Sejak malam itu, Ulliiyy sakit setelah sampai dirumah. Sudah pasti sang Ibu merasa cemas mengapa sang Anak pulang dengan keadaan basah kuyub begitu. Hati Ibu mana yang tidak terluka dan sedih jika anaknya seperti itu.
Arin, mencoba bertanya ke Anaknya dan hanya dijawab biasa saja. Yang katanya tidak ada apa-apa. Arin bisa apa? Selaian diam. Mau bertindak juga tidak bisa. Kondisinya sekarang yang harus menjadi penghalang. Andai saja dulu ia tidak ceroboh. Tapi inilah hidup, yang harus Arin jalani dimasa Tuanya.
Sudah waktunya makan siang, Arin mencoba membawakan beberapa makanan untuk putrinya yang terbaring lemah diatas ranjang. "Nduk, ayo dimakan dulu. Baru ngombe obatte. " ucap Arin menyuruh Ulliiyy untuk makan dan meminum obat.
Mendengar itu Ulliiyy bangun dengan tubuh lemas. Mengambil piring yang dibawa sang Ibu untuknya. Satu suap, terasa dilidah pahit. Dua suap, Ulliiyy rasanya mau muntah dan ke tiga suap Ulliiyy merasa tidak sanggup lagi untuk melanjutkan makan. Akhirnya Ulliiyy memilih minum obat saja dan langsung beristirahat. Tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada sang Ibu.
"Maafin Ulliiyy ya Bu. Disaat seperti ini malah sakit dan buat Ibu sedih akan Ulliiyy. " kata Ulliiyy. "Dan terimakasih sudah merawat Ulliiyy. " ucapnya.
"Iku wes tugas ibu Ndok. Wes, istirahat ae. Ibu tak minta Ara bantu-bantu disini." Arin mendorong roda , menuju pintu. Segera memanggil Ara, keponakan Ulliiyy. Anak terakhirnya kakak iparnya, kak ida.
Andai saja kecerobohan yang dialami nya akan berdampak sepeřti ini sudah pasti dia tidak akan memilih untuk pulang ke rumah dalam keadaan basah kuyub. Karena terbawa suasana, membuat nya harus memilih ego.
Ulliiyy menatap keadaan diluar sana, cuaca akhir-akhir ini mendung kadang hujan walau tidak deras. Kondisi nya untuk saat ini membuat beban jatuh kepada sang Ibu. Padahal ia sudah berjanji tidak akan merepotkan sang Ibu lagi.
"Maafin Ulliiyy bu. Harus bodoh dalam hal seperti ini." Rasa pusing menjalar disetiap kepala, panas dingin juga terasa ditubuhnya. Tidak ada tenaga buat apa-apa. Jika beranjak dan jalan dari atas ranjang rasanya dunia seperti bergoyang. Pada akhirnya ia hanya bisa terbaring diatas tempat tidur.
***
Sejak Adimas menghadiri pesta ulang tahun disekolah pada masa SMP. Banyak kesibukan seperti berkunjung ke rumah Guru-guru, apa lagi dirinya Alumni MTs dan SMA Y, membuat dirinya bangga. Apa lagi jika sewaktu masa sekolah dulu dia anak yang selalu mendapatkan prestasi maupun peringkat.
Dirumah nya ramai akan kunjungan dari teman semasa sekolah, dan beberapa teman dari sang Mama.
"Nak Dim, setelah lulus Kuliah mau kerja dimana?" Tanya salah satu teman dari sang Mama.
"Oh, tenang aja tante itu urusan gampang. Sudah ada Perusahan di Jakarta yang sudah mengontrak akan jasa ku selama menjadi Arsitektur. Hasil karya yang ku buat kebanyakan mereka menyukainya." Jelas Adimas. Tangan nya juga sibuk membalas beberapa pesan sejak dari tadi.
"Wah bagus dong. Terus nih, Nak Dim udah ada calon belum?" Kata-kata yang lumayan sensitif di dengar oleh Adimas sejak datang kesini. Hahahaaa_ itu sudah biasa. Maklum Ibu-ibu yang rada kepo akan dirinya yang sudah sukses diusia dini. Mungkin dari perkataan itu menandakan mereka ingin memperkenalkan anak perempuan mereka kepada dirinya.
"Hehehehee_ oh tenang saja Tante. Alhamdulillah sudah ada." Kata Adimas sambil ketawa, dan tersenyum melirik sebuah pesan yang berisikan tentang dia sendiri dan seseorang.
"Loh, kirain belum ada." Jawabnya senyum tapi sedikit terlihat kecewa.
Mendengar itu semua Dina, Mama dari Adimas langsung menjawab. "Ya gimana toh Ir. Kan lihat sendiri Anak ku. Eh, ya sudah waktunya nih. Adim, Mama sama tante Ira mau pergi sebentar. Bilang sama Papa mu ya, Mama izin pergi." Ucap Dina menarik tangan Ira supaya tidak menggangu anak lelakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME. [ On Going ]
Random"Ku mohon menikahlah dengan Ku. Aku gak papa jika suatu saat nanti kamu menikah lagi. Dengan menikahi ku, kamu bebas melakukan hal apapun tanpa harus peduli soal aku. Aku hanya ingin menikah dan mempunyai anak darimu, dua aja udah cukup. Aku tinggal...