Aku cinta kamu.
Apa arti kata itu bagimu?
Apakah hanya sebuah omong kosong atau sebuah candaan? Tapi bagiku itu keseriusan.
Aku mencintaimu bahkan sudah empat tahun berlalu aku masih tetap mencintaimu.
Jika kau tidak mencintai ku setidaknya jangan m...
... 🍁Melupakan, tersakiti, itu hal biasa jika kamu mengenal cinta. Tapi yakinlah itu adalah proses pendewasaan.🍁 ... Now Playing : 🎶Christina Perri - Jar of Hearts🎶 . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Setelah hari itu keduanya masih tetap berteman. Bahkan Vena sudah mengenal Anya, sepupunya Arsan. Walaupun sedikit ada jarak di antara keduanya, tapi Vena maklum akan hal itu. Karena bagaimanapun juga mereka tidak bisa pura-pura tidak ada yang terjadi. Dan itu membuat pertemanan mereka sedikit berbeda dari sebelumnya.
Biasanya Vena selalu berisik jika bersama Arsan. Ada saja hal yang selalu ia bahas. Tapi setelah kejadian itu Vena lebih memilih untuk berubah menjadi gadis pendiam. Ia hanya bicara seperlunya saja dengan cowok itu. Hal itu ia lakukan untuk keselamatan hatinya. Sekarang gadis itu ingin fokus pada Aksa. Tidak ada salahnya mencoba membuka hati untuk orang yang mencintai kita. Daripada mengejar hati yang bukan milik kita sejak awal. Jika berusaha Vena pasti bisa. Tidak ada usaha yang menghianati hasil. Mari percaya pada pepatah tersebut.
"Sih Vena malah tidur." Kata Anya.
"Biarin aja belakangan ini mood-nya jelek." Sahut Fia.
Mereka saat ini sedang berada di perpustakaan. Sebenarnya Vena kesini untuk membantu Fia dan Aksa belajar, tapi lihat sekarang gadis itu malah tertidur setelah memberitahu keduanya untuk membaca buku saja.
Melihat Vena yang tertidur menghadap dirinya. Aksa ikut membaringkan kepalanya seperti Vena. Menatap wajah damai gadis itu. Sesekali Aksa menyelipkan anak rambut Vena yang menghalangi wajahnya.
"Kita berasa lagi nonton live drakor. Gue jadi pengen punya pacar deh."
"Sekarang lo ngerti kan perasaan gue yang tiap hari melihat keuwuan mereka."
Anya menganggukan kepalanya. Ia sangat paham karena dirinya juga jomblo.
"Apa gue coba aplikasi cari jodoh ya Fi?"
"Heh? Jangan, nanti lo kena tipu. Ntar di foto seganteng Song Joong Ki eh, gak taunya cuman remahan kripik singkong Song Joong Ki."
Anya tertawa tanpa suara. "Hapal banget kayaknya. Pernah nyoba ya lo?"
"Emang gue segitu gak lakunya apa? Sampai pake aplikasi begituan. Gue tau dari Instagram, kamera sekarang jahat Nya."
Hanya sekedar pemberitahuan bahwa sebenarnya banyak yang naksir Fia. Hanya saja cewek itu tidak pernah menggubrisnya sama sekali. Fia tidak ingin berpacaran, kalau berani datang langsung ke rumahnya dan lamar dirinya di depan kedua orang tuanya. Itu baru lelaki gentleman menurut Fia. Dirinya tidak ingin membuang waktu hanya untuk pacaran-putus-sakit hati.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"Setuju gue. Lo aja yang pendek bisa tinggi ya."
Bukan tanpa alasan Anya mengatakan itu. Hal itu terlihat dari postingan Fia di sosmed yang menurut Anya lebih tinggi dari aslinya.
"Kampret lo. Itu angel-nya aja yang pas."
"Masa sih?" Goda Anya.
"Iya tau beneran. Itu rata-rata Kenzo yang fotoin baguskan?"
"Banget Fi, gue kira Bian yang ngambil."
"Boro-boro, yang ada foto lo nge-blurkalau di fotoin sama dia."
Jika mereka sedang hangout Kenzo akan menjadi fotografer dadakan. Bisa di bilang hasil jepretan Kenzo sangat bagus. Kalau jelek berarti itu hasil jepretan Bian.
