Warning : Warning : typo's, bahasa campur aduk, fiksi, gaje, chapter panjang.
DORM DREAM
" Jen, bangun!. " Keheningan malam di sebuah kamar mulai terusik karena dua dari tiga penghuni nya terbangun." Hmmm?. " Yang di panggil masih memejamkan mata.
" Lee Jeno!. " Seru yang lebih mungil tepat di telinga.
Jeno yang tadinya tidak berniat bangun, tersentak kaget. Dua laki-laki manis yang mengganggu tidurnya malah tertawa. Jaemin dan Renjun ber-high five sehabis mengerjai Jeno.
" Apa sih, Na? Njun?. " Tanya Jeno sambil melirik ponsel nya di meja.
' 12.07 PM ' Angka yang tertera di layar benda pipih tersebut.
Jeno menghela nafas berat, untuk apa coba Renjun dan Jaemin membangunkan nya jam segini?.
" Aku ingin makan anggur. " Pinta Jaemin.
" Tapi aku ingin jeruk!. " Tambah Renjun.
" Renjunie, Jaemine. Kalian tau bukan persediaan dorm sedang habis. Jadi kita pergi besok saja ya!. " Ujar Jeno sambil menutup tubuhnya dengan selimut.
" Ani!. " Tarikan kuat Jaemin dan Renjun membuat selimut Jeno jatuh begitu saja.
" JEN, JERUK/ANGGUR...JEN!!!. " Pekik kedua nya.
Jeno menatap keduanya bergantian, kemudian menghela nafas. Ia bangkit dari tempat tidur bergerak menuju pintu kamar mereka.
" Kita ke supermarket sekarang! Ayo cepat bersiap-siap diluar dingin, jangan lupa pakai jaket!. " Jeno mengambil jaket nya yang tergantung di meja, lalu mengambil kunci mobil di meja.
Renjun dan Jaemin tersenyum senang, dengan semangat mereka memakai jaket tebal yang sudah tergantung di lemari pakaian. Mereka menghampiri Jeno di ruang tengah. Ternyata di sana ada Mark yang kelihatannya tengah bersiap memakai jaket.
" Mark hyung juga mau keluar?. " Tanya Renjun.
" Ah iya, Haechan minta di temani ke supermarket. " Jawab Mark sambil merapikan jaketnya.
" Kalau begitu ikut kami saja, hyung. Jaemin dan Renjun juga mau ke supermarket. " Jeno menepuk bahu Mark.
" Tapi, apa kami nanti tidak mengganggu?. " Mark jadi merasa tidak enak untuk pergi dengan pasangan Norenmin.
" Tidak apa, hyung. Kami hanya mau membeli sesuatu bukan berkencan. "
Ceklek!
Suara pintu di buka mengalihkan atensi empat orang yang sedang berbincang di ruang tengah itu. Haechan baru saja keluar dari kamarnya dengan balutan jaket tebal kebesaran milik Mark dan celana pendek. Poninya turun menutupi mata yang terlihat sayu. Tubuh Haechan benar-benar terlihat tenggelam dalam jaket Mark.
" Kenapa pakai celana pendek?. " Tanya Jaemin, dia khawatir sahabatnya akan sakit karena udara malam.
" Aku mengantuk. " Lirih Haechan yang terlihat malas berganti pakaian.
" Dia belum bangun sepenuhnya. " Renjun meneliti penampilan Haechan yang terlihat lucu dimata mereka.
" Ayo berangkat!. " Kata Mark sambil menggandeng Haechan, sebelum anak itu menabrak sesuatu dengan mata sayu nya.
Jeno memberikan kunci mobilnya pada Mark. Yang lebih tua sudah duduk di bangku pengemudi. Sebelum Haechan, Renjun dan Jaemin sempat masuk, Chenle dan Jisung berseru ingin ikut. Akhirnya mereka mengizinkan kedua maknae itu ikut serta.
