39. Sweet Date

27.6K 1.3K 688
                                    

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.


.

.

.


"Biiiii bangun, katanya mau ngajakin gue jalan-jalan..." kata Chacha menusuk-nusuk pipi Hanan dengan jarinya.

"Entar rada siang Cha," sahut Hanan menyingkirkan tangan Chacha dari pipinya.

Chacha mendengus sebal. "Ini udah siang, ayo Bi." kata gadis itu berganti menangkup wajah Hanan dan memainkannya.

"Sorean aja kalo gitu," sahut Hanan dengan malas kembali menurunkan tangan Chacha dari pipinya.

"Ih ayo sekarang Bi!" kata Chacha menatap Hanan yang masih memejamkan matanya.


"Entar dulu Cha, masih ngantuk..." sahutnya.

Chacha langsung duduk. Tangannya bergerak menuju dada Hanan dan menarik putingnya.

"AKH! SAKIT CHA!" teriak Hanan langsung melebarkan matanya dan mengusap dadanya.

"Kalo gak gitu lo gak bangun," kata Chacha menatap Hanan sebal.

Hanan berdecak. "Yaudah ayo mandi."

Chacha tersenyum senang. "Lo harus ajakin gue ke tempat yang Mama bilang kemaren pokoknya. Gue mau jalan-jalan sepuasanya disini." sahutnya dengan semangat.

Hanan menghela nafas. Jadi mereka belum pulang ke apartemen. Masih ada di rumah Mama Jihan.

Kemarin mereka pulang sangat malam jadi Mama Jihan melarang keduanya untuk pulang hari ini. Mereka masih butuh istirahat.

Dan ya wanita itu memberitahu Chacha beberapa tempat yang bisa dikunjungi dan digunakan untuk berjalan-jalan disana. Chacha tentu saja dengan sangat bersemangat meminta Hanan untuk mengajaknya ke tempat-tempat itu.

Lagipula kan mereka jarang kesana jadi selagi ada kesempatan untuk jalan-jalan tentu harus dimanfaatkan.

"Iya-iya, ayo mandi.." kata Hanan turun dari atas kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Chacha mengangguk dan berjalan mengikuti Hanan. Dia langsung menyalakan air untuk mengisi bathup.

Setelah penuh dengan air dan busa Chacha melepas pakaiannya dan langsung masuk kedalam bathup tersebut. Sedangkan Hanan masih berdiri sambil melihat keadaan dadanya yang terasa panas karena tarikan Chacha tadi.

"Lo ngapain sih berdiri terus?" tanya Chacha menatap Hanan.

Hanan menoleh dan berdecak. "Sakit anjir susu gue, lo tarik kek gitu." kata pemuda itu.

Chacha mendengus. "Cuma ditarik aja alay banget. Punya gue tiap hari lo tarik-tarik, lo hisep, lo gigit Bi. Gue gak protes tuh.."

Hanan menatap tajam Chacha. "Ya kan gue nariknya pelan. Efeknya enak ke lo. Lah ini lo tarik kenceng banget Cha,"

"Ya lo gak bangun-bangun sih."

Ena 18+ | ENDWhere stories live. Discover now