Camelia, nama itu begitu dikenali seluruh teman sekelasnya. Sikapnya yang ramah dan mudah tersenyum itu membuatnya mudah mendapat banyak teman apalagi saat dirinya sering mendapat peringkat satu di kelasnya, membuat teman sekelasnya menjadi ingin diajari materi pelajaran olehnya.
Camelia tidak pernah keberatan, dirinya justru senang jika temannya bersemangat dalam belajar—termasuk Kanaya.
Saat pelajaran selain matematika—Kanaya meminta untuk diajari Camelia, sedangkan saat pelajaran matematika—Camelia meminta Kanaya untuk mengajarinya.
Camelia dan Kanaya pernah dekat dan bisa dibilang menjalin hubungan persahabatan selama dua tahun.
Setahun kemudian, terdapat pergantian kepala sekolah yang membuat terjadinya pergantian kelas, tambahan guru, dan tambahan murid baru.
Murid baru tersebut yakni Bianca Carenia dan Rachel Helenia. Mereka bukan siswi biasa karena masih mempunyai hubungan saudara dengan kepala sekolah yang baru dan ibu mereka juga menjadi guru di sekolah.
Bianca sekelas dengan Camelia yang wali kelasnya adalah Ibu Bianca sedangkan Rachel sekelas dengan Kanaya dan Ibu Rachel mengajar pelajaran BK di kelasnya.
Perubahan itu membawa dampak yang signifikan.
Awalnya kelas Camelia berjalan lancar walaupun Camelia tidak banyak mengenal teman barunya.
Perlahan teman barunya menjadi akrab dengannya membuat Bianca iri pada Camelia yang mendapat perhatian dari teman sekelasnya.
Ya, teman sekelasnya jarang berbicara pada Bianca yang ketus, cuek, dan sering meminta contekan.
Camelia telah berbaik hati membantunya agar tak mengandalkan contekan dan bisa memahami pelajaran dengan sendirinya, tapi Bianca memanfaatkan hal itu untuk menjebak Camelia.
Sepulang sekolah, Bianca mengunjungi rumah Camelia untuk belajar bersama.
Saat Bianca bertemu Ayah Camelia, Bianca menyebarkan berita tentang Camelia yang berisi kebohongan.
Mulai dari Camelia yang mem-bully dirinya lalu Camelia sering membuat berita yang berisi kebohongan di sekolahnya dan nilai Camelia yang turun karena berpacaran.
Perkataan penuh dusta itu membuat Ayah Camelia tertipu dan langsung melontarkan kata-kata pedas nan perih untuknya.
Ayahnya juga menganggap koleksi diary milik Camelia pasti berisi curhatan tentang pacarnya dan membakar semua koleksi diary-nya.
Berkali-kali Camelia menjelaskan hal yang sebenarnya, tetapi Ayahnya tidak mudah percaya. Ayahnya lebih percaya anak orang lain ketimbang anaknya sendiri.
Amarah Ayahnya itu berdampak bagi hidupnya termasuk saat di sekolah.
Keceriaan Camelia menghilang, tergantikan dengan Camelia yang pemurung dan pendiam.
Hal itu dimanfaatkan oleh Bianca untuk menjadikan Camelia seperti asisten pribadinya.
Camelia selalu disuruh untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah milik Bianca.
Awalnya dirinya merobek-robek buku milik Bianca dan menolak semua perintah Bianca, tapi wali kelasnya yakni Ibu Bianca menyuruhnya untuk selalu mengerjakan apa yang disuruh Bianca. Jika dirinya tidak melakukannya maka Ibu Bianca akan membuat laporan buruk dan penuh kebohongan tentangnya dan memberitahukan pada Ayahnya.
Sejak saat itu Camelia selalu menuruti perintah Bianca, termasuk mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah milik Bianca.
Begitu pula yang terjadi pada Kanaya, Rachel begitu iri dengan Kanaya yang selalu mengajari pelajaran matematika pada teman sekelasnya membuatnya mempunyai banyak teman.
Awalnya ejekan dan hujatan Rachel pada Kanaya tidak terlalu berdampak buruk untuknya.
Namun saat teman sekelasnya dipaksa oleh guru BK yakni Ibu Rachel untuk melakukan body shaming pada Kanaya, barulah ia merasa terpuruk.
Camelia dan Kanaya saling mengetahui bahwa mereka menjadi korban dari ulah Bianca dan Rachel.
Jauh dalam lubuk hati Camelia, dirinya ingin menceritakan segalanya pada Kanaya—begitu juga sebaliknya. Namun itu tidak akan pernah mungkin. Bahkan menyapa saja itu tidak mungkin.
Jangankan untuk seseorang yang berbeda kelas, teman sekelasnya saja menjauhi Camelia—begitu juga teman sekelas Kanaya.
Teman sekelas mereka takut akan bernasib sama seperti Camelia dan Kanaya.
Dulu yang awalnya kelas nampak tentram, tenang, dan nyaman—pun menghilang sudah bagi Camelia dan Kanaya.
Sama halnya saat Camelia dan Kanaya berada di rumah. Mereka telah melaksanakan semua perintah keluarganya, tapi di mata mereka—Camelia dan Kanaya selalu salah dan mungkin selamanya akan salah.
Hal itu membuat Camelia lelah menghadapi suramnya hidup hingga ia mengalami kondisi Alexithymia.
Alexithymia adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa mengungkapkan perasaan yang dialaminya.
Seperti saat Camelia bersedih, ia tidak bisa menangis atau matanya berkaca-kaca dan saat dirinya bahagia, ia tak bisa tersenyum atau tertawa.
Memang Camelia bisa merasakan jika dirinya sedih atau bahagia, tetapi dirinya tidak bisa menunjukkannya.
Mukanya datar tak berekspresi dan tidak terlalu banyak menghabiskan suara untuk berkata-kata.
Berbeda dengan Kanaya yang terlalu sering menangis membuatnya mengalami kondisi Hypophrenia.
Hypophrenia adalah kondisi dimana seseorang bisa menangis secara tiba-tiba dan membuatnya sedih berkepanjangan.
Kanaya yang terlarut dalam keterpurukan membuatnya menjadi sering menangis, bahkan saat jam pelajaran dirinya sering menangis tiba-tiba.
Jika teringat saat dirinya mengalami body shaming, Kanaya akan menangis terisak atau hanya menitihkan air mata—tak peduli dirinya berada.
Kondisi Camelia ini membuat teman sekelasnya merasa iba padanya. Bagaimanapun juga Camelia pernah membantu mereka saat mengalami kesulitan dan ini saatnya mereka membalas kebaikan Camelia.
Berbeda dengan Kanaya, wali kelas Kanaya yang merasa tingkah muridnya berbeda dari biasanya pun mulai menelusuri latar belakangnya.
Dengan bantuan teman sekelas Camelia dan Wali Kelas Kanaya, mereka mulai mengumpulkan bukti kelakuan buruk Bianca dan Rachel.
Mereka juga berusaha mengembalikan jiwa Camelia dan Kanaya menjadi seperti dulu lagi.
Memang membutuhkan proses dan tidak instan.
Namun seiring berjalannya waktu, Camelia dan Kanaya mulai bangkit dari keterpurukan hingga lulus sekolah.
Camelia berhasil menempati posisi pertama dengan nilai terbaik di sekolahnya, sedangkan Kanaya menempati posisi runner up.
Dari kejadian ini mereka berdua paham bahwa usaha mereka tidak akan mengkhianati hasil dan masih banyak orang yang memedulikan mereka berdua.
💫 💫
Maapkeun aing yaa readers update nya mulai ngaret, author mulai sering kencan sama tugas😭😭 tapi author bakalan usahain buat update kok❤️😁
Mau ngasih tau doang kalo cover nya dah ganti, soalnya cover yg lama kayak kesannya gelap gitu... ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Let Me Go..
Adventure[15+] Ini hanya cerita tentang Camelia dan Kanaya yang bermodalkan tekad dan nekat untuk meraih impian dan cita-cita, tanpa sepengetahuan keluarga mereka. Tetapi ekspetasi mereka berdua tak sesuai dengan realita. Masalah demi masalah hadir dalam keh...