10. Tanpa Tangan

20 7 0
                                    

Tema: dunia di mana menulis cerita adalah kegiatan ilegal.

*
*
*

Winter pernah bermimpi bahwa dirinya hidup di dunia yang tidak memperbolehkan orang-orang untuk menulis cerita. Mereka yang berani menulis cerita akan dipotong tiga jari dari tangan dominannya, jika berani mempublikasikannya maka akan dipotong dari pergelangan tangan dominannya.

"Apakah dunia seperti itu ada?" tanya Winter di balik loket kepada kurir paket antardunia di depannya. "Kalau ada, apa Kakak pernah mengirim paket ke sana?"

Kariel menatap Winter dua detik lalu mengembuskan napas dari mulut. "Ada, namanya Dunia Cykrota atau Dunia Tanpa Cerita--itu sebutan kami, sih. Aku pernah mengantar paket ke sana, um, tiga atau empat kali tahun lalu," jawabnya.

"Oh! Di sana keadaannya bagaimana?"

Kariel menyentuh dagunya selagi berpikir. "Seingatku dunia itu biasa saja, tetapi memang ada beberapa orang yang hanya memiliki tujuh jari atau satu tangan."

"Apakah salah satu dari pelangganmu ada yang tidak punya tangan?"

"Ada," balas Kariel cepat, "dan aku tidak bisa tidur paginya. Oliver sampai menceritakan banyak dongeng manis sampai dia hampir telat kerja, tapi kepalaku tidak bisa melupakan pelanggan itu."

Kariel mengelus tengkuknya yang terasa tidak nyaman. "Dia tidak punya tangan, hanya dua lengan, bagian tangannya benar-benar kosong dan dipotong rapi tanpa tulang menonjol. Namun, di bagian yang dipotong itu tidak ada kulitnya, hanya terdapat selaput hitam? Entahlah, itu aneh sekali."

Winter terkesiap sampai dirinya bangkit dari kursi. "Itu gila! Lalu bagaimana caranya dia memberikan tanda tangan?"

"Mudah, sepertinya dia penyihir ahli karena dapat menggerakkan pulpen untuk membuat tanda tangan dengan baik."

"Wow, aku ingin bisa seperti itu!"

Kedua mata Winter berbinar-binar, kedua tangannya mengepal sejajar di depan dada. Menggunakan sihir secara luwes dan ahli selalu menjadi keinginan Winter sejak masuk akademi.

Kariel memasukkan tangannya menembus kaca loket lalu mengacak-acak gemas puncak kepala Winter. Sambil tersenyum ia berucap, "Kau ini sudah menikah tapi masih kekanakan sekali."

Winter menyingkirkan tangan Kariel dan membalas, "Apa salahnya? Hampir semua orang menginginkan ahli dalam sihir, tidak ada yang namanya kekanakan atau terlalu tua!"

"Ha-ha-ha, iya, deh, adikku yang paling benar!"

******

Maaaaff ini pendek banget 😭 aku harus buru-buru karena ada kerjaan lain.

See ya next chapter!

Layanan Antar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang