01 : Azakiel

5.6K 460 180
                                    

AZAKIEL ELVEIN POLLIN


***

kingdom
romance

***

AZAKIEL 01

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.




AZAKIEL 01



Hujan lebat terdengar bersamaan dengan gemuruh yang menggelegar. Angin pun bertiup kencang, hingga kaca jendela berdecit, sebelum akhirnya membuka. "Adelia... Adel! Tolong, buka pintunya, Nak!" Terdengar suara ayahnya dari luar.

Adelia tetap menyembunyikan wajahnya, lalu menangis terisak. Ia benar-benar tidak terima dengan keputusan ayahnya yang ingin menikahkannya dengan pria bajingan. Untuk itu, selama tiga hari ini, Adelia mengurung diri di kamar. Ia mengira ayahnya akan merubah keputusan itu, tapi pagi tadi, pelayan membawa info bahwa ayahnya menerima lamaran itu tanpa mempertimbangkan penolakan Adelia.

"Sayang..." Suara Duke Zeroes kembali terdengar. Pria itu kini membuka pintu kamar dengan kunci cadangan. "Maafkan Ayah. Kau tahu sendiri, Ayah tidak bisa menolak permintaan Yang Mulia Ratu."

Adelia menggeleng. "Adel tahu Ratu Julian orang yang baik. Jika Ayah menolak, Yang Mulia tidak akan mengambil tindakan apa-apa. Beliau tidak memaksa, Ayah. Kita bisa menolaknya."

Duke Zeroes mengusap rambut anaknya itu, "Adel, dengar... Ini pertama kalinya Yang Mulia Ratu meminta sesuatu pada kita. Bagaimana bisa Ayah menolaknya?"

Adel mengusap air matanya, "Apa Ayah tidak kasihan padaku? Dia pria bajingan, Ayah!"

"ADEL!"

"Apa? Memang benar dia bajingan! Kita semua tahu dia membantai keluarganya sendiri, lalu menjadi Duke. Ayah tega menikahkanku dengan pria seperti itu?" Adelia kini menatap ayahnya dengan marah, "Dia berbeda dengan Ratu Julian. Aku tidak akan sudi menikahi pria—"

Plak!

Sebuah tamparan melayang ke pipi Adelia, membuatnya terdiam sebentar. "Sekarang Ayah menamparku?" Adelia menatap Duke Zeroes nanar, "Belum cukup menjualku ke Duke bajingan itu, sekarang Ayah menamparku?" teriaknya.

"Adel, bukan begitu. Maksud Ayah—"

"KELUAR!" Adelia berteriak, sembari melempar bantal dan barang-barang di meja. Bibi pengasuh yang menjaganya langsung berusaha menenangkan Adelia, tapi gadis itu tetap mengamuk dan berteriak histeris.

"Tuan, sebaiknya Anda keluar," ujar bibi pengasuh, sebelum Duke terluka.

Duke Zeroes hanya menghela nafas, "Keputusan Ayah tidak berubah," ujarnya, sebelum menutup pintu dengan rapat.

EBOOK BY DEKDI AOù les histoires vivent. Découvrez maintenant