"Oh, Iriana." Sapa Naruto dengan ramah pada sosok cantik didepannya. Ialah Iriana, gadis pertama yang berhasil menjadi pacar Naruto saat SMA.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Iriana, gadis berambut cokelat pendek itu mengamati Naruto, wajahnya sudah menunjukkan ketidaksenangannya. Sasuke segera ambil satu langkah ke belakang, tidak ingin ikut campur.
"Aku ... Hanya jalan-jalan, kenapa?"
"Kenapa?!" Iriana mendadak meninggikan suaranya, ia maju selangkah hingga jarak mereka tinggal selangkah. Iriana hanya perlu sedikit mengarahkan matanya ke atas untuk bertatap dengan pihak lain.
"Kenapa kamu selalu mengabaikan pesanku? Kita tidak pernah bertemu hampir tiga bulan Naruto. Kamu masih menganggapku pacar atau tidak?"
Naruto menghela nafas pelan, alasan dia malas bertemu gadis ini, Iriana punya sifat moody dengannya, gadis ini bisa tertawa lalu menangis didetik berikutnya. Naruto tidak tahan berdekatan dengan tipe seperti ini.
"Iriana," Naruto melembutkan suaranya dan meraih lengan pacarnya tapi ditepis.
"Katakan saja kalau kamu tidak mau berpacaran denganku lagi. Jangan menggantung hubungan seperti ini." Iriana melotot dan mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang hendak kembali ke parkiran. Terpaksa Naruto menyeret Iriana menjauh.
Sasuke daritadi hanya mengamati, ia melihat Naruto mengatakan beberapa hal kepada Iriana tapi Sasuke tidak bisa mendengarnya. Gadis yang tadinya marah itu perlahan melembutkan pandangannya dan mengangguk-angguk. Terakhir Naruto mengelus pucuk kepala Iriana dan memeluknya cukup lama.
Mereka berbicara sebentar dan keduanya kembali menghampiri Sasuke.
"Jadi ini temanmu yang datang dari Jepang?" Tanya Iriana dengan nada lebih baik.
"En," jawab Naruto. Keduanya saling memperkenalkan diri secara singkat dan Iriana sepenuhnya tenang sekarang.
"Oke, lanjutkan jalan-jalan kalian dan ingat untuk membalas pesanku." Ucap Iriana, Naruto mengangguk dan mengelus pipi pacarnya.
"Jadi ... Itu pacarmu?" Tanya Sasuke setelah Iriana pergi.
"Um, agak repot berurusan dengannya." Jawab Naruto dengan acuh. Mereka kembali parkiran dan masuk ke mobil.
"Jadi, pacar ke berapa aku ini?" Tanya Sasuke setelah memakai seat belt.
"Kamu? Hm...." Naruto berpikir sebentar sebelum menjawab.
"Sebelas." Jawab Naruto disertai cengiran diakhir kata.
"Huh?? Kamu pacaran atau mau buat tim sepak bola?" Sasuke menatap tak percaya, tebakan awalnya tentang Naruto ternyata benar, hanya saja ia tidak menyangka pacarnya akan sebanyak itu dalam satu waktu.
"Hehe ... Hanya untuk membuat hariku berwarna. Lagi pula, kamu adalah pacar pria pertamaku, bahkan kita akan menikah. Aku tidak pernah menghitungmu sebagai bagian dari mereka."
"Un, aku bertanya-tanya, apa dikehidupan sebelumnya. Kamu ini Pangeran yang memiliki banyak selir di harem?"
"Haha ... Mungkin, jadi ... Kamu bisa dihitung sebagai selir di haremku kan?" Tanya Naruto sembari memberi cengiran pada Sasuke.
"Tcih, terbalik jika ceritanya begitu." Gumam Sasuke yang hanya bisa didengarnya sendiri.
•
Mereka tiba di Le Marais dan Naruto dengan riang langsung sibuk dengan kameranya sedangkan Sasuke, berjalan santai sembari melihat bangunan tua di kota Paris ini.
Mereka berjalan, kanan kiri mereka adalah toko-toko yang berjajar. Tempat ini sangat ramai oleh kalangan anak muda sampai pasangan tua yang duduk di depan kafe. Le Marais lebih menonjolkan sisi kehidupan sederhana orang Eropa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME [SASUNARU]
Random[Tamat-Non revisi] Mereka dua insan yang tidak pernah bertemu sebelumnya, memiliki pandangan tentang hubungan yang bertolak belakang namun, terikat dalam sebuah pernikahan. Siapa yang memiliki jawaban tentang kehidupan dua orang ini? Disclaimer: Mas...