04- Perasaan Elmira

51 0 0
                                    

Jangan lupa buat follow dan vote ceritaku ini yaa~

Happy reading..

****

(Dikamar Lala)

Lala tersenyum melihat putrinya sedang tidak rewel dan sangat tenang bermain mainan yang dulu di belikan Azka saat dirinya berumur 3 tahun.

"Anak mamah lagi apa, sayang?." Tanya Lala lembut, ia sangat menyayangi Keya. ia juga sangat mencintai Azka yang kini telah menjadi suaminya selama 4 tahun ini.

Keya menoleh, "Lagi beresin mainan Keya, Mah." Jawab Keya.

"Mau mamah bantu gak sayang?." Tanya Lala menatap putrinya.

"Gak usah mamah, Keya udah bisa beresin sendiri kok. Mamah istirahat aja ya, nanti Keya bangunin kalo papah udah pulang." Ucap Keya.

Lala mengangguk, "Kok di dalem sayang mainnya? Biasanya diruang tengah." Ucap Lala.

Keya menunduk, "Gak Mah, Keya mau disini aja." Jawab Keya pelan.

Lala mengusap pelan bahu Keya, "Gak biasanya sayang, kenapa?." Tanya Lala heran.

"Kak Mira udah kembali ke rumah ini, aku takut mah, aku takut dia marah-marah lagi sama mamah." Jelas Keya.

Lala terdiam, apa putrinya melihat dirinya bertengkar dengan Mira tadi pagi.

"Sayang, mamah sama kak Mira cuma bertengkar kecil kok, ga serius sayang, nanti juga akur kembali." Ucap Lala meyakinkan.

"Kapan mah? Dari sebelum kak Mira ninggalin rumah ini, kalian juga sering bertengkar, kan?." Tanya Keya menatap Lala.

Lala menghela nafas pelan, "Doain mamah ya nak, semoga hati kak Mira sedikit melunak dan mau memaafkan mamah." Ucap Lala tersenyum.

****

(Kediaman keluarga Addison )

Mira menatap Rumah yang menjulang tinggi di hadapannya sekarang, Rumah besar milik keluarga kekasihnya.

Dulu, Mira tidak pernah berharap akan memiliki kekasih yang bisa terbilang kaya raya, Mira lebih suka memiliki kekasih dari keluarga sederhana saja.

Mira tertawa kecil, ia menertawakan dirinya sendiri, mengingat bahwa ia lebih suka memiliki kekasih dari keluarga sederhana, namun nyatanya berbanding balik, ia malah pergi ditinggalkan.

Meninggalkan luka yang bahkan Mira sendiri tidak tahu bagaimana menyembuhkannya, bahkan Address sendiri pun tidak akan pernah bisa.

"Non Mira?." Sapa bi inah, yang sudah Mira anggap sebagai bibinya sendiri. Inah seorang ART dirumah keluarga Addison ini, bahkan beliau sudah bekerja dan ikut dengan keluarga ini sangat lama.

"Bi." Sapa Mira tersenyum.

"Non mau ketemu den Andreas atau Nyonya?, Kebetulan ke-duanya sedang berada dirumah." Ucap Bi Inah.

Mira terdiam, kenyataan Andreas tidak pergi ke kantor ternyata benar, ia pikir calon mertuanya tadi hanya berbohong, agar Mira mau mengunjungi rumahnya.

"Mau bertemu keduanya bi." Ucap Mira tersenyum.

"Mau bibi antar non?." Tanyanya menawarkan diri.

"Tidak usah bi, bibi kembali bekerja saja."

"Baiklah kalo begitu non, jika perlu sesuatu, panggil bibi ya." Ucap bi Inah sembari pergi meninggalkan Mira yang masih berdiri di depan pintu.

Mira tersenyum, bi Inah sangat baik padanya.

Alden&ElmiraWhere stories live. Discover now