Pertemuan

15 0 0
                                    


Pertemuan bukan sebuah hal yang kita harapkan. Terkadang menjadi sebuah hal yang kita sesali di akhir sebuah cerita. Sebenarnya bukan pertemuan yang salah, tetapi terlalu banyak kenangan yang terukir bersama pertemuan itu. Hadir menjadi untaian cerita yang menyeruak sebagai rasa rindu yang menyesakkan dada. Akhirnya, kembali teringat akan prosesi pertemuan dan menyesali mengapa harus terjadi.

Pertemuan tidak pernah salah. Apapun cerita yang hadir dari sebuah pertemuan itu, pasti Tuhan ingin kita memahami sesuatu. Entah agar kita belajar, mengajarkan, atau hanya sekedar mengingatkan bahwa ini ujian hati dari Tuhan. Semakin kamu menggenggam erat kenangan yang ada, semakin rasa rindu itu hadir, dan nantinya semakin kamu akan menyalahkan sebuah pertemuan.

Seharusnya dari pertemuanlah kita belajar. Bagaimana mengelola hati agar tidak jauh melambung melayangkan harapan. Bagaimana menghadapi segala percabangan dari pertemuan itu nantinya, atau bagaimana kita mengerti, bahwa pertemuan ada hanya untuk kita rindukan, bukan salahkan.

Perpisahan memang pasangan dari pertemuan. Apapun jenisnya dari pertemuan itu, mereka pasti berujung pada perpisahan. Baik oleh musibah, keluarga, teman, bahkan oleh Tuhan sekalipun. Pertemuan dan perpisahan seolah sudah menjadi pasangan yang serasi dari sebuah suratan takdir kehidupan. Maka dari itu, hargai saja sebuah pertemuan yang hadir dihidupmu. Biarkan ia menjadi sebuah cerita yang nantinya akan terus menguatkkanmu. Soal perpisahan? Itu bukan masalah. Terima saja bagaimanapun pahitnya perpisahan, maka kamu akan teguh dan menjadi tahan banting nantinya.

-Sebuah Catatan tentang Pertemuan-

Disini, 15 Februari 2017

Sebuah Catatan Tentang PertemuanWhere stories live. Discover now