Lepas BAB 21 sudah update, yaaa...
https://karyakarsa.com/Rasdianaisyah/bab-21-686719
***
Renjana masih menangis saat Argani masuk. Laki-laki itu tidak mengatakan apa pun. Dia hanya duduk di sisinya tanpa suara, lalu memberikan pelukan. Begitu saja.
Dalam keadaan normal, Renjana pasti memberontak ingin lepas. Tapi saat itu, tidak. Ia butuh ini. Sangat. Pelukan, yang bahkan tidak diberikan oleh orang tuanya. Tangis Renjana pun makin menjadi, memecah sunyi di ruang kamar yang biasa sepi.
Renjana menyandarkan kepalanya di dada bidang Argani, mencari tempat ternyaman sebelum kemudian menjerit tertahan, berusaha melepaskan seluruh rasa sakit yang terpendam sekian lama. Lupa, bahwa yang mendekapnya kini adalah manusia yang paling ia benci di dunia.
Dan untuk kali pertama setelah ingatannya kembali, Renjana merasa pelukan Argani cukup ... hangat.
Entah berapa lama mereka dalam posisi itu. Yang pasti, Renjana jatuh terbuai. Hal terakhir yang diingatnya, Argani memgelus lembut rambut wanita tersebut sambil berbisik, "Kamu pasti lelah. Tidurlah. Aku tidak akan ke mana-mana."