7. Flying With Stranger

35.1K 4.8K 117
                                    

"RUN RUN RUN RUN RUUUN!!!" Jovan berteriak memberi aba-aba sekencang mungkin.

Amor yang menempel di depan dadanya berlari menuruni bukit sekencang mungkin yang ia bisa. Hingga parasut mengembang ke atas dan membawa mereka melayang terbang ke angkasa.

Amor merasa kakinya tidak lagi menjejak tanah. Akhirnya ia terbang! Melayang di angkasa! Padahal sebelumnya ia sangat ketakutan.

"GIMANAAA RASANYAA?!!!" Jovan yang menempel di punggungnya berteriak kencang, suaranya hampir-hampir tak terdengar.

Amor membuka pelan matanya. Dia memang menutup matanya saat menuruni bukit.

"SUMPAH INI KEREEEEN!!!" Takjub dengan pemandangan luar biasa indah yang dilihatnya.

Tampak pula jajaran pegunungan Himalaya yang di selimuti salju. Jauh lebih indah dilihat dari angkasa. Danau Phewa juga terlihat lebih indah dari atas. Amor tidak henti-henti menjerit kegirangan.

Air matanya sampai menggenang. Terharu. Perasaannya luar biasa bahagia. Ini pertama kalinya ia terbang dengan paralayang. Tandem dengan stranger tampan bernama Jovan bukannya Danar yang ia sempat andai-andaikan di dalam hati.

Tiba-tiba Jovan mengulurkan tongkat go-pro pada Amor.

"PEGANG INI. GUE MAU PEGANG KENDALI!!!"

Tiba-tiba Jovan membuat mereka melayang dengan lebih ekstrim. Begitu menyenangkan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Amor menjerit lagi. Antara ngeri dan girang. Meski udara sangat terasa dingin di atas.

Tapi mendadak perutnya merasa mual.

"GUE MAU MUNTAAAH!!!"

"MUNTAHIN AJAA!!!"

"OGAAAAH!!!"

"YA UDAH TAHAN! 10 MENIT LAGI KITA LANDING!!!"

Tapi 5 detik kemudian, "HOEEKK..."

Muntahan Amor muncrat dan langsung hilang disapu angin.
Jovan tertawa keras.

"MASIH MAU MUNTAH LAGI?!!!"

Amor menggeleng keras.

"BAGUS! KITA ATRAKSI DULU SEBELUM LANDING!!!"

"WHAT?! HUAAAAAAAA!!!!"

Jovan mengendalikan lagi parasutnya melayang mengikuti arah angin yang kencang. Jovan sepertinya begitu ahli. Amor yakin ini bukan pertama kalinya bagi Jovan melakukan paralayang.

Hingga akhirnya mereka mendarat dengan mulus di bukit Sarangkot lagi. Setelah setengah jam berkelana di angkasa. Amor kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang menimpa Jovan.

"Are you ok?!" Jovan dibawah Amor merentangkan kedua tangannya, tidak berdaya.

"Awesome." Amor mengucapkan dengan suara yang hampir habis. Terlalu banyak berteriak di angkasa. Amor berusaha bangkit. Tapi pengamannya masih terpasang kuat di tubuh Jovan.

"Happy?" Jovan bertanya lagi sambil mencopot pengamannya yang menempel di badan mereka satu sama lain.

"Yeaaah! Gue masih belum bisa percaya kalo gue barusan terbang! Anyway gue susah bangunnya..."

"Sabar. Gue bantu. Jangan banyak gerak. Lo berat bikin badan gue sakit."

Amor meringis merasa tak enak hati.

Setelah pengamannya terlepas semua, Jovan menyuruh Amor berguling ke samping turun dari tubuhnya.

" Thank's." Ucap Amor. "Lo...atlet paralayang ya?" Tuduh Amor belakangan. Mengikuti Jovan yang sedang menggulung parasut.

Batas ( Move On )Where stories live. Discover now