Ngomong-ngomong soal Kenzo dan Bian. Keduanya saat ini sedang mabar di kelas. Gak ada kata bosan bagi keduanya jika sudah soal game.
"Cabut yuk, dah mau bel. Biarin aja mereka berdua pandang-pandangan kek film India."
Fia dan Anya bangkit dari duduknya. Mereka pamit kepada Aksa. Tapi cowok bucin itu hanya menganggukkan kepalanya tanpa berniat mengalihkan pandangannya dari Vena.
Setelah kepergian keduanya, tangan Aksa menyelusuri wajah Vena. Mengusap lembut kedua alis Vena, bulu matanya, hidung, hingga jari itu berada di bibir Vena. Aksa jadi teringat kejadian beberapa bulan yang lalu saat tanpa sengaja bibir keduanya bersilaturahmi. Mengingat itu Aksa tersenyum sendiri.
"Ngapain senyum-senyum."
Suara itu menyadarkan Aksa. Tatapan keduanya bertemu.
"Aku teringat saat—" Aksa kembali mengusap bibir ranum itu.
"Is mesum banget." Vena menegakkan duduknya.
"Emang kamu tau apa?"
"Taulah." Wajah Vena memerah mengingatnya.
"Itu first kiss aku loh. Senang gak?" Tanya Aksa menggoda Vena.
"Nggak, biasa aja."
Aksa ikut menegakkan duduknya mendengar perkataan Vena. "Jadi aku bukan yang pertama?" Aksa menatap serius wajah Vena.
Vena mengangguk mengiyakan. Membuat wajah Aksa seketika berubah datar. Sama seperti saat pertama kali Vena bertemu Aksa.
"Siapa dia?"
"Ha?" Tanya Vena tidak mengerti.
"Siapa orang yang berani cium kamu?"
"Kenapa?"
"Mau aku kasih pelajaran."
"Yakin?" Tantang Vena.
"Yakin lah." Kata Aksa dengan mantap.
"Papa aku."
Aksa terdiam mendengarnya. Melihat itu Vena tersenyum mengejek.
"Jadi, mau kamu kasih pelajaran apa?"
Aksa menunjukkan deretan giginya. "Bahasa Indonesia aja deh." Seketika nyalinya menciut. Jika menyangkut hal ini ia tidak berani. Bisa-bisa mereka terhalang restu nantinya.
"Tadi aja sok-sokan."
"Ya kan aku kira bukan Papa kamu."
"First kiss-nya anak cewek pasti Papa nya dan anak cowok pasti Ibunya. Kamu gimana sih."
"Maaf, aku gak kepikiran sampai sana." Aksa menggaruk kepalanya.
"Yaudah balik yuk. Udah bel."
Vena bangkit, gadis itu ingin mengembalikan buku yang ia ambil tadi. Tapi Aksa menahan tangannya. Seperti kilat, Aksa dengan cepat mengecup pipi Vena. Membuat buku di tangan Vena terjatuh.
"Itu balasan dari aku, karena kamu ngerjain aku tadi."
Aksa memungut buku Vena dan menaruhnya di rak buku. Setelah itu Aksa menarik lembut tangan Vena yang masih mematung.
Di saat yang bersamaan keduanya bertemu Arsan di depan pintu perpustakaan. Pandangan cowok itu jatuh pada tangan keduanya yang saling menggenggam.
"Hai, mau ke kelas? Bareng aja sama kita." Tawar Vena.
"Ha? Iya." Arsan berjalan di samping Vena.
Keduanya berbincang sesekali. Sedangkan Aksa hanya menjadi pendengar yang baik. Sesekali cowok itu menarik Vena agar tidak berdekatan dengan Arsan. Harus jaga jarak, itulah pikirnya.
🍁🍁🍁
Hello.. gimana kabar kalian? Semoga baik ya semuanya.
Puasanya semoga lancar. Udah ada yang bolong belum nih? Atau ada yang pernah budi nih, wkwkwk jangan ya><
Mungkin ini update-an terakhir sebab udah mau lebaran. Aku sibuk. Vena sama Aksa juga sibuk buat kue lebaran dua-duaan wkwkwk.
Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin semuanya 🙏🏻
Nanti kan kembali kebucinan Aksa setelah lebaran.
Bye bye 🙌🏻
Jangan lupa vote dan tinggalkan komentar juga ya^^