Hai readerrkuu.. 😘😘
Maaf banget ya author jarang update, lagi ada kesibukan selama ngampus online jadi jarang update deh 😔
Harap dimaklumi yaa 😍Selamat menikmati kisah cinta Meera dan Mas Ibrahim yaa 😘😍😍
Jangan lupaa votee dan komen guys 😘😘
---------------------------------------------------------
Setelah mendengar penuturan Bi Asih, Ibrahim pun hanya bisa menghela nafas kasar.
Tak lama, Bi Asih pun kembali ke kamar Almeera sembari membawa baskom berisi air hangat untuk mengopres dahi Almeera.
"Den, ini air hangat nya" ucap Bi Asih sembari menyerahkan baskom yang dibawanya.
"Makasih bi.." sahut Ibrahim.
"Sama-sama den, kalau gitu bibi keluar dulu ya den" izin Bi Asih undur diri.
"Iya bi" Jawabnya.
Setelah kepergian Bi Asih, Ibrahim segera mengopres dahi Almeera agar demam yang di alami istrinya itu segera turun.
"Eunggh..." lenguh Almeera saat merasakan ada benda basah di dahinya.
Perlahan, kelopak mata indah itu pun terbuka. Ia juga mulai menyesuaikan penglihatannya dengan lampu kamar yang menyala.
"Mas.." ucap Almeera saat mata gadis itu sudah sepenuh terbuka.
"Kenapa?" tanya Ibrahim cuek.
"Kok Mas belum tidur?" tanya Almeera dengan tatapan sendu.
"Gimana saya mau tidur kalo saya harus ngurusin kamu yang sakit? Kalo kamu bisa ngurusin diri kamu sendiri baru saya tidur" sahutnya dengan wajah datar.
"Maaf mas" cicit Almeera.
"Mas lebih baik tidur, Almeera udah mendingan kok. Maaf udah ngerepotin mas malem malem gini" lanjutnya dengan wajah sedih.
"Baguslah kalo kamu udah mendingan, jadi saya bisa tinggal tidur. Makanya lain kali jangan pura-pura kuat kalo sebenarnya kamu itu lemah" sindir Ibrahim sembari berjalan keluar dari kamar Almeera.
"Astaghfirullah.. Astaghfirullah.." lirih Almeera sembari memegang dadanya yang terasa sesak karena sindiran suaminya itu.
Malam itu, Almeera tidak bisa lagi melanjutkan tidurnya padahal keadaan tubuhnya belum terlalu pulih. Ia berjalan perlahan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud.
Setelah beberapa menit, Almeera kembali ke atas kasur dan mulai mengompres dahinya sendiri. Ia memilih memejamkan matanya sejenak sembari menunggu azan subuh berkumandang.
Tepat pukul 04.30, azan subuh pun berkumandang. Dengan segera ia menunaikan ibadah sholat subuh dan melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang istri.
Tok.. Tok.. Tok..
"Mas.. Bangun sholat subuh" ucap Almeera dari luar kamar Ibrahim.
"Mas Ibrahim.." ucapnya lagi karena tak mendengar sahutan dari dalam kamar sang empu.
Ia pun memilih masuk ke dalam kamar Ibrahim dengan perlahan.
"Mas.. Mas Ibrahim.. Bangun udah subuh, sholat dulu" ucap Almeera sembari menepuk pelan pundak sang suami.
"Eunggh.."
"Jam berapa sekarang?" tanya Ibrahim masih dengan mata terpejam.
"Jam 5 pagi mas" sahut Almeera yang berada di depan lemari Ibrahim untuk menyiapkan peralatan sholat suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Almeera
SpiritualAku mencintaimu meskipun aku tau bahwa mungkin akan sulit untuk membuatmu mencintaiku. Aku tidak akan pergi kecuali kamu yang memintaku untuk pergi. -Almeera Mutia Ernest- Sejak awal aku memang tidak mencintainya dan tidak akan pernah bisa untuk men...