SHORT STORY (21+)

(10). Trocado

HALO LOVE!

Sorry kalau ada yg typooo

🤡🤡

==========================
⚠️Tertukar⚠️
==========================

"Dengar, apapun yang terjadi, jangan bertindak sembarangan!" peringat seorang wanita paruh baya.

Meira Drusila Gwyneth, gadis itu hanya menatap datar Ibunya namun dia memilin jari jemarinya tanda tidak nyaman.

Wanita paruh baya itu bernama Drysha Gwyneth. "Ini demi kamu juga, Mei. Ibu hanya ingin kamu punya pasangan yang layak,"

Meira hanya diam dengan hati yang berdebar cemas. Ibunya berniat menjodohkan dirinya dengan orang asing yang bahkan tidak dia kenal.

"Dia adalah putra dari teman Ayahmu," ujar Drysha menunjukkan sebuah foto laki-laki tampan dan kembali berucap, "Semenjak Ayahmu meninggal, keluarga kita jatuh miskin. Untung saja Ayahmu berteman baik dengan Ayah anak ini. Jika kalian menikah, kamu pasti bisa hidup dengan layak." paparnya panjang lebar.

"Tapi, Ma..." cicit Meira yang akhirnya buka suara.

Drysha segera menggenggam telapak tangan Meira untuk meyakinkan putrinya, "Mama sudah berbicara dengan orang tua anak ini kapan hari, mereka sangat baik." tuturnya.

Meira hanya diam.

"Percayalah sama Mama, Mei," bujuk Drysha tidak menyerah.

==========================

"Nathan, jangan lupa sama pertemuan nanti malam. Foto gadis itu ada di atas meja makan. Mami masih masak, kamu bisa lihat sendiri fotonya," ujar wanita paruh baya yang sibuk berkutat di dapur.

Nathan Kalion Laszlo, remaja laki-laki itu melirik sebuah amplop berwarna coklat di atas meja. Dia mengabaikannya dan memilih mengambil botol berisi air di dalam kulkas.

"Apakah perjodohan ini harus dilakuin, Mi?" cicit Nathan menuangkan air itu ke dalam gelas.

Kalea Laszlo, Ibunda Nathan itu menoleh sejenak, "Tentu saja! Kamu harus tau, Mami sama Papi udah berjuang keras mencari keberadaan keluarga Gwyneth. 11 tahun yang lalu sebelum Pak Meshach meninggal, dia meminta Papimu untuk menikahkan putrinya dengan salah satu dari kalian." jawabnya panjang lebar.

Nathan hanya diam, jika 11 tahun yang lalu, itu artinya dia masih berumur 7 tahun.

"Kenapa Mami masih ingat sama permintaan Pak Meshach?" tanya Nathan setelah menegak air dingin itu hingga tandas.

"Karena Ayahmu dan Pak Meshach bersahabat baik. Apalagi permintaan itu merupakan keinginan terakhir Pak Meshach sebelum dia meninggal." lirih Kalea menerawang ke masa lalu.

"Maaf, Nyonya, ini ada kiriman untuk Den Ethan," celetuk Satpam rumah membuat atensi Ibu dan anak itu teralihkan.

Nathan menaruh botol yang masih tersisa airnya ke dalam kulkas. Dia lalu berjalan menuju wastafel guna meletakkan gelas bekas dia minum.

"Taruh aja diatas meja makan, Pak." jawab Kalea yang kembali fokus pada masakannya.

Satpam itu mengerutkan kening saat melihat amplop yang berwarna sama dengan amplop di tangannya.