31. childish

23 14 11
                                    

Happy reading ajalah:v

*****

Gerbang sekolah 15.57

Kini Acca terduduk di pinggiran luar sekolah. Ia terdiam memikirkan kejadian yang ia dengar tadi, tentang penuturan kalau riski sudah menyukai seseorang.

Acca berpikir, apakah perempuan yang disukai riski itu.. Sabrina?.

Jika ia sudah menyukai perempuan lain, kenapa dia harus menerima pertunangan konyol ini? Kenapa ia tidak jujur. Acca tidak ingin menjadi orang ketiga di antara riski dan sabrina.

'Pukkkk'

Acca kaget ada seseorang menepuk-nepuk pipinya. Kini ia menoleh ke arah orang itu. Dan ternyata...

"Reza!?"ucap acca membeo, menyadarkan pikiran-pikiran nya.

"Iya, tumben lo di sini, bengong lagi, kenapa?"tanya reza.

"Owh ini... Gue lagi nunggu bis hehe"jawab acca seadanya.

"Gak bareng riski?"tanya reza lagi. Acca diam, entah apa yang harus ia katakan kepada reza.

"Owh ini... Tadi riski udah duluan ada urusan sama orang tuanya"alibi acca. Ia sengaja berbohong.

Flashback on

"Gue udah suka seseorang"ucap riski melenggang pergi meninggalkan perempuan yang sudah kaku di tempat.

Acca tertunduk.

'Ting'

Tiba-tiba ada notif dari ponsel nya, langsung saja ia membuka nya. Dan ternyata ada 2 pesan dari riski. Langsung saja ia membuka nya.

R.I.P Riski🐽

|

| ca
|| lo ada dimana? Gue udah nunggu lo di gerbang.

Acca diam. Bagaimana ia bisa brangkat pulang bareng bersamanya stelah kejadian tadi.

Gue udah pulang tadi bareng dita,|| maapin gue ya ga kasih tau lo hehe||

Stelah ia membalas pesan nya. Langsung saja ia mematikan ponsel nya.

Lalu ia berjalan menghampiri tempat duduk diluar sekolah untuk menunggu bis yang lewat.

Flashback off

"Yuadah lu bareng gue aja, kalo sendiri takutnya lu digodain lagi"ucap reza menawarkan tumpangan.

Acca menggeleng pelan.

"Gausah deh za, gue bisa sendiri kok, sans aja"balas acca tersenyum.

"Yaudah gue tunggu lo naik sampe bis nya dateng"ucap reza turun dari motor nya, dan duduk di samping acca.

"Gak usah za, gue bisa nungguin sendirian kok"balas acca tak enak. Sementara reza malah menghiraukan ucapan nya dan malah memasang eirphone nya.

"Huh nyebelin"ucap acca cemberut. Membuat reza tersenyum dengan masih memakai eirphone nya.

"Wahh baru kali ini gue liat lu tersenyum kek gitu"kata acca yang masih di dengar oleh sang empu.

"Enggak tuh biasa aja"balas reza.

"Za... Lo Sakit? Pipi lo kenapa memerah gitu?"tanya acca khawatir.

Kamu akan menyukai ini

          

Sedangkan reza ia kini malah memalingkan mukanya.

"Apaan? Enak aja siapa yang merah, engga tuh"jawab reza masih dengan memalingkan mukanya.

"Yaudah"balas acca pada akhirnya

..

1 menit... Masih nunggu bis

2 menit... Masih setia menunggu bis

5 menit... Berusaha sabar menunggu bis

10 menit... Habis sudah kesabaran acca.

"Hiss gak lo gak bis sama-sama nyebelin"ucap acca kesal.

"Loh? Gue?"tanya reza membeo.

"Ya pokoknya gitu deh...Arght!!"ucap acca seperti orang perustasi.

"Kocak lu"timpal reza.

"Lu mending diem deh, sebelum gue seleding lo"ujar acca memperingati.

"Yaudah seleding aja si"balas reza enteng.

"Wahh lu nantangin gue nih, awas lo ya"ucap acca memukul-mukul punggung reza membuat sang empu kesakitan.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka sedari tadi.

"Ca!!"ucap nya.

