11(eleven)

19.6K 721 12
                                    

Kamar yang sepi dan sunyi tak menandakan kamar seorang pengantin yang biasanya di sisi dengan berbagai macam bingkisan hadiah pernikahan dan berbakai macam kelopak bunga yang akan menghiasi ranjang pengantin.

Ana yang sedang termenung dengan gaun tidur berwarna hitam menatap cahaya bulan yang menyinari sisi ranjangnya.Matanya menatap bulan purnama itu dengan tatapan kosongnya.

Setelah kejadian Mahkotanya di renggut paksa oleh Julian sekarang diirnya menjadi nyonya Julian.Ini yang di inginkannya sejak dulu namun bukan begini caranya belum lagi keluarga Julian yang tidak menyukainya terlebih adik perempuan,kakak dan mama Julian yang sangat memperlihatkan rasa bencinya

Belum cukup sehari dirinya menjadi bagian dari keluarga Julian namun tatapan penuh kebencian telah di rasakannya,para kerabat julianpun begitu.Pernikahan sederhana tanpa ayahnya,entah ayahnya tahu atau tidak ia tidak peduli lagi dengan pria yang membuatnya bisa hadir ke dunia ini.

ia tak butuh tanggung jawab Julian untuk menikahinya namun mendengar perkataan Julian membuat hatinya berdenyut.

"kau pikir aku menikahimu karena rasa suka?kau salah.Seharusnya kau sadar dua tahun menghilang setelah membunuh Saudarimu sendiri.Untunglah aku tidak melaporkanmu pada polisi"

"lalu kenapa kau tidak melaporkanku?Aku lebih baik di tahan dari pada harus bersama kalian.Para penjahat"Ya,mereka semua penjahat yang mengambil rona hidupnya dan ibunya.

"dan setelah masa hukumanmu berakhir kau akan bebas?tidak semudah itu kau bisa lepas.Nikmatilah kesakitanmu"

😊😊

"bibi,kau di panggil paman"celoteh anak kecil laki laki berumur 5 tahun.namun sangat pandai berbicara.Mungkin Ana harus bersyukur di keluarga Julian hanyalah Keylo putra dari kakak perempuan Julian yang tidak membencinya,mungkin karena pikirannya masih polos.

"makasih ganteng,dimana pamanmu?"Keylo menunjuk ke arah Jukian yang sedang melipat tangan dengan tatapan menghunus padanya.

"Ada perlu apa?"Balas Ana ogah ogahan,Julian memanggilnya hanya ada satu kemungkinan,apalagi jika bukan melampiasan nafsu binatangnya pada Anatasnya.
"ikut aku"Ana hanya mengikuti Julian

😊😊

Julian membalikkan badan tidak terkejut lagi dengan pemandangan di hadapannya,Ana yang tinggal menyisakan setelan underwarenya.
"apa tidak bisa kau tidak berfikiran negatif tentangku?"suara julian naik satu oktaf.Pernikahan mereka yang akan berumur satu bulan namun tak ada perubahan apapun.

Mereka hanya terkontak fisik jika julian membutuhkan Ana untuk melampiaskan nafsunya.Toh dirinya sudah memiliki istri untuk apa mencari wanita yang belum tentu higenis dan tidak akan berbuat Zina bukan?

"ini kan yang kau mau,silahkan nikmati aku"Julian merengkuh Ana kasar dan menciumnya dengan agresif,sedang Ana bagaikan patung tanpa melakukan gerakan apapun.Julian mengeram dan meremas payudara Ana membuat Ana meringis

Ahhhh

Bukan desahan namun ringisan,dirinya sudah terbiasa dengan persetubuhan kasar yang julian Lakukan.Pagi yang berakhir dengan panas karena kegiatan mereka atau lebih tepatnya kegiatan sepihak Julian.

😊😊

Setelah persetubuhan panas itu,julian tidak lantas tidur,tubuh polos mereka berdua hanya di tutupi selimut putih dengan Ana yang tertidur di dalam dekapannya.
Julian meringis sendiri melihat bercak bercak berwarna merah keunguan di kulit putih Ana hasil karyanya.
Apakah dirinya sebruntal itu?

