50

2.4K 277 1
                                    

"Aku tidak mau! Aku tidak akan menikah dengan mu!! "

Kang Dae Hyun dan Lee Moryong menatap Lee Sehyun yang berwajah merah, tubuh wanita itu terlihat bergetar tapi rautnya menampilkan sebaliknya.

"Sehyun" Lee Moryong menatap putri nya dengan risau, dia kembali menatap Kang Dae Hyun yang memasang wajah tanpa ekspresi.

Dia sangat penasaran dengan isi pikiran pangeran kedua tersebut, tapi sekarang yang terpenting adalah menghalangi putri nya untuk berbuat yang tidak pantas.

"Pengawal bawa putri Lee Sehyun ke kamar" Ujar raja Lee Moryong

"Tidak! Aku akan menyelesaikan di sini ayah" Tolak Sehyun

Dua pengawal mendekat dan membawa paksa Sehyun yang memberontak minta di lepaskan.

Lee Moryong tersenyum manis dan membuka mulut nya.

"Maafkan dia pangeran"

Dae Hyun masih menatap arah pergi nya Sehyun, dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi tampaknya putri Silla itu tidak ingin menikah dengan nya.

Kang Dae Hyun merapikan kerah lehernya yang sedikit turun dan menatap raja Lee Moryong ramah.

"Dia masih terlihat sangat muda dan cantik"

Lee Moryong sedikit melebar kan matanya, melihat dari cara Kang Dae Hyun menatap putri nya, seperti nya pangeran kedua itu tertarik dengan putri nya.

Sehyun wanita yang masih muda dan cantik, kulit nya yang tidak terlalu putih membuat siapapun yang melewati nya akan berbalik untuk melihat nya sekali lagi.

Kang Dae Hyun membelalakkan matanya dan mundur beberapa langkah, dia tidak menduga orang nomor satu di Silla itu berlutut di depan nya.

Raja Lee Moryong berlutut dengan menguatkan hati nya, dia sudah bukan seorang raja lagi, Silla sudah berada di bawah kekuasaan Goryeo, berlutut di depan pangeran kedua demi putri nya bukan hal yang besar bagi nya.

"Tolong lepaskan Sehyun"

Kang Dae Hyu merasa bersyukur karena hanya ada dia dan raja Silla itu di ruangan tersebut, dia sengaja ingin bicara empat mata untuk menyelesaikan persoalan perjodohan tersebut.

Dia tidak merasa nyaman di hati nya melihat pria paruh baya tersebut berlutut di depan nya, dia mendekat dan membantu raja Lee Moryong berdiri.

"Tolong jangan lakukan ini, ini sama sekali tidak membuat ku merasa tinggi"

Lee Moryong menatap Dae Hyun dengan mata tersentuh, dia belum pernah melihat pria sebaik Kang Dae Hyun, apalagi dia seorang pangeran. Jika Sehyun mau menikah dengan Kang Dae Hyun, dia akan merasa senang meksipun dia harus menjadi rakyat biasa.

"Aku tahu, Putri Sehyun tidak ingin menikah dengan ku, dan anda tidak harus melakukan ini"

"Ini salahku pangeran, aku terlalu terpesona dengan kehebatan dan kesopanan mu dan langsung mengajukan perjodohan"

Kang Dae Hyun tersenyum dan membawa pria seumur ayah nya untuk duduk.

"Apa dia memiliki pria yang dia sukai? "

Lee Moryong langsung menatap Kang Dae Hyun saat mendengar nya, melihat itu membuat Dae Hyun tertawa kecil.

"Sebenarnya kedatangan ku kesini juga untuk membatalkan perjodohan tersebut"

Lee Moryong sedikit kaget mendengar nya, dia kira kedatangan Kang Dae Hyun untuk melihat putri nya atau untuk menyambung silaturrahmi antar dua negara yang akan menjadi keluarga.

*******

Kim Ah In duduk dengan malas di depan kediaman, suaminya pergi tanpa berkata apa-apa dan di saat hari hampir malam pria itu juga belum kembali.

Hye Won menatap tuannya dan segera mendekat.

