02 - Keusilan Moreo

79.6K 10.3K 51.1K
                                    

HI, AKHIRNYA UPDATE! SO, SIAPA YANG HAPPY?🥰

MERRY CHRISTMAS 2021 AND HAPPY NEW YEAR 2022 EVERYONE!🤍 (By the way this chapter update is my end and new year gift for you guys, bab ini untuk menemani kamu melewati tahun 2021 menuju 2022😊)

Maybe 2021 hasn't been that good for you, has it? Tapi, kamu hebat sekali bisa berjuang sampai di detik ini. Boo berdoa semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di tahun depan. Lebih semangat, lebih sukses, dan lebih bahagia. Cheers for 2022, semoga 2022 menjadi tahun yang sangat baik untuk kita semua!🥂

ABSEN YANG SIAP BACA DAN SIAP MERAMAIKAN ANTARES 2!🏴‍☠️

SUDAH SIAP MENJADI SAKSI HIDUP PERJALANAN ARES, ZEA, DAN CALDERIOZ SELANJUTNYA?

Jangan lupa vote, comment, share, dan mention @rweinda @calderioz and all RP di Instagram yaa!💞

———

"KURANG ajar Arka emang!" rutuk Moreo setelah Ardhan memberitahu bahwa Arka beralasan Retro datang ke markas utama Calderioz karena Moreo dan Laskar mengeroyoki salah satu anggotanya. "Fitnah lebih kejam daripada nikung temen!" lanjut laki-laki itu yang dengan sengaja melirik Laskar.

Mendengar sindiran itu Laskar memutarkan bola matanya, "Ambil tuh, Fiona, ambil."

"Gak ah, gue udah suka sama yang lain," jawab Moreo sambil menaikkan alis sombong.

Ardhan tertawa kecil. "Sama siapa lagi, sih, Mor?" tanya sang Wakil Calderioz yang dibalas Moreo, "Cie penasaran ya? Gak mau kasih tau, ah. Ini rahasia—"

"Gak penasaran, cuma kasihan aja tuh cewek disukain sama lo." Mata Moreo terbelalak, "Berdosa banget, Dan, keterlaluan lo! Kata nyokap, gue anak terganteng!"

"Lo anak tunggal," imbuh Megan yang disambut tawa keras Laskar.

"Iya juga ya," jawab Moreo.

"Kasian, lah, tuh cewek. Masa punya cowok mainnya keroyokan mana korbannya sampai dirawat di rumah sakit. Gue, sih, ogah," ujar Ardhan jelas meledek, ia tahu perkataan Arka tidak benar dan hanya ingin menggoda sahabatnya.

Tangan Moreo merapikan rambut keritingnya seraya berucap dengan nafsu, "Sialan. Waktu gue dikeroyok sampai gigi ompong aja gak lebay! Udah gitu motor baru gue hancur lagi!"

"Gik libiy, eat my ass," cibir Laskar.

"Jorok lo," balas Moreo sok suci.

"Mana coba liat giginya," kata Ardhan tiba-tiba. Moreo sudah pasti menurut dan langsung menyengir lebar, memamerkan rentetan giginya. "Widih, udah keren tuh," puji Ardhan dengan ibu jari teracung.

Mendengar pujian itu, Moreo segera menutup mulut dengan tangan kiri, tangannya yang bebas memukul dada Ardhan. "Bisa aja, ih, jadi malu!"

"Sok blushing anjir." Laskar bergidik geli.

"Iri bilang, Bro! Gigi gue keren berkat Ares, makasih Ares ganteng!" ujar Moreo berterimakasih pada Ares yang sudah membiayainya. Laki-laki itu segera mengalihkan pandangan pada Ares dan melayangkan kecupan jauh.

Namun tak bertahan lama, laki-laki itu mengeluh melihat pemandangan yang ia dapatkan. Di sofa ruang tengah, terdapat sepasang kekasih yang sedang tertawa manja. Manjalita sampai membuat Moreo sakit mata.

"Abis berantem udah ketawa-ketawa aja," kata Moreo. "Cuma ketawa, lho. Bener-bener cuma ketawa tapi kayak panas ya di sini."

Megan mengernyit melihat kelakuan aneh salah satu sahabatnya. Sudah jelas Air Conditioner menyala bahkan suhunya 18°C. "Enggak, kok. Biasanya yang panas begitu orang yang tidak mendukung kebahagiaan sahabat dengan pacarnya. Orang-orang yang suka iri, sirik, dengki. Kalau gue, sih, biasa aja," ledek Ardhan.

ANTARES 2Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