" Kalian baru bangun?. " Tanya Mark yang mulai menyetir.
" Iya, tadi kami dengar kalian mau keluar ke supermarket. Jadi aku membangunkan Jisung untuk ikut. "
" Dia membangunkan ku terlalu malam, jadi ku pikir ada masalah. Hyung juga tumben mau di ajak keluar malam-malam. "
" Haechan mengajak ku bermain game sampai malam. Kami baru tidur jam sebelas, tapi dia bangun dan mengajak ku pergi ke supermarket. Kurasa Haechan sedang mengidam lagi. " Mark memperhatikan Haechan yang berada di antara Renjun dan Jaemin.
" Dia tidur?. " Tanya Jeno yang sejak tadi tidak mendengar suara Haechan sama sekali.
" Iya. " Jaemin dan Renjun menjawab sambil membenarkan posisi tidur Haechan.
" Dia tidak akan sakit karena memakai celana pendek di udara dingin kan?. " Tanya Chenle.
" Semoga saja tidak. Dia terlihat sangat mengantuk jadi hanya sempat ku pakaikan jaket. " Mark jadi mengkhawatirkan si Full Sun.
Tak sampai setengah jam, anggota NCT Dream telah sampai di sebuah supermarket. Renjun dan Jaemin bergegas mencari makanan yang mereka inginkan di susul Jeno, Jisung dan Chenle di belakang mereka. Haechan dan Mark berjalan paling akhir karena Haechan masih mengantuk.
Jaemin melangkah ke stan buah-buahan dengan Renjun yang menggandeng tangan kanannya. Netra keduanya memilih buah dengan teliti, Jeno bertugas membayar belanjaan mereka nantinya. Jisung dan Chenle berpindah tempat, mengikuti Mark dan Haechan ke stan makanan ringan.
" Mau yang coklat juga gak, Chan?. " Tanya Mark yang mengambil sebungkus makanan ringan dengan rasa coklat.
" Mau!. " Jisung dan Chenle menjawab dengan semangat, padahal kan Mark bertanya ke Haechan.
Haechan hanya mengangguk pasrah, matanya masih memilah-milah apa saja makanan yang sedang ingin dia makan. Sejauh ini Haechan jarang mengalami masalah dalam hal makan. Mark lah yang sering mengalami morning sickness, Haechan sesekali mengalami nya tapi tak berlangsung terlalu lama.
" Kalian sudah selesai?. " Haechan menatapi keranjang belanjaan Chenle dan Jisung yang penuh dengan cemilan dan buah.
Mereka mengangguk mengiyakan. Mark melihat lihat cemilan dan buah yang berada tak jauh darinya, ia cuma mengambil beberapa yang menurutnya enak, seperti semangka contohnya.
" Ice cream ya?. " Pinta Haechan memelas minta di belikan Mark.
Si alis camar menghela nafas dengan berat, ia mengangguk sambil menunjukkan dua jarinya. Pertanda kalau Haechan tidak boleh membeli ice cream lebih dari dua.
" Dingin!. " Pria Canada itu menarik tangan Haechan dari freezer, lalu di masukkan ke saku mantelnya supaya tak kedinginan.
" Rasa apa?. "
" Semangka, dua. " Jawab Haechan.
Mark mengambil dua ice cream rasa semangka dan satu ice cream coklat. Jaga-jaga kalau Haechan tidak suka dengan yang semangka. Mereka segera menyusul yang lain ke kasir.
Beberapa kali para submissive, mendengus kesal. Perempuan yang menjaga kasir sering curi-curi pandang ke arah ke kasih mereka. Padahal kan wajah mereka sudah tertutupi Masker.
Kalau begini caranya, kapan-kapan Haechan, Jaemin, Renjun dan Chenle akan menyuruh pasangan mereka untuk memakai helm sekalian saja. Supaya tidak di tatap wanita genit penjaga kasir di sini.