"Apa anda ingin sesuatu tuan putri? "

Kim Ah In menatap Hye Won dan menggelengkan kepala nya.

"Tidak"

Hye won tidak bertanya lagi, dia memilih pergi ke sudut kiri untuk menata tanaman yang baru di tanam Ah In dengan asal-asalan.

Ah In menyipitkan mata saat melihat seseorang dari kejauhan, sesosok manusia yang sudah tidak dia lihat selama dua pekan.

"Hal buruk akan terjadi"

Hye won menatap Ah In yang bicara, awalnya dia tidak tahu apa yang dibicarakan tuannya tapi setelah dia berbalik dan melihat putri Ji Shi Na yang memakai pakaian sutra berwarna merah muda membuat nya menghela nafas.

Ji Shi Na sudah sampai di kediaman Pangeran kedua, dia sangat bersemangat kali ini, kejadian dua pekan yang lalu tidak membuat nya jera untuk datang lagi.

Ah In berdiri dari tempat duduk nya dan menyambut Ji Shi Na dengan ramah. Dua pelayan di samping Ji Shi Na menyingkir dan menarik bangku yang tadi di duduki Ah In, meletakkan nya di belakang Ji Shi Na dan membantu istri Young Un itu untuk duduk.

Ah In akan memaklumi nya karena wanita itu sedang hamil, dia memiliki banyak bangku di rumah nya, satu bangku tidak akan memancing rasa kesal nya.

Hye Won yang melihat kejadian tersebut memasang wajah tidak senang, tapi dia tidak bicara apa-apa dan masuk kedalam kediaman untuk mengambil tempat duduk untuk tuannya.

Ah In duduk di bangku yang dibawa Hye Won, pelayan yang lainnya mengangkat meja kecil dari dalam dan meletakkan diantara Ah In dan Shi Na.

Hye won menuangkan teh kedalam dua gelas dan meninggal kan tempat tersebut tanpa melirik Shi Na, dia sangat tidak menyukai wanita itu.

Ah In menarik nafas dan menghembuskan nya dengan kuat, sengaja agar Shi Na mendengar nya dan sadar diri untuk segera bicara, apa yang dia ingin kan.

Ji Shi Na tersenyum mendengar nya, dia minum teh dengan anggun dan mengusap perutnya lembut. Melihat itu membuat Ah In tidak bisa tidak menarik nafas panjang nya lagi.

"Ehehm" Shi Na berdehem untuk membersihkan tenggorokan nya, suaranya harus lancar untuk membicarakan nya.

Dia menatap Ah In dan menaikan sebelah alisnya nya.

"Aku sudah sering datang kesini, dan sudah merasa nyaman, aku harap kamu tidak merasa terganggu"

"Tidak, tidak sama sekali" Jawab Ah In cepat. Dia ingin wanita itu langsung bicara, jangan bertele-tele.

Shi Na memajukan bibir nya bersikap imut, Ah In merasa sedikit geli di hati nya, apa maksud dari tindakan itu.

"Aku dengar dari suami ku, kalau Dae Hyun akan menikah  dengan putri Silla"

Ah In melebarkan mata nya dan menatap Shi Na dengan  cukup dalam, Shi Na mengabaikan nya dan kembali bicara.

"Aku dengar putri Silla itu sangat cantik dan muda... "

"Tuan putri Ji Shi Na tolong jangan Katakan sesuatu yang sembarangan"

Ji Shi Na merasa tersinggung mendengar nya, kata sembarangan sama saja dengan dia mengada-ngada.

"Huh... Tuan putri Ah In, aku mengatakan ini karena aku kasihan padamu, Dae Hyun sekarang ada di Silla, kamu jangan terlalu percaya diri dengan dirimu sendiri"

Setelah mengatakan hal itu, Ji Shi Na berdiri dan menumpahkan gelas di atas  meja, hingga teh yang baru dia isi  mengalir dari meja ke lantai.

Lalu dia pergi ke bersama dua pelayanannya tanpa rasa bersalah, Ah In yang ditinggalkan masih duduk di bangku nya.

Memikirkan sikap Dae Hyun selama beberapa hari  ini, itu memang cukup mungkin.

AH IN  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang