Choi Windy telah sepenuhnya menyesali perbuatannya di masa lalu. Menyakiti seorang Namja yang begitu tulus mencintainya, hanya demi seorang Namja brengsek seperti Min Yoongi.
Dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya, ia melangkahkan kakinya untuk mendekat pada sebuah makam yang bertuliskan nama sang mantan kekasih.
"Jung Hoseok." Ucapnya begitu lirih. Ia jatuh terduduk disamping makam sang mantan kekasih.
"Kenapa, hiks, kau meninggalkanku?"
Dadanya yang terasa sesak ia pukul berkali-kali, berharap rasa sakit yang bersarang didalam sana dapat sedikit berkurang. Namun, nyatanya rasa sakit itu semakin dalam, hingga membuat Isak tangisnya semakin kuat.
Choi Windy memeluk batu nisan yang bertuliskan nama Jung Hoseok ia menangis dengan isakkan yang membuat tubuhnya bergetar hebat.
"Kembalilah, Jung. hiks, aku merindukanmu."
Ia terus saja mengucapkan kata-kata penyesalan, yang tentu saja tak akan dapat didengar oleh Jung Hoseok. Karena, Pria itu telah pergi jauh meninggalkannya dan tak lagi dapat kembali menemaninya seperti dulu lagi.
Andai saja waktu dapat diputar kembali, Choi Windy tak akan pernah meninggalkan Jung Hoseok.
"Apa kau sudah, hiks, bahagia disana? Sampai tidak mau kembali?" Tanya Windy. Ia sudah seperti orang gila yang berbicara sendiri.
Choi Windy sangatlah bodoh, ia mengakui sendiri hal itu. Seharusnya ia tak pernah meninggalkan Jung Hoseok hanya demi Namja brengsek seperti Min Yoongi.
Mungkin saja seumur hidupnya ia akan dihantui oleh rasa penyesalan karena keputusan bodohnya.
Flashback
Choi Windy tersenyum bahagia ketika mendapat sebuket bunga dari seorang Pria yang selama ini ia puja. Tanpa mempedulikan statusnya sebagai kekasih dari Jung Hoseok, gadis cantik tersebut dengan cepat mengangguk sebagai jawaban atas peryataan cinta yang ditujukan Yoongi padanya. Ia sudah lama menyukai senior Min, ia tak pernah menyukai Jung Hoseok. Ia menjalin hubungan dengan Namja bertubuh tinggi itu hanya lantaran karena kasihan karena Jung Hoseok berulang kali mengungkapkan cinta padanya.
Min Yoongi tersenyum penuh arti, ia segera membawa Choi Windy kedalam pelukannya. Gadis itu merasakan bahagia yang teramat sangat saat ini.
"WINDY."
Teriakan dari Jung Hoseok membuat Windy segera melepaskan pelukannya secara sepihak.
"Hoseok-ah."
Hoseok melangkah mendekat pada kekasihnya, lalu menarik tangan Windy untuk menjauh dari Min Yoongi. Namun, dengan cepat Windy menepis tangan Hoseok.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jung Hoseok. Ia sama sekali tak mengerti kenapa kekasihnya bisa berpelukan dengan Seniornya ditempat parkir yang jelas sangat ramai dengan mahasiswa yang berlalu lalang disekitarnya.
"Senior Min menyatakan cinta padaku. Jelas aku tidak akan menyiakan hal itu kan?"
Kedua tangan Hoseok mengepal begitu kuat. Ia menatap tajam pada Min Yoongi yang saat ini juga telah menatapnya.
"Jung, hubungan kita berakhir sampai disini."
Choi Windy melepaskan cincin yang tersemat dijari manisnya, lalu memberikannya pada Jung Hoseok. Cincin itu diberikan oleh Hoseok padanya dua bulan yang lalu tepat dihari ulang tahunnya yang ke dua puluh satu.
"Jika selama ini aku tak membuatmu nyaman, aku minta maaf. Tapi tolong, jangan memutuskan hubungan kita seperti ini."
Tidak. Tidak. Sudah cukup! Tak seharusnya Jung Hoseok yang meminta maaf. Ia sama sekali tak bersalah dalam hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Oneshoot (BTS)
Short StoryKumpulan Oneshoot Follow aku yuk. Kalian bisa menemukan banyak cerita :)