01- Chatter

289 38 92
                                    

"Eh  itu si Soobin sama si buta."

"Gak nyangka gue, selera Soobin rendahan gitu."

"Cantik sih, tapi buta."

"Asli gue kaget banget tau si Soobin pacaran sama orang buta."

"Aduh kapten basket sekolah kita pacaran sama orang buta."

"Soobin di pelet apa si sama dia?"

"Heran gue sama ni sekolah, mau aja nerima orang buta sekolah di sini."

Omongan para umat di kantin itu sangat menusuk pendengaran Lia, sampai ke ulu hati. Sejak Soobin mempublikasikan hubungan mereka, membuat warga sekolah menjadi gempar, terutama kaum hawa.

Seorang Choi Soobin, sang kapten basket, laki-laki populer dan tertampan di sekolah berpacaran dengan seorang gadis tunanetra.

Inilah yang Lia takutan, ia sudah menduga jika banyak yang tidak akan mendukung hubungannya dengan Soobin. Lia awalnya melarang, tidak setuju jika Soobin mempublikasikan hubungan mereka. Tapi Soobin bersikeras sangat  ingin mempublikasikannya, ia tidak mau lagi menutupi hubungannya dengan Lia. Karna ia sangat mencintai gadisnya itu. Semua orang harus tahu.

"Udah aku pesen, tunggu aja ya."

Soobin yang baru selesai memesan pesanan untuk keduanya pun langsung duduk di hadapan Lia. Tangannya langsung meraih dan mengenggam tangan gadisnya itu, membuat siapa saja kaum hawa yang melihatnya menatap sinis dan juga iri ke arah Lia.

Lia langsung menarik cepat, melepas tautan tangan Soobin pada tangannya.

"Kenapa sayang? Kok di lepas?"

"Gak enak kalo di lihat orang. Kita kan lagi di tempat umum."

"Gak papa, kamu kan pacar aku."

****

"Gue denger si Soobin pacaran sama anak kelas sebelah? Yang buta itu, bener gak sih?"

Lagi-lagi Lia mendengar kalimat yang sangat menusuknya itu saat hendak masuk ke dalam toilet. Kalimat yang membuatnya menjadi down seketika.

"Eh?!"

Dua gadis itu terlonjak kaget saat mengetahui keberadaan Lia. Lia hanya tersenyum kecil lalu langsung memasuki bilik toilet dengan bantuan tongkat petunjuk jalannya.

"Lo sih ngomong gak liat-liat dulu!"

"Lo kok gue?"

Suara kedua gadis itu sudah tidak terdengar lagi, yang artinya mereka sudah pergi meninggalkan toilet.

BRUKK

"Woi!"

"Kalo jalan pake mata dong!"

"Ji, dia kan buta." bisik Yeri pada ketua gengnya itu.

"Ups. Gue lupa."

"Maㅡmaaf..." ucap Lia sambil meraba-raba lantai di koridor itu untuk mencari tongkatnya yang terlepas dari tangannya.

"LIA!"

Soobin langsung berlari menghampiri Lia yang sudah tersungkur di lantai koridor itu sambil mencari-cari sesuatu. Betapa terkejutnya Soobin saat melihat Lia yang ingin menggambil tongkatnya tapi tongkatnya malah di tendang Yeri.

"Hei! Kalian bener-bener keterlaluan!"

Tajam Soobin pada ke empat orang itu. Ia langsung berjongkok, membantu Lia berdiri dan juga menggambilkan tongkat yang barusan di tendang Yeri.

"Soㅡsobin, ituㅡ jangan salah paham duluㅡ"

"Tolong bilangin ke anak geng lo, jangan sekali-kali berani gangguin pacar gue, atau bakal berurusan sama gue!" potong Soobin dengan tatapan tajamnya dan langsung membawa Lia pergi dari koridor yang sudah mulai ramai itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The One & Only ; Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang