🌺 Normal (01)

109 17 3
                                    

'Apa yang kurasakan saat berlabu di mata senja-nya?'

🌺
🌺
🌺

Yashiro POV

Aku terbangun di waktu yang sama, di tempat yang sama, dan juga di langit pagi yang sama.
Memandangi langit kamar sembari mengumpulkan nyawa.
Sautan ibu-ku terdengar menyuruhku bersiap untuk sekolah lagi.

'Seperti biasa'

Aku bangkit dari ranjangku, melangkah dimana kamar mandi berada, mengenakan baju sekolah seperti biasanya, sarapan seperti biasanya juga.

Hari yang normal sudah lama ku jalankan sejanak keluar dari kamar rawat putih polos.

💮

Normal POV

Sebuah pertemuan yang tidak sengaja. Yashiro bertemu dengan Kou di gerbang sekolah.

"Ohayou, Senpai!"

"Ohayou, Kou-kun"

Kedua berbincang-bincang selama perjalanan masuk ke dalam gedung sekolah.
Setelah mengganti sepatu ruangan.
Kou disambut langsung oleh omelan sahabatnya.

Mitsuba berjalan mendekat pada Kou. Ia memukul kepala Kou dengan buku absen yang ia ambil dari kantor guru.

"Oi, anting bodoh!💢"

Kou meringis sakit. "Apaan sih pagi-pagi udah berisik!"

Yashiro menyelip menyapa sahabat Kou.
"Ohayou, Mitsuba-kun"

"Oh! Ohayou... Yashiro...senpai"

Biasanya Mitsuba memanggil gadis surai krem-hijau itu dengan sebutan 'Daikon-senpai'. Karna gadis itu hilang ingatan ia memilih memanggilnya dengan normal saja namun berasa risih.

Usai menyapa, ia kembali berceramah pada Kou, tak terlupakan dengan perempatan merah dikepala.

"Kenapa kau lama datang! Hari ini kau piket kelas"

"Aku tau hari ini piket kelas"

"Kalau begitu datang lah lebih awal, dasar anting bodoh!💢"

Kou mendecih kesal. Mitsuba menarik kerah belakang baju Kou tanpa isyarat. Menarik paksa ke koridor yang menuju kelas berada.

"Ah! Ah! Tunggu dulu! Sampai nanti Senpai!"

"Ia. Sampai nanti" Yashiro melambaikan tangan sampai kedua punggu lelaki itu menghilang.

💮

Yashiro POV

Seperti biasa jika aku sudah sampai di depan meja milikku, ia akan menyapa ku dengan hangat.

"Ohayou, Yashiro-san"

"Ohayou, Amane-kun"

Matanya yang bagai senja selalu membuatku berlabu begitu dalam. Memikir sebuah kalimat yang sangat sulit terlontarkan oleh bibir ini.

'Ini menggelisahkan'

💮

Normal POV

Istirahat.

Kou mendatangai Mitsuba yang tengah memotret alam seperti biasa.

"Yo"

"Oh, kau sudah kembali" saut Mitsuba masih dengan aktivitasnya.

"Aku akan menembak Senpai"

"Hah?!!" Kaget Mitsuba, kamera kesayangannya hampir jatuh.
"Kau yakin?!"

"Sangat yakin" pintah Kou dengan percaya.

"Kau memanfaatkan amnesianya kan" Mitsuba menatap tajam.
"Pantas saja kau tak menceritakan semuanya" lanjut Mitsuba, ia kembali melanjutkan aktivitasnya dengan kamera kesayangannya.

"Tapi... aku menyukainya"

"Aku tak akan menghalangimu"

💮

¤Kelas Yashiro¤

Yashiro beranjak dari duduknya, Amane menatap ke pergian punggung sang gadis.

"Apa tak masalah?" Ucap Akane tiba-tiba datang.

"Apa maksudmu?"

"Kau masih menyukainya, bukan?"

"Memang, tapi... aku hanyalah orang yang gagal melindunginya"

"Jika diberi kesempatan. Apa yang kau lakukan?"

Amane tersenyum tipis. "Akan--"

Akane tersenyum senang mendengar jawaban yang memuaskan hatinya.

"Emang harus seperti itu"

💮

Mitsuba POV

Aku memotret alam seperti biasanya dengan kameraku. Terkadang menatap pada sahabatku yang asik berbincang dengan senpai tercintanya dibawa pohon teduh.

Ingin ku caci maki sahabatku, aku tak terima ia memanfaatkan kehilangan yang ada.

Memang ia tak mengingat apa pun tapi perasaan tetap akan sama sampai kapan pun.

"Biarkan saja"

💮

Normal POV

Kedua insan tengah menikmati semilar angin yang lewat, membahasa yang perlu dan tidak perlu.

Hatinya sudah ia mantapkan untuk mengatakan perasaannya.

"Senpai... suki da"

"Heh?"

JSHK  ❛RecollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang