[15] aku akan menunggu disini

99 23 0
                                    

Permintaan Grace untuk tetap di rumah sakit akhirnya disetujui oleh kedua orangtuanya. dengan sedikit sogokan pihak rumah sakit memberi ijin.

Semua demi Grace, dan Grace bertahan demi Dareen. Laki-laki yang ada di hadapannya saat ini.

Hari sudah mulai sore, biasanya dulu Dareen mengajak ke taman belakang untuk menikmati senja.

“ Grace kita makan dulu yu, udah sore ” ucap mama grace sambil mengelus surai panjang anak satu-satunya itu.

“ ayo, nanti dareen sedih karna kamu ga makan ”

Pada akhirnya Grace menurut, ia dituntun mamanya keluar dari ruang inap meninggalkan Dareen sendirian. Saat pintu tertutup air mata perlahan turun dari mata laki-laki itu membasahi pinggir wajahnya.

Tuhan, Grace mohon biarkan dareen membuka matanya dan kembali seperti dulu.

Tuhan, Grace mohon angkat semua rasa sakit yang Dareen rasakan.

Tuhan, Grace mohon biarkan Dareen hidup.

Matahari mulai mengenggelamkan dirinya dari arah barat, cahaya orange juga sudah memudar dan berganti dengan langit hitam, bintang-bintang mulai terlihat begitu juga bulan sabit yang dangat terang malam ini.

Sunyi dan gelap namun hari ini tidak seperti biasanya, perasaan Grace, terus terus saja merasa sedih dan hancur.

Semoga, besok lebih baik dari hari ini.

⌗ hold my hand◞


Siang, Grace tidak bosan-bosannya menunggu. Dengan ditemani sang mama, ia menemani Dareen di ruang khusus ini. Kalau bukan ia siapa lagi, ucapan dokter kemarin sudah menandakan kalau tidak ada keluarga yang peduli lagi pada Dareen.

“ Dareen, buka mata lu ” kata Grace setelah tangannya berhasil menemukan dan menggenggam tangan lemah Dareen.

“ katanya mau belajar biola, gua mau ko jadi guru lu, gratis kalau lu mau ”

Mama Grace hanya mengela nafas, melihat putrinya sekawatir itu pada seseorang yang baru dikenal. Mungkin kehadiran Dareen sangat berarti bagi anaknya.

Srek..

Pintu bergeser, satu orang dokter masuk dengan ditemani perawat dibelakangnya. Yang artinya Grace harus menunggu diluar.

Grace keluar dari dalam ruangan dan mempersilahlan dokter dengan tugasnya.

“ ma, anter Grace ke taman belakang ”

Mamanya menyetujui, pagi ini mereka pergi ke taman belakang, berjalan ke kursi panjang yang mebghadap langsung dengan danau luas,

Udara di tempat ini sangat segar, cocok untuk pasien yang membutuhkan udara bersih untuk proses penyembuhan.

Grace ingin sekali melihat pemandangan dihadapannya sekarang, walau ㅡ mustahil.

Cekrek.

“ mama lagi ngapain ” pasti suara kamera itu berasal dari mamanya kan. Siapa lagi.

“ lago foto kamu, cantik banget sih anak mama ” puji mama Grace sambil melihat hasil jepretannya di layar ponsel.

“ mama juga cantik, tapi maaf ya ma ” ucap gtace terus memiringkan tubuhnya ke arah kanan agar menghadap pada orangtua kandungnya.

“ maaf karena Grace gabisa lihat wajah cantik mama lagi ”

Mama grace tersenyum terus membawa anaknya kedalam pelukan, pelukan hangat yang dulu jarang mereka lalukan. Ia mengelus surai halus milik anaknya.

“ gak perlu minta maaf sayang, seharusnya mama yang minta maaf karena belum menjadi ibu yang sempurna untuk kamu ”

Grace menggeleng “ Ngga, mama lebih dari sempurna ”

Grace mebgeratkan pelukan enggan melepas sentuhan hangat mamanya, begitu juga sebaliknya.

“ ma ”

Mama grace berdehem sebagai jawaban.

“ Grace mau ice cream ”

“ kan, baru aja sembuh udah mau ice cream” omel sang mama namun grace malah merengek walau masih dalam pelukan.

“ rasa coklat? ” tanya mama membuat grace melepas pelukan itu terus mengangguk semangat. 

“ yaudah sebentar ya, tunggu disini, mama beli dulu ”

Mama grace ikut tersenyum saat anaknya berjingkrak girang, lalu mulai pergi ke minimarket yang ada dibagian depan runah sakit. Sedangkan Grace sendiri menunggu sambil mengayunkan kakinya,  senyum dibibirnya masih jelas terukir.

Drap..

Grace mebgerutkan dahi, seperti ada yang duduk disebelahnya. Apa mungkin itu mamanya? Apa ada yang tertinggal?

“ mama? Kenapa balik lagi ma? Ada yang ketinggalan? ”

⌗ hold my hand◞

[01] hold my hand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang