24 ● Painkiller

3.6K 913 54
                                    

heenapark.official on instagram

Line@ : @fbo0434t

.

.

.

.

Don't forget to leave comment

.

.

.


"Katrina, hentikan!"

Refleks Katrina menjauhkan pisaunya dari leherku. Ekspresinya berubah tegang setelah mendengar seseorang berteriak menghentikan perbuatannya.

Kami menengok bersamaan, Mingyu baru saja datang, dia langsung menghampiri kami dan menatap Katrina penuh emosi.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?!" gertak Mingyu. Jelas terlihat bila dia tak suka pada apa yang diperbuat Katrina barusan.

Katrina berlutut di lantai, kemudian memegang kedua kaki Mingyu dan mulai memohon, "Saya mohon, jangan melaporkan kejadian ini pada Tuan Kim. Saya... saya benar-benar tidak bisa mengontrol diri."

Dasar penjilat, aku mulai muak pada Katrina.

Ugh, omong-omong leherku sakit juga.

Apa dia tidak berpikir sebelum melakukan sesuatu?

Aku curiga jika Katrina sebenarnya memang berniat membunuhku kalau Mingyu tidak datang.

"Aku bisa gila." Mingyu memijat sebentar pelipisnya, kemudian memandangku. "Apa yang harus kulakukan? Kau yang menjadi korban, kau bisa memutuskan hukuman yang pantas untuk Katrina," katanya.

Aku bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Katrina. Aku bisa saja membalaskan rasa kesalku padanya hanya dengan mengucapkan satu kalimat agar Mingyu membongkar kejadian ini pada Suho. Tapi aku tidak bisa gegabah, mungkin saja suatu hari nanti aku masih membutuhkan Katrina, yah, meskipun sekarang dia mulai mencurigaiku bermain di belakang bersama Suho.

Kugelengkan kepalaku sembari berusaha menutupi bekas luka di leher dengan telapak tangan. "Tidak, Katrina tidak bersalah. Pertengkaran kami dimulai karena kesalah pahaman. Maafkan aku, Katrina," kataku menahan perih.

Mingyu mendecak, "Kau selamat hari ini. Bersyukurlah dia tidak memintaku menghukumu." Ia berhenti sebentar dan menjauhkan tanganku dari leher. "Apa lukanya parah? Kau harus diobati. Ikutlah denganku, Hailey," lanjutnya yang kemudian menarik tanganku agar mengikutinya.

Kami meninggalkan Katrina begitu saja, Mingyu membawaku ke kamarnya, kemudian menyuruhku untuk duduk di pinggir ranjang, sementara dia sibuk mencari kotak P3K di lemari.

Setelah mendapatkan apa yang dicari, Mingyu duduk di sampingku dan mulai membersihkan darah di sekitar lukaku dan memberinya antiseptik.

"Untung lukamu tidak begitu parah," ujar Mingyu sembari mengobatiku.

Aku hanya menunduk dan mengiyakan perkataannya. Lagipula tidak ada yang ingin kukatakan, toh aku juga tidak bisa mengadukan perbuatan Katrina padanya.

Kemudian ia membalut lukaku dengan perban dan memberinya plester agar tidak terlepas. "Apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian?"

Kuhela napas panjang. "Dia salah paham pada saya," kataku, "Terima kasih sudah mengobati saya, Tuan."

Mingyu menutup kotak P3K dan memangkunya di paha. "Aku baru pulang dan harus melihat pemandangan seperti itu, rasanya mengesalkan sekali."

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now