8.

49 3 2
                                    

Iklim kota itu terasa begitu dingin, ditambah dengan derai hujan yang sudah beberapa hari sering terjadi membuat kabut ikut turun menutup jarak pandang hingga beberapa meter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iklim kota itu terasa begitu dingin, ditambah dengan derai hujan yang sudah beberapa hari sering terjadi membuat kabut ikut turun menutup jarak pandang hingga beberapa meter. Yutto menghangatkan tubuhnya dengan pakaian tebal khas musim dingin ketika ia berada di Jepang,  down jacket yang tebal berlipat-lipat dengan isian bulu angsa dan menutup hingga area lehernya. Serta ia benamkan pula kedua tangannya yang membiarkan menghangat di dalam saku celananya.

Berjalan sendirian menyusuri hutan berkabut menuju rumah sakit jiwa Talungkup, hanya ditemani suara jangkrik dan ranting kering yang terinjak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Berjalan sendirian menyusuri hutan berkabut menuju rumah sakit jiwa Talungkup, hanya ditemani suara jangkrik dan ranting kering yang terinjak.

Para orang-orang sinting itu terdengar bising saling cekikikan entah menertawakan apa, sesekali menoleh pada Yutto dan tiba-tiba mengejarnya. Kegiatan kejar-kejaran seperti itu sering terjadi padanya ketika mata mereka beradu, para wanita sinting itu selalu menganggap ia seorang pangeran dan berusaha menciumnya, entah menonton darimana mereka sehingga membayangkan hal-hal seperti itu.

Namun aksi kejar-kejaran itu selalu berhasil dilerai oleh para perawat lain, walaupun mereka sama menertawakan Yutto yang sering dikejar orang gila, hingga sewaktu-waktu dirinya sendiri pun sangat menyesal terlahir tampan. (Yutto narsis lagi.)

"Bisakah kalian memborgolnya saja! Masih pagi sudah membuat ku membakar kalori!" Bentaknya pada beberapa perawat disana.

"Sudah beberapa minggu kau disini, harusnya kau sudah mulai terbiasa," kekeh salah satu perawat itu.

"Diam kau! Jika sekali lagi terjadi, ku patahkan saja tangannya. Di negara mu tidak ada undang-undang yang melindungi orang sinting kan?"

"Mereka tetap manusia meskipun sinting, daripada kau_ orang waras yang berkepribadian gila!"

Yutto tak ingin berlarut mengabiskan mood baiknya yang telah ia simpan untuk Shiloh, lalu ia berlanjut menaiki tangga meninggalkan huru-hara tadi. Ia menanggalkan mantelnya saat memasuki kamar Shiloh yang hening dan temaram, kali ini Shiloh sedang menatap jendela kamarnya yang berembun dengan tatapan kosong.

"Selamat pagi, aku bawakan sarapan untuk mu. Aku bersusah payah membawa makanan ini kesini sambil dikejar orang-orang gila di bawah," gerutunya meletakan nampan silver itu.

Mantra Wanita Sinting Where stories live. Discover now