12 - Flying kiss

16.4K 2K 79
                                    

halow, halow readers Loulou~

karena sudah up aku mau bobo dulu, bubay!

Happy Reading! 
✦◌✦
🐻🤎

Diruang tamu utama. Lou yang telah mengenakan piyama bermotif kartun beruang dengan kaus kaki pendek warna coklat, sedang tiduran diatas sofa, menyesap susu dari botol dot yang baru dibuatkan Lovisa.

Lovisa telah kembali ke dapur, meninggalkan Lou bersama Lion untuk mulai memasak makan malam bersama para Maid. Sedangkan Ravel, ia masih berada di kamarnya.

Satu tangan kecil Lou terangkat, bermain di udara dengan kaki yang berada di pangkuan Lion. Lion yang tengah bermain ponsel, langsung menoleh pada sang adik yang sedang memainkan tangannya di udara seperti bayi.

"Gemas sekali adik kakak." Lion meletakkan ponselnya, meraih tangan kecil Lou dan menciumnya brutal hingga aroma bedak bayi menyapa penciumannya.

Lou berhenti menyesap susu dan tertawa kecil, merasa geli saat Lion beralih menciumi perutnya gemas.

"Lou bukan bayi! Bukan bayi!" Lou berusaha mendorong kepala sang kakak agar menjauh dari perutnya.

"Kamu bayi, bayi kakak." Lion kembali menggenggam tangan kecil Lou, mengapit telunjuk mungil dengan bibir tipisnya karena sangat gemas.

"Aaa jangan gigit! Lepas! Lepas!" Lou menggeleng ribut, menarik tangannya panik saat merasakan gigi sang kakak hendak menggigit telunjuknya.

Lion tersenyum geli, menarik bangun tubuh mungil Lou dan menaikkannya keatas pangkuan.

"Lihat dia, kau juga pasti merasa jengkel, kan?" Ravel yang baru keluar dari Lift, bertanya pada Asfar yang kebetulan lewat entah baru datang dari mana.

Asfar hanya mengibaskan ekor lebatnya pada kaki jenjang Ravel, lalu kembali berjalan pergi menghampiri bos kecilnya yang kini berada di pangkuan Lion.

"Dasar hewan." cibir Ravel, mengikuti Asfar dari belakang dengan wajah julid.

"Asfar."  Tangan kecil Lou terangkat ingin menggapai Asfar yang baru datang. Asfar naik keatas sofa, ikut duduk disamping Lion membiarkan Lou mengusap wajahnya.

Lou langsung bersandar pada dada bidang Lion. Kembali melanjutkan menyesap susu strawberry dari botol dot yang isinya tersisa setengah, tanpa berhenti memainkan wajah Asfar.

"Papa belum pulang." Lou menoleh pada Ravel yang memilih duduk pada sofa single.

Lion menyingkap poni depan si bayi beruang. "Sebentar lagi Papa pulang."

Netra emas Lou masih setia menatap Ravel yang enggan menoleh kearahnya. Ravel sendiri sok sibuk bermain game bersama Theo dan Travis, agar tak semakin panas melihat interaksi manis bayi beruangnya bersama si singa.

"Sudah habis." Lou bangkit dari sandarannya pada dada bidang Lion, meletakkan botol dot yang telah kosong diatas meja kaca didepannya.

Lou langsung turun dari pangkuan Lion, Lion hanya membiarkan dan memperhatikan si bayi yang kini berjalan menghampiri Ravel.

Mendengar suara game yang sudah akrab ditelinga, Lou langsung naik keatas pangkuan Ravel, duduk menghadap ponsel sengaja ingin menghalangi pandangan sang kakak.

"Tunggu, tunggu, yaampun!" seru Ravel panik, saat dirinya gagal menghindari serangan musuh dan berakhir mati.

Lou menyandarkan kepalanya pada bahu Ravel, mata bulatnya mengerjap polos menatap wajah Ravel yang menghela nafas dalam.

LOUISE Where stories live. Discover now