FOREVER
Karena anak NCT Dream sudah tidak bisa tidur lagi mereka memutuskan untuk menonton film. Atas paksaan dari para member manis + sang maknae mereka menonton Frozen 2. Sebenarnya film itu sudah berkali-kali di lihat di dorm mereka, tapi ya sudahlah Mark dan Jeno memilih mengalah." Chan, jangan lari-larian!. " Perngat Mark dari belakang Haechan.
Mereka tadi membawa snack ringan, buah, dan teh hangat sebagai camilan sebelum menonton. Mark, Haechan dan Renjun yang membawa itu semua dari dapur dan kulkas. Haechan yang membawa banyak snack ringan di tangan nya malah berlari dengan semangat ke ruang tengah, di susul oleh seruan Mark yang hampir jantungan.
" Astaga, anak ku!. " Mark meratapi nasib calon anak nya yang masih ada di dalam perut dengan miris.
Hey!, usia kandungannya baru menginjak usia satu bulan lebih dua minggu. Tapi tingkah ibunya saja sudah seperti itu, semoga anaknya baik-baik saja. Renjun tertawa di atas penderitaan Mark yang frustasi dengan tingkah nekat calon istrinya.
" Akh!. " Haechan tiba-tiba berjongkok di samping sofa ruang tengah, perutnya mendadak kram.
" Kan, sudah kubilang jangan berlari!. Bandel sekali sih!. " Mark menggendong Haechan lalu membawanya untuk duduk di sofa.
Si alis camar berjongkok di depan perut kekasihnya itu. Di elusnya lembut perut Haechan berharap rasa sakitnya segera hilang. Sesekali Haechan meringis kesakitan.
" Lain kali hati-hati ya!. Gak usah lari!. "
Cup!
Mark mencium perut berisi buah hati nya dan Haechan dengan sayang. Dia berdiri menatap Haechan yang mengelus perut berisi nya.
" Maafin mommy ya, sayang!. " Ujar nya yang merasa amat bersalah.
" Gak papa, baby nya kuat kok mommy. " Mark menghapus air mata yang keluar dari sudut mata Haechan.
Si Full Sun semakin sensitif, mudah marah dan menangis saat hamil. Mark jadi khawatir dengan calon istri dan anak nya. Untung nya mereka berdua selalu sehat meskipun mood nya naik turun.
" Haechan nakal ya, hyung?, bikin Mark hyung marah kan?. " Haechan masih menangis.
" Sssttt!, gak papa. Haechanie gak nakal kok, Mark hyung marah karena sayang sama kalian. Aku tidak ingin kalian sakit. " Kata Mark sebelum memeluk Haechan.
Jisung, Chenle, dan Jaemin tak sadar akan tangisan teman mereka saking asik nya menonton film. Jeno dan Renjun hanya bisa melihat tanpa bisa membantu menenangkan karena mereka tau terkadang kalau Haechan sudah menangis pasti dia tambah rewel.
" Sini, Na, Njun!. " Jeno menarik mundur tubuh dua makhluk manis nya hingga bersandar pada dada nya.
Jaemin dan Renjun masih tampak menikmati film yang berulang kali diputar di dorm mereka itu. Selimut tebal terpasang di tubuh ketiga pasangan tersebut.
" Ngantuk hm?. " Mark menaik kan Haechan ke pangkuan nya.
Bayi pudu itu mengangguk lalu menyandarkan kepalanya ke dada Mark. Bersiap untuk tidur lagi, di bantu oleh elusan di punggung nya. Mark menumpukan dagu nya ke kepala Haechan. Agar yang lebih mungil merasa semakin hangat.
Di pertengahan film Mark, Haechan, Jeno, Renjun, Jaemin, Jisung dan Chenle malah tertidur begitu pulas di depan tv. Menyisakan layar besar yang masih menayangkan film FROZEN 2 itu.
.
.
.
TBCDouble update?