24 | A K U

41 8 0
                                    


Suatu saat aku sedar,
Jiwa terluka takkan hilang,
Walau dibendung keriangan,
Namun masih aku lakukan.

Ditanya padaku mengapa,
Kujawab dengan puisi,
Terpulang siapa memahami,
Kerna aku tidak perduli lagi.

Aku jadikannya memori,
Walau ianya pedih untuk diingati,
Tidak perduli sesiapa lagi,
Kerna mereka tidak memahami.

Dan aku insan yang lemah,
Takut melihat dunia,
Mereka jahat dalam perasaan,
Ketawa melihat yang tersungkur.

-fiyaszly-

PUISI HATIWhere stories live. Discover now