TIGA PULUH LIMA

12.4K 1.2K 145
                                    

"Mungkin aku belum bisa,
Seperti Bunda Khadijah,
yang selalu tegar
dan bersabar,

menjadi kekasih sejati,
mendampingi perjuangan,
Rasulullah Muhammad
Shallallahu 'alaihi wasallam.

tapi aku ingin selalu,
berada di dekatmu,
menggenggam hatimu,
berdua denganmu,
menuju Jannah-Nya."

***

Blue Sky Apartment

Rhea berulang kali memencet bel di depan unit apartemen Kirana. Begitu si pemilik membuka pintu, dia melihat kedua kelopak mata Kirana masih bengkak dan merah.

"Astaghfirullah, Ran. Apa yang terjadi sama kamu?"

Kirana langsung memeluk Rhea. "Buruk. Semuanya buruk Rhe. Rasanya aku ingin mati saja."

"Istighfar Ran. Kamu nggak boleh bicara seperti itu. Kamu itu berharga. Kamu nggak boleh putus asa."

Sejak Rhea berada di perjalanan dari rumah menuju butiknya, berulang kali Kirana menelepon. Tapi ponsel Rhea terbenam di dalam tas sehingga dia tidak mendengar.

Kirana menutup pintu dan membiarkan Rhea masuk. Apartemennya tampak berantakan. Ada tumpukan sisa makanan di meja, piring kotor dan juga remah-remah cheeseburger.

Sejak kapan Kirana hobi mengkonsumsi makanan cepat saji seperti ini. Dulu setahu Rhea, Kirana selalu menghindari junkfood karena hobi menyantap makanan sehat.

Kirana duduk di sofa dan menunduk. Dia melipat kedua tangan di bawah kening. Lagi-lagi Rana menangis. Rhea mencuci tangan dan membantu membereskan kekacauan di depan matanya.

"Biarkan saja Rhe. Nanti aku bisa minta jasa housekeeping untuk membereskan."

Rhea tidak peduli. Dia paling tidak tahan melihat sesuatu yang kotor dan berantakan. Apalagi mulai banyak semut berkerumun di meja. Setelah cukup bersih dan semua sampah dia masukkan ke dalam kantung plastik hitam. Rhea menaruh plastik sampah di luar pintu.

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi Ran?" Rhea mengulangi pertanyaan yang sama.

"Cleo dan si paranormal temannya itu, Mbak Kesi. Mereka membawa berlian dan uang deposito yang aku punya. Kata Cleo, mantra Mbak Kesi tidak bertahan lama. Tapi karena sudah berhasil di awal, uangku tidak bisa kembali. Aku juga tidak bisa mendapatkan Hayyan lagi, Rhe."

Rhea menepuk bahu Kirana dan memintanya terus beristighfar.

"Minta ampun sama Allah, Ran. Karena kamu sudah melakukan dosa syirik. Aku memang tidak pandai soal agama. Tapi Ayahku dulu pernah melakukan itu. Pergi ke dukun dan meminta supaya bisa tetap menjadi pejabat dan duduk di tempat yang basah. Kami anak-anaknya bahkan sempat menikmati uang tidak halal dari pekerjaan Ayah. Tapi kamu tahu kan, apa yang terjadi pada keluargaku? Semuanya jadi berantakan. Kakak dan adikku mendekam di penjara karena kasus narkoba. Ibuku depresi dan sempat dirawat di rumah sakit jiwa. Ayahku menjadi pencandu alkohol. Aku sudah mengalaminya sendiri dan aku tidak ingin kamu jadi seperti aku."

Kirana kembali menangis. "Aku benar-benar tidak menyangka Cleo tega sama aku, Rhe. Ia bahkan membobol rekening aku. Semua uang yang diberikan Riyad untukku, sudah habis masuk ke dalam rekeningnya. Terakhir yang aku tahu sekarang dia sudah tidak jadi wanita simpanan Pak Doni lagi. Mungkin dia sudah punya lelaki lain yang lebih kaya."

Rhea hanya diam. Dia menonton berita di televisi kalau pengusaha kaya bernama Doni Budiawan baru saja masuk rumah sakit terkena penyakit stroke. Di saat lelaki itu mengkhianati istri dan anak-anaknya. Mbak Mia, istri Bang Doni justru setia mendampingi lelaki itu ketika jatuh sakit.

LOVE MANNER Where stories live. Discover now