-----
<Viona Pov>Aahhhhh sore ini bener bener melelahkan.. Setelah membuatkan susu hanna aku menghampiri hanna yang sedang bermain main sendirian.
"Nyonya Elena.. Bisa kah kau menyimpan dulu ponselmu?? Jika kau kekasih tuan taehyung apa kau tak bisa memberikan sedikit waktumu untuk bermain dengan putrinya?? " tanyaku dengan perasaan kesal yang ku tahan.
"Kau! Menyuruhku? Apa kau mengatur ku? Apakau lupa kau disini sebagai apa? Pembantu! "
"Aku tak menyuruh atau mengatur mu, aku hanya menyarankan. Bukankah baik jika seorang kekasih dekat dengan putrinya?? "
"Ck! Dia bukan putriku, jika kau ingin ambil saja dia, aku tak membutuhkan anak kecil yang sangat menyusahkan itu.. Aku hanya membutuhkan ayahnya saja" ucapnua terang terangan.
"Ck! Sudah kuduga, dari awal melihatmu juga sudah kuduga kau tak ada niat baik, seprtinya ibuku salah melihatmu sebagai wanita berkarir"
*pllakkkk*
"Berani sekali mulut mu berbicara seenaknya dengan ku! " bentaknya setelah menampar pipiku.
Aku sangat kesal, menggenggam kuat tanganku, sangat ingin membalas tapi aku tau dia akan bermain lebih licik jika aku melakukannya.
"Kenapa kau diam!! Balas saja! "
Aku hanya terdiam dan tersenyum, hanna berjalan kearahku dia terlihat sangat takut. Aku menggendongnya dan mencium kedua pipinya.
"Jangan takut hmm?? " ucapku sambil mencium bibir hanna sekilas.
Hanna tertawa, dia terlihat senang dan memeluk ku.
Deerrttttt ddeerrtttt deertttt
Ponsel elena terdengar berdering, dia jelas langsung menerimanya. Aahh ternyata itu video call dengan tuan menyebalkan huh...
"Yaa sayangg.. Aku udah dirumah kamu" -elena
"Hmm oh yaa.. Mana hanna len, " -taehyung
Kulihat elena meletakan ponselnya di meja dan mengambil hanna dariku.
"Ku peringati, awas kalau kau mengadu apapun pada taehyung, kau tau apa yang akan ku lakukan. Bukan hanya dengan mu, tapi juga dengan orang tuamu dan juga... Pada si kecil ini.. " ucapnya seolah olah mengancam ku.
Aku hanya diam menahan amarahku, elena menggendong hanna dan melihatkan kepada taehyung.
"Sayang.. Lihat papa tuuuu " -elena
Aku benar benar kesal mendengarnya, dia benar benar memiliki begitu banyak muka!
"Papa papa... " kulihat hanna begitu senang, aku ikut tersenyum melihatnya.
Interaksi mereka pun berjalan mulus. Aku meninggalkan mereka sebentar menuju toilet, ku rasa selama elena itu masih telfonan dengan tuan taehyung, dia tak akan menyakiti hanna.
Setelah beberapa menit aku kembali mendengar hanna menangis,. Aku terkejut dan langsung berlari menghampiri merek.
"Astaga!! Kau apakan lagi! "
"Mama.. Mau telpon papa hiks hiks hiks" hanna berjalan kearahku.
Aku memeluknya. Dia terus menangis.
"Berhentilah menangis!!! Papa mu sedang bekerja!! " bentak elena
Hanna semakin menangis sambil terus memelukku dengan erat.
"Elena apa kau gila! Tak bisa kah kau berbicara dengan nada yang rendah" jawabku.
"Kau!! Kubilang jangan mengatur ku!! Kau urus saja anak menyusahkan itu!! Kau bwa dia pergi yang jauh kalo kau bisa, dia hanya merepotkanku saja " ucapnya sambil pergi dari kamar hanna menuju kamar taehyung.
"Hiks hiks hiks papa papa hiks hiks papa hiks hiks " hanna terus menangis.
Benar benar wanita bermuka dua.. Kuyakin dia hanya menginginkan harta tuan taehyung saja.. Apa taehyung selama ini tak mengetahui kebusukannya.
Aagggrhhh benar benar membuatku pusing. Ehh bentar, kenapa juga aku harus memikirkannya, ini bukan urusan ku.
Aku menggendong hanna dan menenangkannya, dia terlihat lelah dan lama kelamaan tertidur..
Malam kembali datang, cuaca terlihat sangat terang, Bintang bertaburan seperti begitu banyak kenangan yang terukir di langit gelap itu.
Aku duduk di ayunan sambil memangku hanna, kami sudah sangat dekat sekarang, kurasa dia sudah nyaman denganku.
Dan aku.. Yaa aku sangat nyaman dengannya. Gadis kecil ini.. Dia sangat memiliki aura yang sangat Indah dan hangat.
Aku tak heran kenapa tuan menyebalkan itu bisa sangat menyayangi putri kecilnya.
Waktu terus terlalu, detak jam pun tak ada hentinya, angin mulai berhembus dan membuat suasana menjadi lebih dingin, aku memeluk hanna yang sudah tertidur dan membawa hanna masuk kamar.
Aku membaringkannya dan menyelimutinya. Hanna sudah tertidur lelap, aku mencium sekilas kening hanna dan pergi keluar kamar hanna.
Langkahku berhenti, yaa wanita itu, dia kembali lagi kerumah ini, membawa begitu banyaak bingkisan, kurasa dia habis belanja.
Ups lebih tepatnya menghabiskan uang taehyung.
Aku benar benar ingin melaporkan semua perbuatannya. Tapi apa dayaku??.. Ahh aku sadar diri, akupun tak ingin mengikut campur urusan orang bahkan tak ku kenal
Aku mengabaikannya dan menuju kamarku, tugasku cukup menumpuk, aku benar-benar susah untuk menyicilnya karena waktuku untuk bebas cukup berkurang.
Dan malam ini... Ahhhhh semuanya harus ku kerjaan..
.
.
.Tbc
Jangan lupa voment!!
Instagram btsfakechatid_
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Sugar Daddy || Kim Taehyung
Fanfiction⚠️ WARNING ⚠️ Konten mengandung unsur 21+ !! Bocil dilarang mendekat, kalo masih tetep stay, Bukan dosa author!!. "Daddy,, ahhh bisakah kau pelankan temponya... Itu sangat emmhhh sakitt ahhh" desah viona saat taehyung memainkan adik kecilnya dengan...