Maraka <3 Alisa

3.4K 423 113
                                    

Maraka❤️Alisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maraka❤️Alisa

Tulisan di toilet itu cukup mengganggu Maraka yang hari ini sudah tiga kali bolak-balik kamar mandi. Sambil mengencangkan sabuknya, ia terus melihat goresan khas tangan anak SMP yang berukuran cukup besar; setidaknya dapat terbaca dengan tidak sengaja. Ia sadar betul, bahwa Maraka yang dimaksudkan di tulisan pada tembok toilet itu ialah dirinya, karena setaunya, tidak ada lagi yang bernama Maraka di sekolah ini. Hanya dia satu-satunya Maraka dari kelas 9A. Tapi siapa pula Alisa? Kenapa namanya disandingkan dengan nama itu? Siapa juga yang menuliskan nama mereka berdua? Apakah Alisa sendiri, atau teman-temannya yang iseng menggoda?

Maraka tidak mau ambil pusing. Lagian ini bukan kali pertama juga ada perempuan yang menyukai dirinya; dan Maraka pernah mengalami kejadian-kejadian yang lebih membuat heran hingga menakjubkan daripada ini. Biasalah, bagi anak-anak yang baru memasuki usia remaja, Maraka ini sangat mendekati kata sempurna. Tampan, meski tidak terlalu tinggi, pintar serta berprestasi, dan ia juga tergabung di ekskul basket; oh, setiap acara pentas seni sekolah, ia juga selalu tampil dalam band sebagai gitaris sekaligus vokalis. Bukan hanya itu, Maraka juga ramah, santun, dan menyenangkan. Kenal tidak kenal, jika ada orang yang menghampiri dan mengajak bicara, pasti selalu ia respons dengan antusias. Mana ada anak usia 14 tahun sesempurna Maraka ini, kan?


Maraka berjalan ke taman, menghampiri teman-temannya yang sedang beristirahat sambil memakan camilan yang dibeli di kantin lantai satu.

"Maraka! Ada yang mau kenalan!" Fakhri berteriak dengan wajah yang sangat sumringah. Dengan semangat, ia bolak balik melambai-lambaikan tangan ke Maraka dan menunjuk anak perempuan yang sedang menutup wajah di sampingnya.

Maraka memasang senyum ramah meski ia seketika merasa canggung.

"Ini namanya Alisa!" Fakhri menarik lengan anak perempuan yang rupanya bernama Alisa itu. "Katanya mau banget kenalan sama Maraka!"


Alisa? Tentu saja nama itu tidak asing baginya. Belum ada 10 menit ia bertanya-tanya siapa sesungguhnya Alisa, ternyata hadir sendiri dia.

Maraka membalas perkenalan itu dengan tawa yang tidak mencemooh. Ia mengulurkan tangan, sebagaimana Ayah Ibunya mengajarkan etika ketika berkenalan. Namun Alisa nampak salah tingkah sekali hingga ia hanya terus menutup wajah tanpa membalas uluran tangan itu sampai Maraka harus kembali menarik tangannya dan menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Mau kenalan nggak?! Gimana, sih?!" Fakhri menyentak Alisa, dan Maraka langsung menghentikannya.

"It's okay, it's okay..." Ujar Maraka. "Alisa dari kelas mana?" Ia mencoba untuk mencairkan suasana; dilihatnya Alisa dengan tatapan yang teduh.

Pelan-pelan, Alisa menurunkan tangannya dan melihat Maraka, meski sedetik kemudian ia langsung membuang pandangan saking masih saltingnya.

"Ini," Alisa menunjuk kelas di belakangnya.

DUNIA DALAM FIKSIWhere stories live. Discover now