nenek siti

1 1 0
                                    

Kevin pun mengangkat ransel nya, dan bergegas keluar dari rumah sakit, Geo hanya mengikuti nya dari belakang, hingga sampai di depan rumah sajit, di pinggir jalan tempat pemberhentian bus.

"kau mau kemana? apa ingin aku antarkan?"

"tidak perlu diantarkan, aku hanya ingin pulang, lalu pergi jauh"
Geo pun terkejut dengan kata kata [pergi jauh]

"pergi jauh? ke mana?" tanya Geo dengan sedikit khawatir.

"kenapa memang nya? apa urusan nya dengan mu?" Kevin pun menjawab dengan memasang wajah dingin.

"apa salahnya? jika aku memang bisa mengantarkan, pasti akan aku antarkan, katakan saja kau ingin pergi jauh ke mana?"

"pulang, lalu.... Bandung"
Geo sekali lagi terkejut.

Apa maksudnya bandung? kenapa tiba tiba sekali? pikir Geo.

"baiklah, aku bisa saja mengantar mu, tapi tunggu sebentar, aku tanya ibuku dahulu" Geo pun mengeluarkan hapenya, dan Kevin terdiam sambil menunggu bus datang.

"halo ibu?"
[ya? kenapa nak?]
"maaf bu tiba tiba]
[eh? iya gpp kok memangnya kenapa?]
"hmmm..... ibu bisa gk nganterin aku ke Bandung?"
[apa? Bandung? kamu nih ngomongin apa?]
"maaf bu, tapi ini mendesak banget"
[mendesak? kenapa memangnya?]
"aku pengen nganterin temen ku, dia sendirian, boleh gk?"
[haa?? memangnya temen kamu gk ada yang nganterin? ayahnya? atau om nya gitu?]
"gk ada mah, makanya aku khawatir, boleh gk? aku mohon"
[hmm.... yaudah deh, kesian juga temen kamu, kamu sekarang lagi di mana?]
"di rumah sakit umum di dekat perumahan ****" (penulisnya males cari refrensi perumahan di jakarta)
[oke oke, mamah otw ke sana, kamu tunggu ya]
"iya mah, dahh"

Geo pun menutup hape nya, kemudian menaruhnya di kantung celana nya.

"kata ibu ku boleh, ayo tunggu saja di dalam rumah sakit"
Geo pun menarik tangan Kevin, dan Kevin mengikutinya, lalu mereka berdua duduk di bangku lobi rumah sakit, mereka berdua pun duduk berdiam diri.

"oh iya, kenapa kau tidak diantarkan oleh keluarga mu?" Geo pun berusaha memecah keheningan.

"keluarga? memangnya ada?"
Geo pun sedikit sedih dengan jawaban Kevin, dan keheningan pun kembali.

"aku ingin beli minuman dulu"

"oh iya, baiklah"

Kevin pun beranjak dari tempat duduknya, kemudian berjalan menuju kantin.
Ketika Kevin sedang berjalan di lorong menuju kantin, ibunya Geo pun muncul di pintu depan rumah sakit, kemudian melihat sekeliling sebentar, lalu menghampiri Geo yang sedang duduk sambil memandangi langit langit rumah sakit.

"Geo, di mana teman mu?"

"lagi beli minuman, mamah duduk aja dulu"
ibunya Geo pun duduk disebelah kiri Geo. Tak lama, Kevin pun datang sambil membawa soda kaleng.

"sudah? ayo berangkat" Geo pun berdiri dari tempat duduk nya bersama dengan ibunya, tapi ibunya terlihat kesal.

"jadi temen kamu? mamah gk mau nolongin dia"

"kenapa mah? kok gitu?" Geo pun heran.

"kenapa memangnya? pokoknya mamah gk mau" jawab ibunya Geo, sebenarnya jawaban seperti itu sangat kekanak kanakan, tapi ibunya Geo tidak memedulikannya.

Ah.... sudah kuduga pikir Kevin, kemudian tanpa berkata apa apa, Kevin pun hendak pergi.

"tunggu dulu, kumohon, aku pasti bisa menolong kamu" Geo pun menahan tangan Kevin.

"mah tolong, sekali ini saja" Geo pun memohon kepada ibunya.

"engga, mamah gk mau nolongin anak dari si wanita itu"

Life?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang