Chapter 68.2 - Heaven

1.5K 154 29
                                    

Ketika Hani memberikan persetujuannya, Sehun tak lagi mengulur waktu untuk mengupas gaun merah itu dari tubuh Hani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika Hani memberikan persetujuannya, Sehun tak lagi mengulur waktu untuk mengupas gaun merah itu dari tubuh Hani. Tubuh wanita itu yang merah dan ranum terhidang di depan mata dan Sehun sungguh punya banyak waktu untuk mengagumi keindahan ini terus-menerus. Tanpa banyak lagi kata dia menanamkan kembali satu kecupan di perpotongan leher Hani yang dilanjutkan dengan kecupan lain yang membuat Sehun semakin dimabuk kepayang. Jatuh dalam lubang penuh damba dan pemujaan pada keindahan wanita itu.

"Kau berbau terigu dan coklat." Sehun membuat Hani berbalik menghadapnya dan kaki-kaki kecil wanita itu melompat dari gaunnya yang terjatuh di lantai. Dua pasang mata mereka saling mengikat, menyalur sengatan gairah yang membakar setiap ujung syaraf. Tangan kecil Hani bermain dengan kerah baju Sehun lantas mengelus lembut kedua pundaknya dan turun untuk membuka kancing-kancing kemeja itu. Gerakannya halus dan sangat mengundang hasrat terliar Sehun untuk segera membawa wanita itu dalam sebuah puncak kenikmatan yang memecah akal sehat mereka menjadi kepingan.

"Dan kau berbau mawar sepertiku. Kenapa kau suka sekali memakai sabunku, Mr. Oh?" Sehun tertawa atas pertanyaan Hani. Dia mengecup bibir dan hidung Hani dengan penuh kasih.

"Karena itu membuatku merasa memilikimu setiap waktu. You're mine." Sehun berkata dengan suara rendahnya, mematenkan deklarasinya untuk Hani dengan gairah yang mengikat wanita itu dalam pesona. Kemudian Sehun menanam kembali ciumannya di atas bibir Hani, membelai, mengecap dan menikmati rasa manis itu menyebar di atas bibirnya lantas mengangsur sengatan yang sama manisnya ke sekujur tubuh.

Seraya lidah dan bibir mereka masih saling bermain dalam pagutan, Sehun membimbing Hani untuk berjalan menuju ranjang dengan membiarkan wanita itu menanggalkan kemejanya yang kemudian jatuh di atas lantai.

Tubuh Hani jatuh dengan sebuah pantulan lembut di atas ranjang. Rambutnya terhampar dengan indah beserta semerbak mawarnya yang membuat Sehun semakin dimabuk kepayang. Sehun melihat sepasang pekat kopi Hani yang menatapnya dengan kegelapan yang memikat, sebuah undangan untuk meraih nikmat putih dalam gelenyar birahi.

"Are you okay if we doing this?" Tanya Sehun. Masih ada keraguan yang memancar dari sepasang karamelnya meski gairah nyaris membakar karamel itu hingga hangus. Hani mematri pandangannya jauh ke dalam karamel Sehun, menyelam dan menanam keyakinan kepada pria itu.

"It's okay. I'll be fine, the baby is fine to."

"I may hurt you."

"You won't."

"Why are you so sure, Miss Park?"

"Because you're Oh Sehun. You will not hurt me. I know you so madly in love with me."

Sehun tertawa dengan cara paling sederhana untuk membuat Hani tertawan dalam pesona pria itu lagi dan lagi. Lantas Sehun merangkak lewat samping kanan tubuhnya, mencoba menghindari menyentuh perutnya yang membesar. Pria itu begitu penuh kasih sayang dan sangat anggun.

Saint or Sinner [COMPLETE - OSH]✅Where stories live. Discover now