Tatkala sang cahaya bersimpuh ta'zhim kepadanya
Semesta pun mendekap hangat penuh sukacita
Rela diri menghamba datangnya Sang Purnama
Pembawa lentera abadi bagi jiwa-jiwa yang mengiba di samudera fanaTerang cahayanya menyentuh sudut terterjauh dari bumi diri
Penawar dan hadiah terindah yang tak ternilai dengan materi
Jimat sakti bagi penempuh jalan sepi
Pengingat sejati yang selalu terjaga dan abadiBagai semerbak cempaka di ujung pusara yang membisu
Menghambur tak berharga di pelataran waktu yang rapuh
Murah dijajakan oleh para penyeru
Hanya dikenali peziarah ruhani yang khusyu'Alam surgawi hadir di saat engkau menuntutnya
Melimpahi harapan ajudan Sang Raja hingga di ujung langit nun jauh di sana
Menjalin cinta dan kemesraan bersama kafilah tak dikenal di zamannya
Menikmati ragam kudapan hati yang menajamkan rasaAduhai, sungguh celaka sang pemburu nafsu kuasa
Terperangkap dalam gelap gulita fatamorgana dunia
Tak mengenali cahaya yang lebih terang dari Matahari
Demi menyelamatkan kesementaraan yang tak pastiKemarau jiwa menguasai hampir seluruh benua
Seperti kekeringan melanda Yusuf dan kaumnya
Tak menyadari mata air abadi mengalir deras di pelupuk mata
Bagai keledai tak tahu arah di saat memanggul peta***
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Masa
PoetryKumpulan puisi yang merefleksikan kesadaran diri, motivasi, religi, dan renungan kehidupan. ----------------------- Setitik cahaya kesadaran menjadi sesuatu yang berharga di kala gelap memenjara jiwa. Setidaknya untuk sesaat menyeka kegetiran dan le...