Hanisa Zee atau biasa dipanggil Hani, sedang mengikuti langkah pria di depannya yang akan menunjukkan arah ke tempatnya berkerja. Hani memang baru saja melamar pekerjaan. Ia merupakan seorang mahasiswi baru yang membutuhkan uang di negara orang. Ditawarkan gaji yang besar untuk pekerjaan bersih-bersih rumah, tapi ia diharuskan menyembunyikan identitasnya. Karena ia akan bekerja sebagai asisten di dorm NCT.
NCT? Ya, katanya grup dengan anggota yang banyak?
Entah, ia tak terlalu mengetahui dunia K-Pop dan sebenarnya tak peduli. Yang terpenting mendapat pekerjaan dengan gaji besar ditambah ia akan di tampung dalam dorm itu. Menghemat biaya rumah, bukan?
Langkahnya terhenti ketika pria di depannya juga berhenti di depan lift. Ketika pintu lift terbuka ia mengikuti pria itu masuk. Kemudian pria itu menekan tombol sepuluh. Memang sebelumnya ia diberitahu bahwa dorm berada di lantai sepuluh dan berisi 23 orang laki-laki. Terasa asing jika mendengar tanpa perempuan, tapi ia juga diberitahu jika para member NCT merupakan orang yang menyenangkan walau dengan perempuan satu-satunya di dorm. Ketika ia bertanya apakah asisten sebelumnya juga perempuan, ya perempuan. Dan ketika ia bertanya lagi mengapa asisten mereka pergi jika member NCT merupakan orang yang menyenangkan? Jawabannya adalah alasan kenapa asisten di dorm ini harus menyembunyikan statusnya, itu karena jika sampai terungkap maka akan menjadi sasaran fans fanatik atau sasaeng.
Teng!
Suara lift terbuka dengan pemandangan satu lorong lurus dan pintu di depan. Pria yang mendampinginya tadi, lantas membuka pintu dengan kartu yang ia punya hingga menuju para pria yang sedang berkumpul di ruang tengah. Hani terkesima dengan bagian dalam dorm yang akan menjadi tempatnya bekerja itu. Walau ini adalah lantai sepuluh, tapi dorm ini memiliki dua lantai di dalamnya dan banyak pintu. Mungkin itu karena NCT mempunyai member yang banyak.
"Jadi, dia yang akan menjadi asisten baru di dorm kalian," ucap pria tadi dengan lantang. "Silahkan perkenalkan diri kamu." Pria itu juga memberikan jalan bagi Hani.
Hani melangkah pelan sambil melihat sekelilingnya. Tampak semua mata menuju padanya hingga berhasil membuat gugup. "Emm ... saya Hanisa Zee, biasa dipanggil Hani. Senang bertemu kalian dan mohon kerja samanya," ucap Hani langsung membungkuk.
Semua terdiam, membuat Hani semakin gugup sambil berpikir mana bagian yang menyenangkan?
Nyatanya tatapan semua orang di sana terlihat menyeramkan.
"Tanggal lahir?" celetuk salah satu mereka yang sedang duduk di sofa dengan tatapan mengintimidasi.
"13 September 2000," jawab Hani spontan.
"Lah, sama kayak Sungchan tanggal bulannya," sahut seseorang.
"Fix gue tag jadi adek," ucap pria yang tadinya sedang memakan camilan.
"Tumben cewek muda?" tanya salah satu dari mereka pada pria yang mengantar Hani tadi.
"Iya, dia cocok pas diseleksi. Baik-baik kalian, jangan macem-macem."
"Ga dong," jawab pria yang bertanya tadi sambil berdiri menghampiri Hani. "Lo pasti tau gue, kan?" ucapnya sambil menaik-naikkan alisnya.
Hani terdiam sejenak. "Emm ... Maaf, aku ga tau siapa-siapa dari kalian," jawab Hani gugup.
Seketika tawa memenuhi ruangan. "Kepedean Lucas jatoh," teriak salah satu dari mereka.
Pria yang mengantarnya juga ikut terkekeh. "Itu yang buat dia lolos seleksi, dia ga tau NCT ataupun kalian semua."
Pria di hadapan Hani hanya bisa menyengir malu dengan jawaban Hani.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oke, gue Lucas, inget muka gue yang paling ganteng ini," ujarnya sambil menunjuk wajahnya sendiri.
Hani hanya tersenyum malu.
"Minggir, gue Taeyong yang mimpin NCT, salam kenal Hani," kata pria yang menanyai tanggal lahirnya tadi.
"Saya tinggal ya, kamar Hani ada di samping kamar Jaemin, itu kosong, kan?" ucap pria yang mengantar tadi.
"Iya, nanti aku yang anter Hani," balas Taeyong.
"Oke."
Selepas pria itu keluar. "Oke, Hani. Tugas lo di sini cuma bantuin bebersih kayak nyapu, pel, bantu masak, bantu cuci piring, buang sampah. Ga berat karna nanti dibantu kita juga. Kita juga ga bakal nyuruh lo nyuci baju karna kita udah ada laundry. Lo boleh makan atau bikin makan sendiri. Lo juga bebas keluar dan sekolah, tapi lo ga boleh ketahuan publik sebagai asisten dorm kita," jelas Taeyong.