Sedikit iba dalam hatinya namun kembali di tepis ketika mengingat apa yang di lakukan Ana pada Naura,tunangannya yang baru di sadari Julian bahwa dia menyanyangi Naura karena sifat lembut wanita itu.cinta?entahlah namun pasti dirinya marah ketika melihat kondisi Naura saat di temukan dengan banyak darah di gaun putihnya.

Cintakah ketika dirinya sangat mengkhawatirkan kondisi Naura dan berharap wanita lembut itu segera sadar.Dirinya sudah mengenal Naura lama dan julian lah yang membantu wanita itu belum lagi keluarganya sangat menyukai Naura berbanding terbalik dengan Anatasnya.

😊😊😊

"wah lihatlah sang putri yang baru keluar dari kamar ini,kau tidak lihat sudah jam berapa?Berasa seperti ratu?ini bukan istanamu tapi ini rumah mertuamu yang tidak bisa melakukan apapun sesuka hatimu"Ana yang baru menuruni tangga sudah di recoki dwngan hinaan namun Wajahnya fidak menyiratkan kesedihan ataupun amarah.

"maafkan aku"Matanya melirik Julian yang sama sekali tidak membantu malah diam.Ya julian diam dengan apa yang di lakukan keluarganya padanya tanpa iba sedikitpun untuk membantunya.
"kenapa mama selalu marah marah sama bibi?"Keylo yang masih polos berlari ke arah bibinya membuat senyum Ana mengembang,Keylo bagaikan penghibur tersendiri baginya ketika berada di neraka berkedok istana ini.

"duduk bibi"Ana duduk dan Keylo yang merangkak naik ke pangkuannya membuat yang lain hanya diam,Entah racun apa yang di gunakan Ana pada Keylo hingga mereka sangat dekat.Ana tidak menanggapi beberapa pasang mata yang menatap tajam ke arahnya.

"bibi ayok makan,apa mau keylo suapin"Keylo dengan tangan kecipnya mengambil makanan lalu menyodorkannya pada Ana.Ana terkekeh dengan sikap dewasa keylo.

"Bibimu punya tangan keylo,lebih baik kau makan"Julian mengintrupsi drama di hadapannya membuat keylo mengomelo dirinya.

"apa paman tidak tau di dalam sini"Sambil menunjuk perut Anatasnya
"ada dede bayi,adik keylo.Adik keylo butuh makan.Paman memang tidak romantis"Keylo berceloteh tanpa melihat raut wajah orang dewasa yang tegang begitupun Ana.

"Tidak ada dede bayi di dalam sini sayang.Siapa bilang?"Ana berkata lembut.
"benarkah?bibi aron sebentar lagi akan punya dede bayi mengapa Keylo tidak?"
"dede bayi belum mau datang,keylo besar dulu baru dede bayinya datang"jelas Ana dengan sedikit terkekeh.Bayi?bahkan dirinya tidak memikirkan itu dan anak kecil ini mengingatkannya.

"yang masih lama dong?"Raut wajah keylo di tekuk
"humm,makannya makan yang banyak dan jadilah orang yang pintar"Ana lalu meletakkan Keylo pada kursi di sebelahnya dan mengacak lembut kepalanya.

"aku sudah selesai,terima kasih makanannya"Ana lalu naik ke atas dan turun kembali setelah membawa tasnya dan berlalu pergi walaupun masih terdengar cibiran anggota keluarga julian.

"Tidak punya sopan santun dan kau julian seharusnya kau mencegahnya.Entah dia akan menjalang di tempat mana"Cibir Rahayu yang langsung di tegur sang suami.

Julian menceritakan semuanya pada anggota keluarganya tentang apa yang terjadi sebelum mereka menikah dan malah semakin membenci Ana.Mereka pikir Ana menjebak Julian.

"biarkan dia ma,setidaknya dirinya tidak mempermalukan kita"Balas Alex dan kembali melanjutkan makannya.

"Mama tidak suka mempunyai menantu seperti dia,untunglah Naura sudah pulih.Kau ingat apa janjimu kan julian"Julian hanya mengangguk

jangan Biarkan Aku PergiWhere stories live. Discover now