos baperan mulu kaya gini. Mending ikut saya sholat terus makan siang. Gak ada gunanya usaha kita nyari pendonor kalo gak berdoa bos".

Ucapan Rian membuat seketika Alvin membuka mata.

"Ketempelan setan mana kamu?" Tanya Alvin menatap Rian curiga.

"Si manis jembatan Ancol" ceplos Rian sekenanya.

"Banyak tanya lagi si bos. Udah kaya malaikat Munkar Nakir aja. Ayo ke masjid bos".

Alvin tertawa kecil. Pertama kalinya Rian melihat ekspresi lain bos nya, selain marah, datar, sedih, dan acuh. "Wow".

Seketika tawanya terhenti. Berubah jadi muka koala lagi.

"Yah cuma 5 detik" keluh Rian.

...

Alvin mengetuk-ngetuk jarinya gelisah. Sudah jam 5 sore. Tapi belum ada orang yang mau mendonorkan darahnya.

Untuk kasus bunuh diri Bebi, Alvin tidak mau menjadi saksi. Biarkan saja para polisi yang ada di lokasi saat kejadian memberikan kesaksian. Intinya Alvin tidak mau terlibat apapun. Dia ingin fokus menjaga kedua anak dan istrinya.

"Bos!".

"Hm".

Rian tersenyum-senyum penuh arti. Raut wajahnya terlihat mencurigakan menurut Alvin sendiri. Walaupun dia tau jika pria didepannya memang konyol bin humor.

"Saya ada kejutan buat bos!" Ujar Rian semangat.

"Apa?" Tanya Alvin penasaran dengan kejutan itu.

Sebelum menjawab, pria itu langsung duduk di samping bos nya.

Namun seperti biasa, jawaban Rian membuat Alvin ingin melemparkan nya ke Pluto. "Eh ga jadi deh. Saya mager ngomong". Itulah  jawaban dakjal dari Rian.

"Terserah lah. Mengcape".

Rian cekikikan tanpa dosa. "Kucel amat bos. Belum mandi ya? Bau-bau dosa nya kecium nih".

MY SWEET BODYGUARD [TAMAT]Where stories live. Discover now