"Oke, Kak," jawab Hani dengan anggukan yang sebenarnya sudah dijelaskan saat ia menandatangani kontrak tadi.
"Selamat datang di dorm NCT," balas Taeyong tersenyum. Tampak bersahabat, berbeda dengan tatapan seriusnya tadi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seketika semua orang di ruangan itu bersorak. Entah apakah ini kebiasaan mereka yang berisik, tapi Hani berharap bisa secepatnya akrab dengan suasana seperti ini.
•••
Tok!
Tok!
Hani yang sedang membereskan barang bawaannya segera menoleh ke arah pintu. Jam menunjukkan pukul sembilan malam, ia sudah lelah setelah awali pagi dengan seleksi dan sekarang ia harus membereskan kamar yang menjadi miliknya ini. Kamar yang cukup untuk satu orang dengan warna dominan putih. Hani segera membuka pintu yang dari tadi diketuk entah oleh siapa.
Setelah pintu terbuka, terlihat pria yang mungkin member NCT.
"Ya?" tanya Hani.
"Hai. Gue Haechan," sapanya dengan senyum manis.
"Hallo. Ada apa?"
"Udah makan?"
"Emm ...."
"Belom, kan? Lo seleksi dari pagi?"
Hani terdiam sejenak. "Iya."
"Ayo, sini," ajaknya. "Bang Kun tadi minta tanyain lo udah makan atau belom, masih ada makanan tadi dia banyak masak."
"Boleh, tapi aku ganti baju bentar, ya."
"Oke, gue tunggu sini karna lo pasti belom tau dapur dimana. Tar malah nyasar ke kamar orang. Apa lagi nyasar ke kamar Lucas atau Renjun atau lainnya. Udah deh," oceh Haechan.
Hani hanya tersenyum mendengar Haechan yang tak berhenti bicara. "Oke, sebentar."
Hani segera bergegas mengganti pakaian tadi dengan pakaian yang lebih santai.
"Udah," ucap Hani yang sudah berada di samping Haechan.
"Oke," balas Haechan yang melangkah mendahuluinya.
Hani melihat sekeliling, tampak ruang tengah sudah sepi dibanding tadi saat semua orang berkumpul. Beberapa pintu juga telah ditutup.
"Di sini ada 23 orang. Ada empat belas kamar di lantai dua, sebelas kamar di lantai satu. Jam segini udah beberapa yang tidur karna jadwal siang, tapi nanti ada juga yang jadwal malem buat rekaman atau latihan," jelas Haechan saat melihat Hani yang kebingungan. "Santai aja, kita baik-baik, kok. Tuh, dapur ada Bang Doy," ucap Haechan sambil menunjuk seseorang.
Tatapan Hani mengikuti arah telunjuk Haechan.
"Bang, dia belom makan. Tadi makanan Bang Kun ada dimana?"
"Nih, lagi gue panasin, disuruh Kun tadi. Duduk dulu, Han," ucap pria yang dipanggil Doy tadi.
Hani duduk sambil memperhatikan Doy yang sedang memanaskan makanan.
"Hanisa," ucap Haechan yang duduk di sebelahnya.
"Ya?"
"Ga usah kaku sama gue, ga usah formal. Kita satu line lho."
"Emang iya?"
"Iya, tuaan gue sih, tapi yaudah biasa aja pake gue-lo."
"Emm ... oke."
"Nanti gue bantuin lo kenal sama NCT deh," ucap Haechan dengan senyuman lebar.
"Serius?"
"Iya, mana sih omongan Echan yang ga dipercaya. Ya ga Bang?" tanya Haechan pada Doyoung yang tiba di depannya.
"Apaan?" tanya Doyoung bingung.
"Haechan ganteng, kan?"
"Bodo amat. Nih, Han makanannya."
"Itu Bang Doyoung," celetuk Haechan melihat Hani yang tak tau harus merespon apa pada Doyoung.
"Makasih Kak Doyoung," balas Hani tersenyum.
"Yup," balas Doyoung tersenyum dan ikut duduk.
"Bang, dia ga tau apa-apa soal NCT," sahut Haechan.
"Ya jelasin, lah."
"Ah panjang, kan biasanya lo yang jelasin, Bang."
"Gumoh gue jelasin konsep NCT berulang-ulang."
Hani hanya terkekeh melihat tingkah Haechan dan Doyoung. Padahal sebelumnya Haechan yang menawarkan diri menjelaskan, tapi sekarang malah berdebat dengan Doyoung.
Sampai akhirnya, Doyoung dengan sabar menjelaskan konsep NCT pada Hani dari awal secara detail, walau tampak jelas perasaan muak di wajahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
Note :
Hai, aku Ilu. Panggilnya ilu atau uli aja ya
Semua cast NCT tetap mereka 23 orang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Semoga kalian yang mampir di sini suka dengan cerita ku :)