Epilog

1.9K 148 39
                                    

Beberapa bulan berlalu semenjak panggung MoP digelar euphoria kemeriahannya masih terasa, berita-berita secara online bahkan putaran ulang konser waktu itu masih setia ditayangkan. Terlebih terdapat posisi spesial sebagai pemenang pemilik gelar MoP tahun ini

Berbagai pertunjukan dan berita terkini soal mereka selalu terdengar, perbincangan ringan di antara masyarakat tak jauh-jauh dari mereka beserta ketiga grub lainnya yang sukses mengguncang panggung MoP

Trigger menjadi sosok buah bibir masyarakat, meski begitu ketiga grub lainnya tak kalah eksis. Banyak yang membicarakan keeratan hubungan mereka yang tampak jelas melalui persaingan kemarin, persaingan sehat dimana semua pihak puas akan hasil yang ada. Menjelang perayaan tahun baru masyarakat kian di gemparkan oleh pengumuman konser gabungan keempat grub tersebut. Dilangsungkan di salah satu daerah pinggiran Tokyo dengan panggung megah yang dibangun dengan cepat hanya untuk konser mereka. Tempat spesial yang menjadi permintaan langsung para Idol untuk dapat bernyanyi disana.

Manik delimanya menatap sejenak bangunan di depannya, di sebuah rumah mewah, sebagai tempat tinggal keluarga kecil tanpa ikatan darah yang mengikatnya, meski begitu kehangatan mulai tampak melingkupi sekitarnya. Terlintas sejenak dalam benak tentang kedatangannya saat pertama kali dengan perasaan yang campur aduk dan gambaran peristiwa lainnya selama pertumbuhannya di masa remaja.

Kembali ia menarik nafasnya dalam sebelum membuka pintu, berusaha menepis perasaan gugupnya. Hafal dengan seluk beluk ruangan di rumah itu, kakinya melangkah mantap menuju salah satu ruangan, berniat menemui seseorang secara langsung.

Duduk tenang di meja kerjanya dengan hordeng ruangan yang setengah terbuka, sosok itu tersenyum tipis menyadari pergerakan pintu ruangannya yang mulai terbuka. "kau sudah datang.. Tenn"ujarnya tenang menyambut sosok di depannya

"Permisi Kujo-san.."ujarnya menunduk sopan sebelum memasuki ruangan

"Kau mau kopi atau teh"tawarnya tenang dengan teko kecil di meja, "Apa saja Kujo-san"balas Tenn singkat

"kalau begitu kopi saja.. aku sudah terlanjur membuatnya"ujar Kujo cepat membuat Tenn tertawa canggung hampir saja ia memilih Teh untuk minumannya

"Aku tidak menyangka kau ingin bertemu denganku di tengah kesibukanmu saat ini"ujar Kujo membuka pembicaraan, "Langsung saja.. apa ada yang kau perlukan"tanyanya sembari memberikan secangkir kopi hangat yang telah di seduh

Menyesap perlahan kopi di cangkirnya, kini ia mengangkat wajahnya menatap lurus sosok di depannya, "Aku ingin meminta ijinmu untuk pergi kesana"ujarnya tegas

Sadar apa yang dimaksud Kujo mendengus geli mendengarnya, "Kau datang hanya untuk mengatakan itu"tanyanya memastikan membuat Tenn mengernyit bingung

"Apalagi yang menahanmu sekarang.. kau bebas melakukan apapun, termasuk kesana"balas Kujo menjelaskan merasa Tenn masih belum menangkap maksudnya

"Kujo-san.."gumam Tenn lirih masih berusaha mencernanya

Dnegan tenang Kujo menautkan kedua tangannya di atas meja, "Apa kau masih ingat perjanjian kita di awal"tanya Kujo tersenyum simpul

"Aku akan menjamin perawatan adikmu.. dan kau akan mewujudkan mimpiku"ujar Kujo memulai penjelasannya, "Kau sudah mewujudkannya.."imbuhnya membuat Tenn sedikit terperangah

"kau sudah membayar lunas lengkap dengan bunganya.. Arigatou Nanase Tenn"pungkasnya lagi

Kehilangan kata-katanya, genangan air di matanya menyeruak seketika mendengar nama aslinya di sebut. Entah kapan terakhir kali ia mendengarnya, perasaan bahagia membuncah seketika di dalam hatinya

"Senang bekerja sama denganmu.. Tenn, ingatlah kau bisa datang kesini kapan pun, dan kau bebas kemana pun kau mau"

Menggigit bibirnya dalam menahan isakannya, ia menunduk dalam duduknya, "Arigato.. arigatou gozaimasu Kujo-san.. Arigatou"ujarnya tak kunjung mengangkat wajahnya masih sedikit terisak

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang