20

33 20 21
                                    

Mweheheh maappp ngilang lama.

---

Bila berjalan menyusuri jalanan yang sedikit lenggang. Dia tak menemukan satupun ojek. Bus yang selalu gadis itu tumpangi sudah terlewat sejak tadi.

Dia telat keluar dari sekolah sebab harus membantu gurunya untuk memeriksa tugas kelas lain. Bukan hal baru buat Bila, itu sudah menjadi kebiasaan dia selama bersekolah di sini.

Guru-guru selalu meminta bantuan kepadanya karena dia terkenal rajin, sopan dan jujur dalam melakukan sesuatu.

"Tukang ojek mana sih?" Bila terus menoleh ke kanan kiri berharap ada transportasi umum yang bisa dia tumpangi pulang.

Ingin memesan ojek online tapi ponsel dia lebih dulu mati akibat kehabisan baterai.

Tak lama sebuah motor sport berhenti di depannya. Bukan, itu bukan Rafa melainkan Bima, sepupunya.

"Kak Bil? Ngapain lo di sini?" tanya Bima heran.

"Bima, untung lo ada. Aku gak tau lagi gimana mau pulang soalnya gak satu pun ojek yang lewat."

"Kenapa gak hubungin gue sih?" Bima terlihat kesal.

Pemuda itu kesal setelah melihat sepupunya berada dipinggir jalan yang hanya ramai oleh kendaraan. Dia takut Bila terjadi sesuatu sebab gadis itu tak pernah berada diposisi ini.

"Ponsel aku lowbet," keluh Bila.

Bima terlihat menganggukkan kepala lalu menyuruh Bila naik ke atas motor. Ini sudah satu jam dari waktu pulang sekolah, takutnya mama Bila khawatir dengan gadis itu apalagi ponsel nya tak bisa dihubungi.

Mereka tak menyadari adanya sepasang mata yang terus menatap mereka. Awalnya laki-laki itu ingin menghampiri Bila namun kedatangan Bima mengurungkan niatnya.

Dia terus memandang sampai kedua remaja itu hilang dari pandangannya.

***

"Kok kamu bisa ada di sana tadi?" tanya Bila. Suaranya hampir tak terdengar karena mereka masih dalam perjalanan.

"Gue abis main ke rumah temen," ucap Bima sedikit teriak.

"Kebiasaan gak pulang dulu terus main."

Memang saat ini Bima masih menggunakan seragam sekolahnya. Dia terlalu malas pulang hanya untuk berganti pakaian.

Keheningan tercipta diantara mereka. Keduanya saling sibuk dengan pikiran masing-masing.

Hingga sebuah motor melaju melewati mereka. Bila sangat mengenal siapa pengendara motor tersebut.

Tak sampai di situ, Bila melihat orang itu berhenti di depan sebuah toko di mana ada seorang gadis yang naik ke motor tersebut.

"Jadi dia tadi tak menghampiri aku karena ingin menjemput gadis itu?" tanya Bila dalam hati.

Pemuda yang tadi melihat Bila yaitu Rafa. Cowok itu mengira Bila tak melihat dirinya namun ternyata dugaannya salah.

Bila melihat Rafa tetapi dia terlalu malu untuk memanggil dan meminta bantuan mengantarnya pulang. Karena mereka hanya dekat jika sedang berkumpul bersama yang lain.

Dan untungnya Bima datang pada waktu itu dan tidak jadi memanggil Rafa yang pastinya dia akan membuatnya kecewa akan penolakan Rafa yang telah memiliki janji dengan gadis lain, teman masa kecil Rafa.

Kesalahpahaman terus terjadi diantara mereka karena tidak ada yang ingin mengalah untuk mengungkapkan terlebih dahulu perasaan masing-masing.

***

Love in Silent [ SELESAI ] ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang