Anak laki-laki itu menoleh, melihat awan dari jendela pesawat.
Bibirnya menyunggingkan senyum
"Tadaima..."
***
Kota terlihat fokus pada gelas di hadapannya.
Kemudian ia mengarahkan tangannya. Gelas itu terlihat melayang beberapa centi.
Kota berjalan mundur, gelas tersebut terlihat mengikutinya.
Tak jauh darinya terlihat Yuya yang duduk di kursi tempat meja makan.
"Yabu Kota dan Inoo Kei. Kami menemukannya 14 tahun yang lalu di depan pintu panti. Saat itu Inoo Kei masih 3 bulan, dan Yabu Kota setahun di atasnya. Kami tidak tahu apa nama keluarga mereka. Orang yang mencampakkan mereka hanya meninggalkan tulisan nama Kouta dan Kei berserta tanggal lahir mereka. Setahun kemudian mereka diadopsi terpisah oleh keluarga Yabu dan Inoo. Dan kami terkejut mereka kembali lagi 5 tahun yang lalu, di hari yang sama."
Lelaki dewasa sang Donatur Panti Asuhan pun menoleh pada Yuya.
"Keputusan anda untuk mengadopsi keduanya sangatlah tepat. Mereka memang sepatutnya hidup bersama. Terima kasih.."
Yuya menghembuskan nafas. Ucapan sang Donatur Panti Asuhan tempat ia mengadopsi Kota dan Kei 2 tahun yang lalu kembali terulang dalam benaknya.
Dengan kekuatannya, Kota kembali menaruh gelas itu pada meja.
"Huh..." Kota menghembuskan nafas.
"Otsukare, Kota..." Ucap Yuya.
Kota hanya terus menundukkan kepala.
"Apa aku sudah ada perkembangan, Ayah?"
Yuya mengerutkan alis.
"Aku, lemah sekali ya?"
Yuya tersenyum, ia pun bangkit menuju Kota. Menepuk pundaknya.
"Jangan meremehkan dirimu sendiri seperti itu... Terus berusaha dan berharap untuk dapat menjadi lebih baik.." ucap Yuya.
Kota menatap Yuya. Ia pun mengangguk, lalu kembali menunduk.
"Kekuatan Kei, kapan akan muncul ya Ayah?"
Yuya tersenyum.
"Kau mengkhawatirkannya?"
Kota menghembuskan nafas. "Dia merasakan suatu tekanan dari dirinya sendiri. Dia merasa ingin membantu keluarga ini dalam menghadapi Ryohei, tapi tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan dia pernah meragukan apa dia benar-benar sama dengan Ayah, Chii dan Hikaru. Aku tidak bisa jika melihatnya sedih.. tapi kekuatan ku sendiri belum cukup untuk digunakan melawan Ryohei. Kami sama-sama lemah."
"Semua akan indah pada waktunya, Kota..."
Kota menatap Yuya.
"Kau percaya itu kan?" Ucap Yuya.
Kota terlihat berpikir sejenak, lalu mengangguk.
"Arigatou, Ayah.."
Yuya mengangguk dan bangkit berdiri.
"Maa.. aku berangkat kerja dulu."
Ia mengusap kepala Kota. "Aku titip adik-adikmu ya... Jaga mereka.."
Kota kembali mengangguk. "Ha'i..."
***
Seorang anak laki-laki berdiri memegang tangan seorang perempuan dewasa yang ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)usual Soldiers [COMPLETED]
FanfictionSebuah kecelakaan mengubah hidup Daiki, yaitu membuatnya tidak lagi menjadi manusia biasa. Chinen yang menyadarinya pun membawanya masuk ke sebuah organisasi -yang selanjutnya disebut 'keluarga'. Alih-alih ingin menyelamatkan kota, justru ia terjeru...