Pergi!

144 11 0
                                    

Happy reading ❤️


"Yaudah, besok saya datang ke rumah kamu dengan keluarga saya."

"Aaaaa.. kenapa jadi kepikiran terus sih? Ck!" Entah sudah berapa kali Amanda berdecak kesal karena ucapan Azlan kemarin yang terus memenuhi pikirannya.

Bagaimana kalau nanti Azlan benar-benar datang?

Tapi, untuk apa ia datang? Untuk bertanggung jawab? Bertanggung jawab atas apa?

Amanda memukul kepalanya sendiri, "ngapain kemarin gue minta tanggung jawab sama dia coba? Eh, tapi masa iya dia beneran dateng? Paling juga bohong."

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan, namun Amanda masih berada di dalam kamarnya. Padahal satu jam lagi ia akan dijemput oleh Khaira. Amanda sudah berjanji untuk menemani Khaira membeli novel incarannya sekaligus makan siang.

Handphone Amanda bergetar, menandakan ada pesan masuk. Dibukanya ruang obrolan bersama Khaira di aplikasi chatting tersebut.

Khaira
Siap-siap, jangan ngaret. Kalau ngaret traktirannya batal!

Amanda
Iyee.. ini udah rapi.

Khaira
Ngibul! Mandi aja belom kan, Lo?!
Buruan!

Amanda
Iyaa.. otw kamar mandi nih.. gak usah bawel.

Khaira
Yang cantik yaa.. kalau pakai jilbab dapet bonus khusus dari gue😎

Amanda
Alah, paling juga teh manis tawar😒

Khaira
Kali ini spesial 😘

Setelah itu Amanda langsung bersiap membersihkan diri, tanpa mau repot-repot membalas chat dari sahabatnya.

Akhir-akhir ini Khaira memang berusaha merubah Amanda sedikit demi sedikit. Ia ingin Amanda menjadi lebih baik, dan langkah pertama yang diambilnya adalah mencoba mengajak Amanda untuk menutup aurat.

Tidak mudah. Tapi ia akan berusaha. Walaupun pada awalnya Amanda memakai jilbab karena suatu imbalan, tapi Khaira yakin  suatu saat nanti Amanda akan terbiasa dan perlahan niatnya berubah menjadi karena Allah. Bukan lagi karena sogokan dari Khaira atau siapapun. Lagipula Khaira tidak memaksa, hanya menawarkan.

Helaan napas panjang terdengar dari seorang perempuan yang terlihat bosan dan lelah karena sudah dua jam ia menemani Khaira di toko buku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Helaan napas panjang terdengar dari seorang perempuan yang terlihat bosan dan lelah karena sudah dua jam ia menemani Khaira di toko buku. Entah sudah berapa banyak buku yang diambil Khaira untuk ia bayar nanti di kasir.

Amanda berbeda dengan Khaira yang lebih suka membaca buku. Amanda akan lebih memilih untuk menonton film atau mendengarkan musik daripada membaca. Baru membaca satu halaman saja ia sudah mengantuk.

Karena-Nya, Dengan Perantara DirimuWhere stories live. Discover now