Bab 2: "Baiklah,Akan Kusampaikan"

131 84 80
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ🐾🌙





✧✧✧✧✧








"Yang benar saja,ini bukan mimpi"

Aku bangun dari tidur dan dengan berat hati beranjak turun dari kasur.

Dan bersiap-siap pergi ke sekolah,mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi.

Setelah semua selesai aku pun hendak bersepatuan dengan cepat agar menghindar dari makan pagi.

"Suvi,kamu tidak mau makan pagi lagi?" ucap ibuku sambil memasukan kotak makan ke dalam tasku.

"Enggak bu,aku berangkat dulu ya" aku pun berdiri dan pergi keluar rumah dengan cepat-cepat.

Di saat setengah jalan menuju ke sekolah,aku bertemu hal paling kubenci sekarang.Tidak masuk akal tetapi aku bertemu dengan seseorang yang aku sukai.

Ia bernama Daniel,kakak kelas yang lumayan populer di kelas seangkatannya. Aku tersentak diam dan mulai agak gelagapan padahal ia tidak melihatku sama sekali.

Namun saat aku gugup,aku teringat bahwa buku usang yang kemarin diberikan lelaki misterius itu ketinggalan. Aku langsung berlari berbalik arah menuju ke rumah dengan cepat dan tergesa-gesa.

"Pagi,suv-"

Aku melewati sahabatku sendiri karena lebih mementingkan buku usang itu.

"Hei! Kamu mau kemana?!"

"Sebentar!"

Akhirnya beberapa saat..aku sampai menuju rumah.Tanpa melepas sepatu dan tanpa pikir panjang langsung pergi ke kamar dan mengambil buku itu di kasur.

Namun anehnya tidak ada buku usang di kasurku. Aku terus mencarinya dan tidak menemukannya.

"Buku itu dimana ya?" Batinku frustasi.

Aku bingung dan mengacak-acak rambutku karena bukan takut bukunya hilang,tetapi karena terlambat ke sekolah.

"Kamu cari ini?" muncullah seseorang lelaki yang hilang kemarin sedang membawa buku usang itu sambil duduk di dekat jendela.

"K-kamu.." aku terkejut lagi akan kehadirannya yang tiba-tiba.

"Kamu belum baca ini kemarin? Padahal hari ini kita akan melakukan misinya" ujarnya sedikit kecewa.

"Aku..ketiduran" jawabku sambil menggaruk belakang kepalaku.

Ia hanya menghela nafas dan terbang mendekatiku. Aku tertegun melihatnya terbang dengan mata terbelalak.

Ia pun berdiri di sebelahku dan memberikan buku itu kepadaku.

"Aku akan menunggumu malam nanti,jadi cepat baca okey?"

Sebelum aku mau protes karena dipaksa,ia sudah pergi menghilang begitu saja.

Aku pun terkejut lagi dan menggerutu. "Kayaknya memang hantu beneran. Suruh-suruh aku lagi,kamu apanya aku?" gumamku kesal.

Dengan membawa buku itu,aku bergegas kembali ke sekolah.

Dan syukurlah saat aku sudah sampai,bel sekolah baru berbunyi. Aku dengan santai menuju ke bangkuku dan duduk disana dengan nyaman.

Setelah itu,aku melirik sedikit gwen yang ternyata ia menatapku dengan agak kesal dan heran.

"Suvi,kamu kemana sih tadi? Aku malah dicuekin.. humph!" rengeknya.

Eternity: To Me To YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя