37. Harder

9.1K 800 228
                                    

"Matematika ilmu yang menyenangkaaaan. Jangan takut belajar matematikaaaa~"

Kayla tak bisa menahan tawanya setiap Kananta menyanyikan lagu Matematika. Ia bahkan mengabadikan momen itu lewat ponselnya. Hampir setiap pagi di setiap perjalanan menuju ke sekolah, Kananta selalu memutar dan menyanyikan lagu ini.

"Ayo belajar matematika dengan bahagia. Kalau kamu berlatih, pasti bisaa!!!"

Kayla tertawa terbahak-bahak. "Kamu nggak bosan apa dengerin lagu ini terus? Aku aja bosen, sumpah. Suara dan liriknya tuh ngeselin"

"Ini supaya kita semangat bersekolah, Kay!" Ujar Kananta dengan kepala bergerak ke kanan dan kiri mengikuti irama lagu.

"Kamu harusnya cari lagu untuk pelajaran yang lain dong. Masa Matematika doang? Cari yang Fisika"

"Kalo Fisika ya minta Gagamu nyanyi sana"

Kayla menggeleng cepat. "Suara Gaga jelek banget kalo nyanyi" Ia lalu mengganti lagu Matematika ke lagu barat kekinian

Kananta merengut. "Kok diganti?" Tangannya bergerak mengganti lagu yang Kayla putar ke lagu Matematika lagi.

Namun Kayla tak membiarkan itu terjadi. Ia mengambil tangan Kananta lalu meletakkannya di atas pahanya. "Diem. Fokus nyetir," ujarnya.

Kananta tertawa kecil. "Iya iyaa. Aku dieem," ujarnya sambil meremas paha Kayla.

Sesampainya di sekolah, Kayla dan Kananta melihat mobil Feby yang baru saja parkir tidak jauh dari mereka. Mereka berjalan ke mobil tersebut untuk mengajak Feby berjalan bersama menuju kelas. Tapi Feby tidak keluar sendirian dari mobilnya, ia bersama seseorang.

Ya, seseorang itu adalah Thea.

Pakai H.

Te ha e a.

"Itu siapa?" Tanya Kananta ke Kayla.

Sampai sekarang, Feby memang masih belum memperkenalkan Thea ke teman-teman lainnya. Ia hanya memperkenalkannya ke Kayla, itu pun belum banyak hal yang Feby ceritakan. Ini adalah pertama kalinya Feby berangkat sekolah bersama Thea.

"Itu Thea," jawab Kayla. "Pakai H, ya. Te ha e a"

"Oh, pacarnya Feby?"

"Calon"

Feby terkejut saat mendapati Kayla dan Kananta melihat ke arahnya dan Thea.

Kayla memutuskan untuk menyapa mereka duluan "Pagi, Thea. Pagi, Feby"

"Pagi, Kak Kayla dan Kak..." Thea melirik badge nama Kananta. "Dan Kak Kananta," lanjutnya.

Kananta tersenyum. "Pagi Thea pakai... H?"

Thea tertawa kecil. "Iya, pakai H. Uhm, Thea permisi ke kelas duluan ya, mari" pamit Thea lalu berjalan pergi meninggalkan Feby, Kayla, dan Kananta.

Kayla menyenggol lengan Feby. "Udah jadian ya?"

Feby menggeleng cepat lalu berjalan pergi menuju kelas. Kayla dan Kananta berjalan mengikuti di belakangnya.

Setelah tiba di kelas, Feby meletakkan kepalanya di atas tumpukan buku yang ia susun di atas meja. Wajahnya tampak lesu dan tak bersemangat hari ini, sangat berbeda dengan Feby biasanya.

Tok tok

Kayla mengetuk meja Feby. "Masih ada waktu sebelum bel masuk. Gamau cerita dikit aja nih sekarang?" Tanya-nya yang tak tahan melihat sahabatnya itu.

"Gue berasa ditarik ulur sama si Thea," kata Feby dengan suara pelan.

"Ng... Thea siapa ya? Kayaknya gue baru denger nama ini, hehe" ujar Cilla yang tak mengerti mereka sedang membicarakan siapa.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang