Fivtind

[se·ling·kuh a 1 suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri || tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; 2 suka menggelapkan uang; korup; 3 suka menyeleweng;]
          
          
          
          Suatu sore, saat senja nampak begitu tua dan payah, aku tengadah kepala. Ah, nampaknya awan mulai jengah disirami relapnya. Kau tidak tahu, kan? Senja itu jahat kendati indah. Sebab dia sering membuat langit berdarah. Pernah kau bayangkan, bahwa genosida yang terjadi di salah selembar semesta ini nampak begitu merah? Banyak sekali potret yang menangkapnya, memenjara dalam lensa, lantas menjejalkan kecantikannya dalam barisan kata. Ya ampun, manusia terjerumus di dua galaksinya sendiri. Senja jadi makna cinta, senja sebagai perantara rasa, senja adalah apa yang bisa kau letakan di semenjana puisi basimu yang penuh lara. Senja apa, sih? Aku bicara dengan bahasa sore. Dan aku tidak bisa mendengar apapun darinya selain aduannya yang comel itu; "Chan, Chan, aku menaungi bumi. Dan suamimu sedang bercumbu dengan perempuan lain di selimut awan-awan sejuk. Kasihan kamu, Chan. Kasihan sekali."
          
          
          ©fivtind of course 
          
          [April]