"Kena-riski? Lo masih ada di sini?"tanya acca kaget. Ia adalah riski.

"Yaiyalah gue masih ada di sini, nungguin lo"jawab riski.

"Kan gue udah bilang lo duluan aja"balas acca.

"Hp gue mati!"ucap riski enteng.

"Anjir lo ki, gue di tinggal sendirian, tega kou sama ku rhoma"timpal seseorang membuat semuanya menoleh ke arah suara itu. Dia adalah sabrina.

"Apaan sih lo ri, diem deh"balas riski cuek.

"Ayok ca, pulang"ucap riski mengajak nya.

"Ihh anterin gue aja napah ki"timpal rina memelas.

"Ogahhh, gue ngajak acca bukan lo"balas riski cuek.

Acca diam. Apakah ia ikut saja bareng riski, tapi di samping riski ada sabrina, orang yang di sukai nya. Masa ia harus jadi nyamuk sih.

"Emm gue brangkat sama reza aja, tadi kita mau berangkat bareng kan za?"tanya acca, sebelah matanya ia kedipkan supaya reza mengerti akan kode yang ia berikan.

"Iya, dia bareng gue"balas reza enteng. Membuat riski berdecak.

"Tapi ca, gue-"

"Gue berangkat duluan ya"ucap acca memotong omongan riski.

Acca segera menaiki motor reza, dan tak lupa reza sudah siap untuk berkendara.

"Oyyy acca!!"teriak riski stelah mereka sudah melenggang pergi.

"Kenapa sih, lo mainin perasaan gue ca, gue ga suka liat lo sama reza deket apalagi jalan bareng, gue... Cemburu, se gak peka itukah lo ca kalo gue cinta sama lo!!"

"Yang sabar ~"ucap seseorang menepuk pundak riski.

"Gara-gara lo sab, jadi gini"timpal riski kesal.

"Kok gue?"tanya sabrina tak mau kalah.

"Dahlah, pulang lu sono"jawab riski yang sudah menaiki motor nya.

"Gue nebeng di motor lu aja ya ki, males gue kalo nyari taksi atau bis, lama"ucap sabrina memelas.

"Enggak"balas riski melenggang pergi meninggalkan sabrina sendirian.

"Gada ahlak"

..

Kini motornya reza telah sampai di depan rumah nya acca.

"Makasih za tumpangan nya"ucap acca tersenyum tulus.

"Hmm, iya"balas reza tersenyum.

"Yaudah gue masuk dulu ke rumah ya, hati-hati"ucap acca menyudahi. Lalu ia beranjak pergi.

"Eh tunggu ca!!"timpal reza membuat acca mengurungkan niatnya buat jalan lagi. Lalu ia menengok ke arah reza.

"Kenapa za?"tanya acca heran.

"Helm gue btw"ucap reza enteng. Sementara acca malu di tempat.

"Oh iyaa, lupa gue hehe"

"Ca, nanti malem lo ada acara gak?"tanya reza. Acca nampak berpikir lalu menggeleng.

"Enggak kek nya, emang kenapa za?"tanya acca.

"Nanti malem, lo mau gak jalan sama gue, m-maksud gue cuma jalan jalan aja gak lebih, gimana?"tanya reza.

Acca ingin mengucapkan tidak, tapi ia melihat riski ada di belakang reza.

"Yaudah, nanti lo jemput gue aja, gue bisa jalan malem palingan jam 8-11 aja"jawab acca.

"Yaudah, entar gue jemput lo jam 8-an dah"katanya tersenyum.

"Iyaa"balas acca.

"Yaudah gue pamit, assalamualaikum"ucap reza mengakhiri.

"Waalaikumsalam iyaa, hati-hati za"balas acca.

Lalu setelah itu reza memakai helm nya, dan melakukan motor nya.

"Eh ki lo ada di sini juga?"tanya acca se olah-olah tak tahu.

"Kaga gue cuma lewat doang, yaudah gue pamit ca"jawab riski enteng. Lalu berjalan pergi.

"Kenapa sih sama riski?"gumam acca.

..

******

Jangan lupa vomen nya gaess

See you, next chapter.

Salam manis annalya_1

Xixixi~

Myris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang