EMPAT PULUH DELAPAN

206K 26.8K 20.7K
                                    

Sini-sini absen dulu, komen emot hati favorit kalian

~• Rahasia Kita •~

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.

Pagi menjelang siang di hari Sabtu ini, Alysha memilih untuk bermalas-malasan. Sudah beberapa hari terakhir, dirinya seperti kehilangan gairah hidup. Bahkan sampai hari ini, ia sama sekali belum memberikan kabar pada sahabat-sahabatnya. Setelah selesai mandi dan membereskan kamar, gadis itu memilih menonton televisi di ruang tengah, ditemani oleh beberapa biskuit dan camilan. Di saat ia sedang terfokus pada layar, telinganya seperti mendengar suara derap langkah kaki yang berjalan mendekat. Akhirnya, ia menoleh ketika suara tersebut semakin terdengar. Dahinya tiba-tiba berkerut heran saat melihat Dika yang telah berpakaian rapi, "Mau ke mana?" tanyanya bingung.

Dika tak menjawab. Lelaki itu terus saja berjalan menghampirinya. Berdiri di samping Alysha, kemudian menaruh sesuatu di hadapan gadis itu, "Cepetan siap-siap."

Pandangan Alysha bergulir pada benda yang baru saja Dika tunjukkan. Matanya menyipit, menyelidik dua lembar kertas tersebut. Dalam hitungan detik, raut wajah gadis itu berubah. Kemudian, segera mengalihkan kembali perhatiannya pada Dika dengan mata yang berbinar, "Ini serius?"

"Iya, udah cepetan ganti baju," sahut Dika. Dengan semangat Alysha bangkit dari tempatnya, lalu berjalan tergesa-gesa menuju kamar untuk segera bersiap.

.
.
.

Sedari tadi, binar di wajah Alysha tak pernah luntur sedikitpun. Justru, senyuman gadis itu semakin merekah saat mereka tiba di tempat tujuan. Tak hentinya ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Memandang orang-orang yang hilir mudik silih berganti. Tak lupa dentuman musik yang memekikkan telinga, membuat suasana bertambah ramai.

"Ini pertama kalinya gue datang ke konser musik," pekik Alysha senang. Membuat Dika spontan menoleh ketika mendengar suara gadis itu. Kemudian, menggeleng melihat tingkahnya.

"Ayo, acaranya udah mau mulai," dengan tak sabar Alysha menarik Dika menuju area panggung utama.

"Ayo, acaranya udah mau mulai," dengan tak sabar Alysha menarik Dika menuju area panggung utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian, acara benar-benar dimulai. Konser yang diadakan di sebuah convention hall tersebut banyak diisi oleh musisi-musisi dalam negeri yang ikut berpartisipasi. Sesekali Alysha dan penonton lainnya ikut menyanyikan bait demi bait yang terdapat dalam lagu yang tengah di bawakan. Sementara Dika hanya menikmati penampilan band di atas panggung dalam diam.

Cukup lama mereka terhanyut suasana, hingga tiba-tiba Alysha mulai bergerak gelisah. Ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, kemudian melirik Dika ragu.

          

"Dika," panggilnya tepat di samping telinga lelaki itu. Sontak Dika menoleh dengan tatapan bertanya. Sejujurnya, Alysha malu untuk memberitahu Dika, tetapi dirinya tidak mempunyai pilihan lain. Akhirnya, ia memutuskan untuk berbicara. Menggigit bibirnya ragu, lalu menatap lelaki itu, "G-gue mau ke toilet."

Alis Dika bertaut, "Yaudah sana," titahnya tak acuh.

"Temenin. Nanti kalo gue kesasar terus ilang gimana? Lo juga yang repot kan?"

Dika mendengus jengah, kemudian menuruti keinginan gadis itu. Mereka mulai berjalan menjauhi tempat acara, berputar-putar mencari toilet. Sampai akhirnya mereka berhasil menemukannya.

"Tunggu di sini, jangan kemana-mana," titah Alysha, lalu bergegas memasuki toilet.

Tak berselang lama, gadis itu kembali ke luar. Menarik lengan Dika untuk kembali ke tempat mereka tadi. Sementara, Dika yang diseret dengan paksa hanya bisa pasrah.

Ketika hendak memasuki tempat acara berlangsung, tak sengaja mereka berpapasan dengan seseorang yang amat sangat dikenalinya.

Seketika mata Alysha membola sempurna, dengan jantung yang memompa cepat. Tidak jauh berbeda dengan orang di hadapannya yang tak kalah terkejut melihat mereka berdua.

"R-reno?" cicit Alysha tak percaya.

Sementara, lelaki yang diajak bicara itu hanya menatap Alysha dengan tatapan yang sulit diartikan. Kemudian, ia menggulirkan perhatiannya pada seseorang yang berdiri di samping gadis itu. Memandangnya dengan penuh rasa terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Lo berdua kenapa bisa barengan?" tanya Reno bingung. Bukankah berita yang tersebar menyebutkan bahwa Alysha sudah menikah? Tidak mungkin jika gadis itu malah pergi bersama lelaki lain, kecuali jika...

Tunggu! Reno membelalakkan matanya. Berharap apa yang tengah ia pikirkan saat ini hanya dugaannya semata. Ia melirik kedua orang itu bergantian, "Bentar, jangan bilang kalo-" Reno tak mampu melanjutkan ucapannya, hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.

"Iya," potong Dika yang seakan tahu arah pembicaraan lelaki itu. Menatap sahabatnya itu dengan wajah penuh keseriusan.

Reno menghembuskan napasnya kasar, lalu memandang Alysha dalam, "Jadi semua itu bener?" tanyanya memastikan.

Sementara, Alysha hanya bisa tertunduk lemah sembari mengulum bibirnya gelisah, "Maaf, gue harusnya bilang sama lo lebih a-"

"Stop! Sorry, gue lagi buru-buru, mungkin kita bahas ini lain kali aja," potong Reno seraya melirik ke arah Dika dengan tatapan kecewa. Kemudian, berlalu begitu saja meninggalkan keduanya. Membuat seseorang yang sejak tadi bersama lelaki itu hanya menggaruk kepalanya, tak mengerti dengan pembahasan yang mereka bicarakan. Lalu, segera berjalan menyusul Reno.

Alysha menghela napas gusar. Perasaannya menjadi tak tenang. Gadis itu menggigiti ujung kukunya cemas. Sementara, Dika hanya menatap kepergian sahabatnya dalam diam.

Kini, mereka berdua tengah duduk di meja sebuah foodtruck yang berada di luar area konser tersebut. Sejak bertemu Reno tadi, Alysha langsung kehilangan mood-nya dan memilih untuk menghirup udara segar. Padahal acara tersebut masih berlangsung.

Tak hentinya gadis itu bergerak dengan gelisah. Berkali-kali menghela napas panjang. Membuat Dika jengah melihatnya.

"Pertemanan gue yang terancam, kenapa lo yang cemas?" cibir lelaki itu datar.

"Dika! Gimana gue gak cemas, sekarang Reno tau tentang lo. Kalo berita ini kesebar gimana?" sahut Alysha kesal melihat Dika yang tetap terlihat tenang di situasi seperti ini.

Rahasia Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang