07 - Barcode ?

126K 5.4K 16
                                    

00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00.00

"Dia udah tidur daritadi?" dean menatap istrinya yang tengah tidur diatas sofa.

"Baru tidur. Dia nemenin gue nonton bola,"

"Lo gak mau tidur disini? sekarang udah malam,"

"Pulang besok pagi," jawab dean

"Dean, ada yang mau gue tanyain sama lo" ucap arka.

"Tanya soal apa?"

"Alea udah mulai cerita tentang masalahnya sama lo belum?" Tanya arka.

"Alea sampai sekarang belum cerita apa apa,"

"Coba lihat pergelangan tangan alea,"

Dean berjalan menghampiri istrinya, mengechek pergelangan tangan wanita itu. Ada luka barcode di daerah sana.

"Kasih tau alea kalau ngelakuin hal kayak gini gak baik buat dia. Gue udah ngomong berkali-kali, hampir ratusan kali, tapi dia selalu ngelakuin hal yang sama kalau lagi stres," ujar arka.

"Gue cuma ngomong itu aja. Yauda, istirahat sana, Kamarnya alea ada diatas,"ucap arka.

Dean segera mengendong tubuh istrinya, membawa alea pergi kedalam kamar .

Dean menaruh tubuh wanita itu diatas ranjang. Laki laki segera pergi masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, dean segera keluar dari dalam kamar mandi dengan setelan kaos hitam biasa dan celana pendek.

Dean menidurkan tubuhnya disamping alea.

Laki laki itu meraih tangan sebelah kiri istrinya. Menatap luka barcode di daerah sana.

Alea reflek membuka matanya ketika merasakan ada sesuatu yang menyentuhnya.

"Kak Rey m-mau apa ?!! " Tanya alea gugup.

"Jelasin ini kenapa"

"Gak sengaja kegores"

"Mau sampe kapan ngelakuin hal gila ini? "

"Ini bukan urusan kak rey," ucap alea.

"Ini urusan gue. Lo istri gue,"

"Apapun yang menyangkut lo, gue bakalan ikut campur,"

Alea menundukkan kepalanya. Air matanya tiba tiba jatuh. Sialan, kenapa laki laki itu membahas soal luka barcode di tangannya.

"Rasa sedih, kesel, kecewa atau apapun itu gak akan hilang kalau dipendem sendirian,"

"Gak bakalan ada yang tau perasaan lo kayak gimana kalau lo cuman diem dan mendem perasaanlo sendiri"

"Jangan cuma diem terus bilang gapapa padahal you're not !!"

"Emang gak kenapa napa, "

"Orang yang beneran baik baik aja gak akan ngelakuin hal gila kayak gini," ucap dean.

"Jangan ngelakuin ini lagi"

"Iya,"

"Janji ? "

"Gak tau,"

"Lea....." Dean menatap alea dengan tatapan elang, membuat alea meneguk salivanya ketakutan.

"Janji kalau lo gak akan pernah ngelakuin hal gila ini lagi,"

Alea menganggukkan kepalanya pelan."Janji,"

"we'll get through this together ya,"

"Jadwal ke psikiater hari apa?" tanya dean.

"Aku udah stop,"

"Kenapa?"

"Udah gapapa,"

"Kalau masih suka ngelukain diri sendiri kayak gini, itu artinya masih kenapa-napa,"

"Besok pergi ke psikiater bareng sama gue," ucap Dean.

"Gue temenin,"

"Besok pagi aku ada kampus,"

"Sebelum pergi ke kampus, kita ke psikiater dulu,"

"Gak mau, jangan maksa,"

"Kenapa? "

"Psikiater nya itu gak seru. aku disuruh sabar terus,"

"Kalau aku bisa sabar ngapain ke psikiater," ucap alea sebal.

"Pokoknya gak mau,"

"Pakai psikiater kepercayaan keluarga Anggara mau? "

"Orangnya asik. Gak akan bikin mood jadi turun,"

"Kalau dia ngeselin, bilang sama gue,"ucap Dean.

"Mau ya?"

alea menganggukkan kepalanya.

"Good girl," ucap Dean sembari mengusap anak rambut alea.

•••••••••

07.00

Alea membuka pintu kamarnya. Wanita itu hendak keluar dari kamar. Langkahnya tiba tiba terhenti ketika melihat mamanya yang berdiri di depan pintu kamar.

"Mama ngapain pagi pagi udah di depan pintu kamar alea? " alea menatap mamanya itu bingung.

"Suami kamu dimana? "

"Masih mandi, Kenapaa ?"

"Ishh, yang bener,x"

"Beneran, ngapain alea boong"

"Tapi dean beneran ada di dalam kan ?"

"Mama ngapain dari kemarin nyariin kak Rey terus ?"

"Kok kamu manggilnya masih kak ? Emang dean kakak kamu ?!! "

"Terserah alea,"

"Kamu beneran gak bisa so sweet ya sama suami sendiri? "

"Manggil pakai sayang atau mass gitu,"

"Sama suami aja gak bisa so switt, apalagi sama haechan," ledek klarin.

"Kalau sama haechan ya bisa dibicarakan,"

"Ya makannya latihan dulu sama dean, baru sama haechan,"

"Aku kamu, jangan Lo gue," ucap klarin mengingatkan.

"Emang suami kamu apaan,"

"Sama suami kok pakai Lo gue. Itu temen apa suami,"

"Yang sopan dong sama pak suami,"

"Siap Baginda ratu,"

"Yauda, kamu turun sana, mama udah masak banyak,"

My Husband Is Actor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang