37

117 13 12
                                    

Sementara di sisi lain pagi itu, Jeno sedang berjalan juga menuju kelasnya. Namun pandangannya teralihkan oleh Jessie yang berjalan sendirian membelakanginya. Niatnya Jeno mau menghampiri Jessie, namun niat itu terurungkan karena Ia mendapati Jessie sedang dihampiri oleh seorang pria.

Jeno melihat bahwa mereka terlihat begitu akrab, dan terlihat Jessie begitu bahagia bersama pria itu. Karena kesal Jeno pun memilih berjalan lewat taman daripada koridor karena Ia malas melihat Jessie dan pria itu.

Seperti biasa Jeno, Haechan dan Renjun sedang berada dikantin, lagi-lagi Jeno melihat Jessie yang sedang antri makanan dengan pria yang ditemuinya tadi pagi. Namun Jessie pergi mencari tempat duduk, Jessie tidak sadar kalo sedari tadi Jeno menatap kesal dan tajam kearahnya.

'Oh jadi sekarang lo udah punya cowok, atau jangan-jangan cowok itu lagi yang selama ini disukai sama Jessie. Tega bener lo Jes, mentang-mentang punya cowok sekarang sok-sokan gak kenal sama gue.' batin Jeno yang begitu kesal.

Jeno melihat Jessie dan pria itu saling bercanda gurau terlihat begitu asyik. Haechan dan Renjun yang merasa tingkah laku sahabatnya aneh pun tak hanya diam.

"Lo kenapa sih Jen? Masa ayam lo cuma lo tusuk-tusuk nggak lo makan, kan mending gue makan aja kalo lo gasuka." Tanya Haechan yang heran melihat tingkah Jeno.

Sementara orang yang ditanyai Haechan hanya fokus menatap Jessie dan pria itu dengan kesal. Semakin merasa aneh dengan tingkah Jeno, Haechan dan Renjun mengikuti tatapan Jeno.

"Oh pantesan, ada orang cemburu Chan." Kata Renjun pada Haechan.

"Hahahaha mesra banget lagi Njun, kayaknya Jessie bahagia banget sama tuh cowok." Ledek Haechan pada Jeno.

"Lo berdua bisa diem gak? Siapa sih yang cemburu?" Kata Jeno yang muak dengan ucapan kedua sahabatnya.

"Ya elo lah yang cemburu, masa gue sama Renjun yang cemburu sih? Kan gue ga deket sama si Jessie." Kata Haechan pada Jeno.

Sementara Jeno hanya diam mendengarkan kata-kata Haechan, 'masa gue suka sih sama si Jessie? Ah ga mungkin dia kan cuma gue anggep temen, gue kan sukanya sama Geona bukan sama Jessie. Tapi ngapain juga gue harus kesel saat Jessie deket sama cowok lain? Arghh ada yang gak beres nih sama diri gue.' batin Jeno.

"Tau ah males gue mau balik ke kelas aja." Kata Jeno yang kesal lalu pergi meninggalkan Haechan dan Renjun.

Pandangan Jessie teralihkan oleh sosok yang dicintainya yaitu Lee Jeno. Jeno terlihat meninggalkan kantin dengan wajah yang kesal dan seperti memendam amarah.

"Woy Jes ngapain dah lo bengong?" Kata Mark yang mengikuti pandangan Jessie.

"Buset dia liatin cowok lagi? Lo suka sama tuh cowok?" Tanya Mark.

"Umm iya sebenernya gue suka sama dia, namanya Lee Jeno. Tapi dia suka sama temen gue Mark. Dia gak peka sama perasaan gue." Jawab Jessie pada Mark.

"Lha terus gimana lo nyerah gitu?"

"Gue sih males sama dia, soalnya gue juga abis berantem sama dia. Katanya dia juga gamau ketemu gue lagi."

"Yaudah kalo gitu lupain aja, masih ada kok cowok yang mau nerima lo apa adanya kayak gue nih orangnya. Ya gak?" Kata Mark sambil menaikturunkan alisnya menggoda Jessie.

"Idihh PD mulu lo jadi orang. Ck."

*****

Beberapa hari kemudian Geona dan Jaemin sudah kembali, dan Ayah Geona sudah kembali pulih. Sebenarnya Ayah Geona tidak sendirian, Jaemin sengaja menyewa ART sekaligus suster untuk merawat calon mertuanya. Sehingga Geona bisa kembali ke Kota untuk kuliah.

Not Just A Coincidence | Na Jaemin (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang