fitrianiarindah

Aku terlalu terburu buru memperlihatkan perasaanku, walaupun secara tersirat tapi mungkin mudah di tebak bahwa aku suka kamu. Aku terlalu oversharing sampai lupa kalau kita cuma teman, aku sampai tidak memikirkan perasaanmu kepadaku seperti apa, apakah kamu senang ketika aku bercerita ataukah malah sebal dan dengan baiknya kamu memendam rasa sebal itu lalu tetap merespon baik. 
          	Mungkin saja bisa jadi kamu tidak menyukaiku, kamu tidak memiliki rasa seperti apa yang aku rasakan saat ini. Tapi dengan jahatnya aku membohongi diriku sendiri, aku selalu membenarkan bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama seperti apa yang sedang aku rasakan. 
          	Suatu yang tidak bulat tapi aku paksa biar bulat haha, pemaksa banget ya aku. 
          	Tapi asal kamu tahu, aku sering sadar kok kalau aku ini keterlaluan. Menaruh banyak harapan, dan mungkin bisa saja membuat kamu risih. Pada saat ini aku selalu berfikir, apa aku mundur aja ya. Tapi tetep nggak bisa, ibaratnya tuh aku terlanjur ngirim pesan centang dua yang sudah membiru mau aku hapus tetep nggak bisa soalnya udah terlanjur di baca, dan dengan segala resikonya harus aku terima.
          	Keterlaluan banget ya aku, lancang, melewati batasan, harusnya cewek nggak boleh gini, tapi aku juga bingung harus gimana. Kamu terlalu baik untuk aku jauhin, kamu terlalu wah untuk aku benci. Kamu indah, ibaratnya kamu seperti bintang dan aku hanyalah rumput yang sampai kapanpun itu tidak akan bisa meraih kamu. Sebenarnya bisa saja sih, asalkan kamu juga mau jatuh, kita bisa bersama. Tapi sepertinya sulit, disini aku jatuh cinta, tapi cuma dapet jatuhnya doang, kamu nggak mau jatuh, kamu masih setia bersinar untuk semua orang. 
          	
          	BAGUSNYA DI KASIH JUDUL APA NIHH? 

fitrianiarindah

Aku terlalu terburu buru memperlihatkan perasaanku, walaupun secara tersirat tapi mungkin mudah di tebak bahwa aku suka kamu. Aku terlalu oversharing sampai lupa kalau kita cuma teman, aku sampai tidak memikirkan perasaanmu kepadaku seperti apa, apakah kamu senang ketika aku bercerita ataukah malah sebal dan dengan baiknya kamu memendam rasa sebal itu lalu tetap merespon baik. 
          Mungkin saja bisa jadi kamu tidak menyukaiku, kamu tidak memiliki rasa seperti apa yang aku rasakan saat ini. Tapi dengan jahatnya aku membohongi diriku sendiri, aku selalu membenarkan bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama seperti apa yang sedang aku rasakan. 
          Suatu yang tidak bulat tapi aku paksa biar bulat haha, pemaksa banget ya aku. 
          Tapi asal kamu tahu, aku sering sadar kok kalau aku ini keterlaluan. Menaruh banyak harapan, dan mungkin bisa saja membuat kamu risih. Pada saat ini aku selalu berfikir, apa aku mundur aja ya. Tapi tetep nggak bisa, ibaratnya tuh aku terlanjur ngirim pesan centang dua yang sudah membiru mau aku hapus tetep nggak bisa soalnya udah terlanjur di baca, dan dengan segala resikonya harus aku terima.
          Keterlaluan banget ya aku, lancang, melewati batasan, harusnya cewek nggak boleh gini, tapi aku juga bingung harus gimana. Kamu terlalu baik untuk aku jauhin, kamu terlalu wah untuk aku benci. Kamu indah, ibaratnya kamu seperti bintang dan aku hanyalah rumput yang sampai kapanpun itu tidak akan bisa meraih kamu. Sebenarnya bisa saja sih, asalkan kamu juga mau jatuh, kita bisa bersama. Tapi sepertinya sulit, disini aku jatuh cinta, tapi cuma dapet jatuhnya doang, kamu nggak mau jatuh, kamu masih setia bersinar untuk semua orang. 
          
          BAGUSNYA DI KASIH JUDUL APA NIHH?