loveable | all x yeosang

⛅ : : beautiful

[ beautiful ]
san x yeosang

terjebak macet adalah hal yang sudah biasa yeosang hadapi tiap kali pulang kerja. jam lima sore, waktu-waktu semua orang selesai dengan pekerjaan dan ingin cepat-cepat pulang hingga memenuhi jalanan kota.

tidak apa. yeosang selalu suka suasana sore di mobil, apalagi jika ia sempat melihat senja di balik kaca.

walau badannya memang lelah dan ingin segera sampai rumah untuk istirahat, yeosang masih bisa bersabar dan bersyukur karena ia dapat menikmati kota jogja disore hari.

seseorang dimasa lalunya yang membuat ia bisa menikmati hidup. dulu, kang yeosang adalah orang yang kerap mengeluh dan lupa bersyukur, sebelum orang itu datang lalu mengubah hidupnya.

lamunan yeosang pecah ketika penyiar radio yang sedang ia putar menyebutkan sebuah nama yang sudah tidak asing ditelinganya.

"okeee, fellaz! ada request nih dari san yang ada di sudut kota jogja. waduh, dimana pun kamu, sehat dan bahagia selalu, ya!"

mata yeosang membola, nama seseorang yang spesial dimasa lalunya hari ini kembali ia dengar disiaran radio kesukaannya. ah, choi san masih mengingatnya ternyata.

"oke, aku bacain ya pesan yang dikirim san ke nomor whatsapp kita. halo, fellaz dan kakak penyiar yang baik hati, bahagia terus ya, katanya. wah, kelihatan banget ya positif vibes-nya. gue mau request lagu, nih. 'beautiful' punya bazzi featuring camilla cabello. lagu ini gue persembahkan buat salah satu fellaz yang kayaknya masih stuck di mobilnya gara-gara kena macet sore ini."

senyum terbit di wajah yeosang, pipinya terasa memanas. ia sangat yakin bahwa pengirim itu adalah choi san, mantan kekasihnya.

"manusia ini tuh yang selalu merasa nggak sempurna padahal dimata gue dia cantiknya luar biasa. walau arti lagu ini agak menjerumus kearah sana, gue sama dia belum pernah kayak gitu kok, if you know what i mean. waduh, harus banget nih dijelasin kayak gini? haha, lanjut ya. ambil bagian positif dari lagu ini aja ya, gue mendamba dia, dia indah banget, cantik kayak bidadari. yah, tapi sekarang kita udah bahagia dijalan masing-masing, hehe. yaudah, gitu aja, maturnuwun ya, kak mars!"

yeosang masih betah tersenyum, secara tiba-tiba dikepalanya terdapat kilas balik dua tahun terakhir saat ia dan san masih berjalan dijalan yang sama.

"wah, sayang banget udah nggak dijalan yang sama, san kayaknya sesayang itu deh sama fellaz kita satu ini. ah, langsung aja deh kita ngobrol dikit yuk sama san."

mata yeosang kembali melebar, tidak menyangka bahwa segmen request kali ini sampai menelfon si pengirim.

"halo-halo, san di sudut kota jogja?"

"halo kak mars, hehe."

yeosang melipat bibirnya. jujur saja, ia sangat merindukan suara ini, suara manusia yang sukses mengubah sebagian hidupnya.

"haha, semangat terus ya, walau udah jalan masing-masing tapi semoga masih terjaga tali silahturahminya. oh iya, mana nih bagian favorit san dari lagu 'beautiful'? boleh dong dinyanyiin dikit aja."

"gue paling suka bagian awalnya, sih. gue nyanyiin dikit aja ya, kak, takut pada meleleh denger suara ganteng gue."

guyonan san hanya dibalas kekehan ringan oleh si penyiar yang menyebut dirinya sebagai mars itu.

"iya, deh. yuk, monggo dinyanyiin dikit aja."

"hey. beautiful, beautiful, beautiful, beautiful angel. love your imperfections, every angle. tomorrow comes and goes before you know. so i just had to let you know. the way that gucci look on you, amazing. but nothing can compare to when you─piiip. harus disensor, nih, hehe."

ketika penyiar mars tertawa kecil, yeosang yang mendengarkan juga ikut tertawa. san tetaplah san, masih sama.

"haha, maturnuwun ya san. yuk kita doain buat san dan salah satu fellaz kita ini, semoga selalu sehat dan bahagia dijalan masing-masing, ya! so here we go, beautiful by bazzi featuring camilla cabello, enjoy!"

yeosang masih bertahan dengan senyuman diwajah, ia langsung mencari ponselnya. menelfon orang yang baru saja menyanyikan lagu favorit mereka berdua dulu di siaran radio favorit mereka pula.

"oh? hai, sang. kamu, denger?"

"iya, san." yeosang mengigit bibirnya, rasa gugup mulai menjalari dirinya. "em, kamu apa kabar?"

aku jarang dengerin radio, kalau ada kata-kata yang kurang enak dibaca atau biasanya nggak penyiar asli sebutin di siaran, aku minta maaf :"